Categories
Kesehatan

Tidur di Lantai Bisa Menyebabkan Paru-Paru Basah? Mitos Kali Ah!

bachkim24h.com, Jakarta – Mencegah tidur di lantai seringkali dikaitkan dengan risiko penyakit pneumonia, yang secara medis disebut pneumonia atau radang paru-paru.

Namun, tidak ada bukti yang mendukung klaim ini, menurut Dr. Taufik Andrawan SPPD RS Sergito.

Ia menegaskan, belum ada penelitian pasti mengenai hubungan antara tidur di lantai dan pneumonia. Ini juga digunakan untuk mandi malam.

Hal itu ia jelaskan kepada Kementerian Kesehatan RI melalui Instagram acara Radio Kesehatan yang tayang Kamis, 2 Mei 2024 ini.

Pneumonia merupakan peradangan pada paru-paru yang sering disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Penyakit ini menyebabkan kantung udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru meradang dan terisi cairan atau lendir sehingga menyebabkan penderitanya mati lemas.

Meski tidur di lantai tidak terlalu terkait dengan pneumonia, penggunaan kipas angin dapat meningkatkan risiko infeksi.

“Kita harus ingat bahwa sayap tidak memiliki sistem untuk membersihkan udara, mereka hanya menangkap udara di sekitar kita. Saat kita berada di dalam ruangan, kita tidak mengetahui udaranya seperti apa, langsung debu dan kuman yang ada di dalam ruangan tersebut. tertarik dan terpapar pada kita,” Tawfiq.

 

Selain udara dari daun, partikel seperti debu dan kuman yang ada di dalam ruangan juga ikut tersedot dan masuk ke dalam tubuh.

Otomatis, semakin banyak kuman di dalam ruangan maka risiko terkena pneumonia juga semakin tinggi, ujarnya.

Tawfiq berpesan, jika ada yang sakit sebaiknya tidak menggunakan daunnya karena dapat mempercepat penyebaran kuman di dalam ruangan.

“Ini menjadi catatan, jika ada yang sakit di rumah sebaiknya tidak menggunakan kipas angin, karena dapat mempercepat penyebaran kuman umum,” kata Tawfik.

Dikutip dari yankes.kemenkes.go.id Pneumonia bisa menyerang siapa saja. Namun dua kelompok umur yang paling berisiko adalah anak-anak berusia 2 tahun ke atas, dan orang dewasa berusia 65 tahun ke atas.

Faktor risiko lainnya termasuk: rawat inap. Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia jika Anda berada di rumah sakit, terutama jika Anda menggunakan ventilator. penyakit kronis Anda mungkin terkena pneumonia jika Anda menderita asma, penyakit paru obstruktif kronik (COPD), atau penyakit jantung. asap Merokok membahayakan tubuh Anda dengan melindunginya dari bakteri dan virus yang menyebabkan pneumonia. Sistem kekebalan tubuh melemah atau tertekan. Orang yang mengidap HIV, pernah menjalani transplantasi organ, atau menerima kemoterapi atau steroid jangka panjang.