Categories
Lifestyle

Pentingnya Para Perempuan Saling Mendukung dan Memberdayakan

Jakarta – Perempuan memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam keluarga, bermasyarakat, maupun dalam dunia profesional. Namun perempuan masih sering menghadapi berbagai tantangan dan hambatan yang menghambat kemajuannya. Penting di sini bahwa perempuan saling mendukung dan memberdayakan.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa gotong royong dan pemberdayaan penting bagi perempuan untuk mencapai kemajuan dan kesuksesan. Dengan bekerja sama dan saling membantu, perempuan dapat mengatasi tantangan dan hambatan serta membangun masa depan yang lebih cerah bagi diri mereka sendiri dan generasi perempuan berikutnya.

Menyadari hal tersebut, Perwakilan Intimate Felanci Agnes Devi selaku Head of Marketing Communications PT Megariamas Sentosa mengatakan Felanci berkomitmen untuk terus mendukung perempuan Indonesia dengan berbagai program agar mereka bisa berdaya dan mandiri

Ia mengatakan, sebagai brand perawatan tubuh wanita ternama di Indonesia, Felanci sangat peduli dengan apa yang dibutuhkan wanita Indonesia. “Kami sangat peduli dengan berbagai tantangan yang dihadapi perempuan saat ini,” ujarnya di sela-sela acara Makan Malam Ramadhan Memperkuat Ikatan Persahabatan, Jumat (22/3).

Oleh karena itu, Felanci menyediakan program Felanci Believe Women yang bertujuan untuk mengedukasi dan menginspirasi perempuan untuk mencapai potensi maksimalnya.

Dengan sumber-sumber inspiratif dan pembinaan memberikan peluang bagi perempuan untuk berkembang, seperti pendampingan, workshop dan networking.

“Kami mendatangkan pelatih untuk melatih perempuan dari berbagai daerah di Indonesia untuk menambah pengalaman,” ujarnya.

Salah satunya adalah pendidikan para pembuat konten. Sekitar 75 orang dari berbagai departemen berpartisipasi dalam program ini. Berbagai ilmu yang mereka peroleh mulai dari personal branding, pengetahuan menjual produk secara online hingga mendapatkan follower. Dengan cara ini, para mitra berkembang dengan cepat. “Ada cerita awalnya dia punya 100 pengikut, tapi suatu saat perempuan mengira dia punya 5.000 pengikut,” ujarnya.

“Kami ingin perempuan Indonesia pintar meski di rumah, tapi mereka bisa berproduksi.” Kami berusaha menerima semua perempuan, kami memberikan dukungan dan ilmu dari dalam, ”ujarnya.

Selain memberdayakan, Devi mengatakan Felansi selalu hadir dan berusaha memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan perempuan Indonesia. “Kami berupaya hadir dimana-mana, masuk ke departemen, bahkan toko-toko kecil di supermarket seluruh Indonesia, hingga Irian Jai, agar masyarakat bisa mendapatkan produk kami dengan mudah,” ujarnya.

Categories
Kesehatan

Pesan Wakil Ketua MPR RI di Hari Perempuan Internasional agar Kaum Hawa Berdaya

bachkim24h.com, Jakarta – Menyeimbangkan karier dan keluarga bukanlah tugas mudah bagi perempuan pekerja. Perempuan masih menghadapi banyak tantangan dan hambatan seperti stereotip gender. diskriminasi dan kurangnya dukungan

Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Wakil Ketua MPR RI Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M menyampaikan bahwa perempuan mempunyai kekuasaan yang istimewa. Jika Anda mendapatkan platform dan saluran, itu menjadi bagian penting dalam mencapai tujuan.

“Ibu-ibu mengurus rumah. Mereka tetap perlu bekerja, mendapatkan uang tambahan, memiliki kekuatan khusus yang dimiliki perempuan. Dan kalau mereka diberi ruang dan saluran, mereka akan menjadi istimewa dan berguna dalam mencapai tujuan kita,” kata Lestari dalam audiensi publik Hari Perempuan Internasional 2024 di Jakarta. Kamis, 7 Maret 2024

Wanita modern telah menunjukkan kemampuannya untuk sukses di berbagai bidang. penting untuk terus memberdayakan perempuan tanpa mengorbankan tanggung jawab keluarga. dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi perempuan untuk mencapai keseimbangan antara karier dan keluarga.

Reri juga menekankan perlunya memenuhi kewajiban partisipasi perempuan secara berkelanjutan di segala bidang kehidupan. Tidak hanya untuk pekerjaan perempuan. Namun untuk semua kegiatan tersebut, setidaknya perempuan mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Berpartisipasi dalam semua bidang selain gender tentu saja membantu meningkatkan mesin kepemimpinan. Sebab perempuan bisa menjadi wakil inspiratif bagi semua pihak.

Dalam hal ini, Rary berpendapat bahwa stereotip gender tentang perempuan, seperti perempuan lebih cocok mengurus rumah dan anak, Hal ini masih menjadi salah satu hambatan utama bagi karier perempuan.

“Nampaknya hingga saat ini, kepemimpinan perempuan masih luput dari pemahaman masyarakat secara keseluruhan. Akibatnya perempuan terkucil, hak dan kebebasannya terbebani oleh banyak kewajiban yang bergantung pada faktor budaya,” jelas Reri.

Menurutnya, sejak zaman dahulu banyak perempuan heroik yang bekerja sama untuk pembebasan El-Yurt. dan khususnya bagi perempuan pembebasan RA Kartini, Cut Nyak Dien, Laksamana Malahayati dan Dewi Sartika Semangat dan semangat juang mereka patut dicontoh.

Riri mengatakan perempuan tidak lagi fokus pada peran domestik. Namun hal ini berperan dalam bidang-bidang seperti politik, ekonomi dan sosial.

Namun menurutnya, perjuangan mencapai kesetaraan gender belum berakhir. Perempuan masih menghadapi diskriminasi dan hambatan. dalam mencapai potensi tertinggi seseorang

Di sisi lain, budaya patriarki masih kuat di masyarakat. Hal ini juga mempersempit ruang bagi perempuan di dunia profesional. Perempuan sering kali menghadapi dua harapan: sukses dalam kariernya dan tetap menjaga keluarga serta anak-anaknya.

Beban ganda ini dapat menimbulkan stres dan kelelahan pada perempuan. Dan pada akhirnya dapat menghambat karir mereka.

Permasalahan pemisahan diri dalam dunia kerja sebagai seorang profesional dan sebagai perempuan atau ibu masih menjadi permasalahan bagi banyak perempuan. Oleh karena itu, wanita harus berani mengakui bahwa dirinya tidak sempurna.

“Wanita harus berani menjadi tidak sempurna. Kamu harus berani dan mau mengakui bahwa kamu tidak sempurna,” kata Riri.

Lestari mengatakan perempuan harus berani mengakui dan mengatakan bahwa mereka membutuhkan bantuan karena mereka tidak sempurna.

“Selalu ada kesenjangan di mana kami perempuan tidak bisa bekerja. Butuh bantuan di sini. Bisa dari pasangan, keluarga atau bahkan pihak ketiga seperti helper atau babysitter,” ujarnya.

Rary mengatakan hal itu terjadi bukan hanya karena perempuan gagal. Namun hal ini dikarenakan mereka terus berupaya untuk meraih kesuksesan di kedua bidang tersebut, memastikan tidak ada yang terlewatkan.