Categories
Kesehatan

Humor Bisa Mempercepat Pemulihan Pasien dari Penyakit Menurut Studi

bachkim24h.com, JAKARTA – Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa tertawa adalah obat terbaik. Penelitian terbaru menunjukkan hal ini benar dan dianggap sangat efektif dalam mempercepat pemulihan pasien.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Martin Luther Halle-Wittenberg (MLU) dan Institut Federal untuk Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (BIBB) menemukan bahwa gaya humor tertentu yang digunakan oleh staf medis saat memeriksa pasien dapat dianggap positif oleh pasien. Menurut peneliti, dokter yang menggunakan gaya humor ringan juga mendapat lebih banyak tanggapan positif dari pasien. 

“Dalam pengobatan umum, ketika dokter sering merawat pasien yang sama selama bertahun-tahun, penggunaan humor ringan untuk mengatasi perilaku tidak sehat tampaknya berhasil. “Gaya ini membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan pasien, membuat mereka lebih menerima nasihat terkait kesehatan,” kata Julie Raecke dari BIBB, berdasarkan temuan Kamis (6/6/2024).

Untuk mencapai kesimpulan ini, tim peneliti mewawancarai lebih dari 600 asisten medis di seluruh Jerman. Para peneliti memutuskan untuk fokus pada kelompok ini karena asisten medis memainkan peran penting dalam layanan kesehatan dan sering kali menjadi titik kontak pertama bagi pasien, namun mereka menghadapi upah yang relatif rendah dan beban kerja yang tinggi. 

Faktor-faktor ini dapat menyebabkan stres dan kelelahan, jadi penting untuk menemukan cara mengatasinya dengan lebih baik. “Hampir setiap hari para asisten kesehatan melakukan kontak langsung dengan pasien. Tim peneliti berkata: “Ada banyak tanggung jawab dan banyak tekanan.”

Para peneliti menggunakan kuesioner yang menilai delapan gaya komedi, mulai dari humor ramah, ringan hingga ironi, sindiran, dan sarkasme. Kuesioner yang dikembangkan pada tahun 2018 dinilai lebih komprehensif karena membedakan antara humor ringan dan humor gelap. 

Asisten medis yang menggunakan gaya humor ringan cenderung lebih bahagia dan percaya diri dalam bekerja. Sebaliknya, orang yang sering melontarkan sarkasme, melontarkan komentar yang menghina, dan menyenangi kesalahan orang lain sering kali merasa kurang puas dan kurang mampu.

Penelitian yang dipublikasikan di BMC Primary Care menemukan bahwa jenis humor yang berbeda bekerja lebih baik dalam situasi yang berbeda. Misalnya, asisten medis diplomatik seringkali lebih percaya diri dan lebih cenderung mengambil posisi kepemimpinan. 

Mungkin karena gaya humornya membantu mereka beradaptasi dengan berbagai skenario di tempat kerja, mulai dari menenangkan pasien yang cemas hingga memecahkan masalah secara kreatif. “Studi ini juga memperingatkan penggunaan sarkasme yang berlebihan. “Ini mungkin memuaskan untuk sesaat, tetapi dalam jangka panjang dapat menyebabkan pelepasan emosi dari pekerjaan dan penurunan motivasi,” kata peneliti.

 

Categories
Kesehatan

TPS RSCM Bantu Pasien dan Nakes Salurkan Hak Suara dalam Pemilu 2024

bachkim24h.com, Jakarta – Dalam pemilihan umum (Pemilu 2024) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyediakan tempat pemungutan suara (TPS).

TPS ini dibuka di lobi Gedung A, RSCM, Jakarta Pusat pada Rabu (14/2/2024).

Menurut Petugas KPPS RSCM Hengky Haposan, hanya orang-orang tertentu yang dapat memilih di TPS ini yaitu: Pasien Tenaga Kesehatan (Nakes) Keluarga pasien yang sudah mengurus surat pindah untuk memilih.

Hengky juga mengatakan, jumlah pemilih di TPS ini semula 238 orang. Namun entah kenapa jumlahnya menjadi 235 orang.

Pemilih tidak hanya berasal dari DKI Jakarta, tapi juga warga Tasikmalaya, Palembang, dan kota lainnya. Meja pemungutan suara seluler

Untuk memudahkan akses bagi pasien yang tidak bisa turun ke aula gedung A. KPPS dan RSCM melakukan wake up call.

Pasien akan dikunjungi di kamar mereka dan semua instrumen akan dibawa ke sana. Hal ini memudahkan mereka dalam memilih.

“Kami tidak mengumpulkan banyak orang, kurang dari sepuluh orang,” kata Hengky saat ditemui di RSCM, Rabu (14/02/2024).

Bukan hanya untuk pasien dan keluarganya. TPS ini juga memudahkan para petugas kesehatan. Salah satunya adalah Novi Anggraini.

Seharusnya petugas lab RSCM itu mencoblos di kampung halamannya, yakni Lampung. Namun tuntutan pekerjaan dan jarak membuat pemungutan suara di Lampung tidak mungkin dilakukan.

“TPS ini sangat membantu. Kalau bukan karena TPS ini, saya bisa abstain (kelompok putih),” kata Novi.