bachkim24h.com, Jakarta Aorta merupakan pembuluh darah utama dan terbesar dalam tubuh manusia. Aorta juga berfungsi untuk mengangkut darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Di sisi lain, aneurisma adalah pembesaran abnormal sebagian atau seluruh aorta akibat lemahnya dinding pembuluh darah. Dari sana, berkembanglah aneurisma aorta toraks.
Spesialis bedah toraks, kardiologi, bedah pembuluh darah, konsultan subspesialisasi toraks di rumah sakit EMC Alam Sutera, Ph.D. Achmad Faisal, Sp.BTKV, Subsp. T(K) menyatakan bahwa penyebab paling umum dari aneurisma aorta toraks adalah pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis).
Kondisi ini lebih sering terjadi pada penderita kolesterol tinggi, hipertensi jangka panjang, atau perokok jangka panjang, ujarnya.
Dr. Faisal juga menemukan, ada beberapa faktor risiko lain terjadinya aneurisma toraks, seperti usia, penyakit jaringan ikat seperti sindrom Marfan, aortitis, cedera akibat jatuh atau kecelakaan lalu lintas, dan sifilis.
“Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jaringan ikat (seperti sindrom Marfan) dan nyeri dada atau punggung yang berulang,” ujarnya.
Dr. Faisal mengatakan, aneurisma muncul secara perlahan selama bertahun-tahun. Ia juga mengatakan bahwa sebagian besar pasien tidak menunjukkan gejala sampai aneurisma mulai bocor atau membesar.
“Aneurisma seringkali ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan radiologi untuk tujuan diagnostik penyakit lain,” ujarnya.
Dr. Faisal mengatakan gejala akan muncul secara tiba-tiba ketika aneurisma membesar dengan cepat dan aneurisma pecah.
“Jika aneurisma menekan struktur di sekitarnya, gejala seperti suara serak, kesulitan menelan, dan pembengkakan leher bisa terjadi,” ujarnya.
Gejala lainnya bisa berupa nyeri di dada atau punggung atas, kulit sering atau cepat basah, mual dan muntah, detak jantung cepat, jelas dr Faisal.
Dia mengatakan sebagian besar aneurisma aorta toraks terdeteksi melalui tes diagnostik seperti rontgen dada, ekokardiogram, tomografi komputer dada, atau pencitraan resonansi magnetik.
“Computed tomography dada menunjukkan ukuran aorta dan lokasi pasti aneurisma, dan aortografi dapat mengidentifikasi aneurisma dan cabang aorta yang terkena,” kata Dr. Faisal.
Dr. Faisal mengatakan, ada risiko aneurisma terbuka (pecah) jika tidak menjalani operasi. Menurutnya, pengobatannya tergantung lokasi aneurismanya.
Aorta terdiri dari tiga bagian, bagian pertama bergerak ke atas menuju kepala disebut aorta asendens, bagian tengah yang melengkung disebut lengkung aorta, dan bagian terakhir bergerak ke bawah menuju kaki disebut aorta desendens. .” katanya.
Dr. Faisal merekomendasikan pasien dengan aneurisma aorta asendens atau lengkung aorta untuk menjalani operasi penggantian aorta. Jika aneurisma berdiameter lebih dari 5-6 sentimeter, sayatan dibuat di tengah tulang dada dan aorta diganti. transplantasi prostesis, yang merupakan operasi sangat serius yang memerlukan implantasi jantung.
“Bagi penderita aneurisma aorta desendens, dilakukan tindakan pembedahan besar untuk mengganti aorta dengan cangkok prostetik jika ukuran aneurisma lebih dari 6 sentimeter, dan tindakan pembedahan ini dilakukan melalui sayatan di dada sebelah kiri. yang bisa meluas ke perut,” ujarnya.
Dr. Faisal juga mengatakan, beberapa komplikasi dapat terjadi pasca operasi aorta, seperti pendarahan, infeksi cangkok, serangan jantung, aritmia, gangguan fungsi ginjal, kelumpuhan, dan stroke.
“Kematian pasca operasi terjadi pada 5-10% pasien, dan komplikasi setelah pemasangan stent aneurisma termasuk kerusakan pada pembuluh darah yang mensuplai kaki, yang mungkin memerlukan pembedahan lebih lanjut,” ujarnya.
Dr. Faisal menjelaskan, TEVAR merupakan teknik bedah minimal invasif yang dilakukan dengan cara intervensi memasukkan kateter berisi cincin melalui sayatan kecil di selangkangan ke dalam pembuluh darah utama aorta.
“Alat ini terbuat dari jaring logam yang dilapisi bahan yang sangat kuat dan dirancang untuk menutupi pembuluh darah utama aorta yang melebar atau bahkan pecah, serta membantu menjaga kestabilannya agar darah dapat mengalir dengan baik ke seluruh tubuh,” jelasnya. . . .
“Alat ini akan memperbaiki aorta dan membantunya tetap terbuka serta memungkinkan aliran darah yang baik ke seluruh tubuh,” kata dr Faisal.
Nah, jika Anda ingin melakukan metode TEVAR dengan tim dokter yang berpengalaman dan berkompeten di bidangnya, seperti Achmad Faisal, Sp.BTKV, Subsp. T(K), bisa pilih RS EMC Alam Sutera ya?
(*)