Categories
Teknologi

LinkedIn Bakal Tambahkan Fitur Game di Platform: Bisa Asah Otak sambil Cari Kerja

bachkim24h.com, Jakarta – LinkedIn, platform media sosial profesional yang sering digunakan untuk mencari kerja, akan menambah fitur baru pada platformnya.

Rencananya LinkedIn akan menambahkan fungsionalitas berbasis teka-teki ke platform media sosialnya.

Hal tersebut diungkapkan peneliti software Nima Owj yang memposting materi tersebut ke akun X miliknya, serta beberapa screenshot dari berbagai game di LinkedIn. BREAKING: #LinkedIn berjalan di game dalam game! Akan ada banyak permainan yang berbeda dan perusahaan akan dinilai dalam permainan tersebut berdasarkan kinerja karyawannya! Menurutku keren dan menyenangkan! pic.twitter.com/hLITqc8aqw – Nima Owji (@nima_owji) 16 Maret 2024

Perusahaan juga mengonfirmasi kehadiran beberapa game di LinkedIn kepada TechCrunch.

Dilansir TechCrunh, Selasa (19/3/2024) Kinerja karyawan atau pengguna akan mempengaruhi peringkat perusahaan tempat mereka bekerja dalam game tersebut.

Platform media sosial untuk pencari kerja ditemukan sedang mengerjakan permainan seperti ‘Queens’, ‘Inference’ dan ‘Crossclimb’.

Meskipun telah dikonfirmasi bahwa mereka sedang mengerjakan game yang menyertakan LinkedIn, perusahaan tersebut belum mengungkapkan kapan fitur LinkedIn baru akan diluncurkan di seluruh dunia.

Selain itu, belum diketahui apakah game puzzle tersebut akan tersedia sepenuhnya untuk pengguna gratis atau hanya untuk pelanggan LinkedIn berbayar.

Analisis LinkedIn menunjukkan banyak karyawan Apple yang hengkang ke Google

Analisis profil LinkedIn mengungkap tren pergantian karyawan di perusahaan teknologi.

Analisis LinkedIn mengungkapkan bahwa mantan karyawan Apple yang mengundurkan diri telah dirujuk ke Google.

Dikutip dari Tech Times, Sabtu (25 November 2023), analisis ini dilakukan oleh Switch on Business. Untuk penelitian ini, profil LinkedIn yang terkait dengan beberapa raksasa teknologi digunakan.

 

 

Pencarian komprehensif dilakukan di Google, Amazon, Apple, Meta, Microsoft, IBM, Tesla, Oracle, Netflix, Nvidia, Salesforce, Adobe, Intel dan Uber, dengan fokus pada profil dan komunikasi karyawan perusahaan-perusahaan tersebut.

Rupanya, beberapa karyawan baru Apple juga bekerja di Intel, Microsoft, dan Amazon. Selain itu, akuisisi bisnis modem ponsel pintar Intel pada tahun 2019 memainkan peran penting dalam lanskap rekrutmen Apple.

Sedangkan bagi karyawan Apple yang keluar, sebagian besar memilih bergabung dengan Google sebagai target utama. Ini berfungsi lebih baik daripada opsi lain seperti Amazon dan Meta.

Menurut 9to5Mac, daftar pekerjaan teratas untuk mantan karyawan Apple termasuk Google, Meta, Amazon, Microsoft, Tesla, Nvidia, Salesforce, Adobe, Intel dan Oracle.

Sementara itu, dalam hal perekrutan karyawan di Apple, temuan menarik dari penelitian ini menunjukkan bahwa Apple mempekerjakan sejumlah kecil karyawannya dari raksasa teknologi lain, hanya sekitar 5,7%.

Berbeda dengan kompetitor besar seperti Meta (26,5 persen), Google (25,1 persen), dan Salesforce (20,7 persen).

Dikatakan bahwa dengan pesatnya perkembangan teknologi, LinkedIn juga beradaptasi dengan perubahan penting, terutama yang berkaitan dengan kecerdasan buatan atau kecerdasan buatan.

Awal bulan ini, situs jejaring sosial profesional tersebut juga meluncurkan fitur AI yang membantu pengguna meningkatkan keterlibatan dan pembuatan konten. Namun fitur ini hanya tersedia untuk pengguna Premium.

Namun perubahan ini merupakan sebuah langkah maju bagi perusahaan karena menyediakan alat AI yang dapat membantu pengguna terhubung dengan profesional lainnya.

Selain itu, Apple telah menghentikan semua iklannya di platform media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter. Keputusan itu diambil setelah Elon Musk merilis pernyataan anti-Semitnya, seperti dikutip Axios melalui MacRumors Minggu (19/11/2023). 

Sekadar informasi: Elon Musk diketahui sering melontarkan pernyataan kontroversial bersuara anti-Semit. Selain itu, X juga dilaporkan menampilkan iklan Apple beserta konten dengan suara yang didukung Nazi. 

Oleh karena itu, Apple diketahui telah menghentikan penyebaran iklan di platform tersebut. FYI Setelah Elon Musk membeli X, banyak pengiklan yang meninggalkan platform tersebut, namun Apple masih menjadi mitra periklanan terbesar Twitter. 

Oleh karena itu, pada Maret 2022, Elon mengucapkan terima kasih kepada Apple atas dukungannya. Bahkan, ia tak segan menyebut perusahaan pengiklan Twitter terbesar.