bachkim24h.com, Jakarta Pakar Farmasi UGM Profesor Zullies Ikawati mengatakan masyarakat tidak perlu terlalu khawatir dalam mengonsumsi obat sakit kepala. Pastikan meminum obat sesuai petunjuk penggunaan.
“(Aman) Asalkan penggunaannya sesuai petunjuk pemakaian,” kata Zullies.
Hal itu diungkapkannya setelah viral di media sosial X terkait efek samping obat sakit kepala. Efek samping anemia aplastik tercantum pada informasi kemasan obat sakit kepala.
Zullies mengatakan, anemia aplastik akibat obat sebenarnya jarang terjadi.
“Kejadian anemia aplastik akibat obat jarang terjadi. Apalagi obat sakit kepala yang hanya digunakan dalam jangka pendek jika diperlukan,” kata Zullies dalam keterangan resmi di situs UGM yang disahkan BPOM.
Sepengetahuan keluarga Zullies, Badan Pharmacovigilance Pasca Pemasaran Indonesia belum melihat adanya laporan anemia aplastik akibat obat.
Selain itu, menurut dia, obat sakit kepala yang beredar di Indonesia telah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Produsen kemudian menuliskan efek samping anemia aplastik pada kemasan obat sesuai aturan BPOM.
“Adanya informasi pada kemasan mengenai risiko terjadinya anemia aplastik harus dicantumkan sesuai aturan BPOM, meski kejadiannya sangat jarang yaitu 1 kasus per 1 juta pengguna,” ujarnya.
Jika sakit kepala tak kunjung hilang setelah rutin mengonsumsi obat sakit kepala, Zullies menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Ini bisa menjadi gejala penyakit lain yang lebih serius.
Keluarga Zullies juga mengimbau masyarakat untuk rutin memantau efek samping obat apa pun yang mereka gunakan, terutama jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi.
“Jika mengalami gejala mencurigakan seperti rasa lelah yang tidak biasa, mudah memar, atau sering mengalami infeksi, sangat penting untuk segera menghubungi dokter,” jelasnya.
Zullies juga mengatakan ada beberapa obat yang dilaporkan berisiko menyebabkan anemia aplastik. Kemungkinan ini terjadi dengan penggunaan kronis dalam dosis besar. Perlu dicatat juga bahwa hal ini tidak terjadi pada semua orang.
Meski jarang terjadi, beberapa obat yang dilaporkan berisiko menyebabkan anemia aplastik antara lain antibiotik Kloramfenikol, obat antiinflamasi nonsteroid seperti indometasin dan fenilbutazon.