Categories
Sains

Spesifikasi Roket Fatah II Pakistan, Mampu Hancurkan Target Sejauh 400 Km

JAKARTA – Roket Fatah II milik Pakistan menjadi daya tarik Pameran Pertahanan Dunia 2024 di Riyadh, Arab Saudi. Fitur dan kemampuan roket terbaru ini menjadikan Pakistan sebagai pemain industri pertahanan dunia.

Dibandingkan pendahulunya, roket Fatah-II Pakistan memiliki peningkatan signifikan dalam hal sistem panduan dan peningkatan jangkauan hingga 400 km.

Dikembangkan oleh perusahaan milik negara Global Industrial and Defense Solutions (GIDS), Fatah-II dilengkapi dengan motor roket padat dorong ganda satu tahap, sistem perlindungan termal yang dirancang khusus dan jalur yang dapat diprogram untuk meningkatkan panduan dalam penerbangan. dan akurasi dampak.

Sistem ini menggabungkan teknologi navigasi canggih (INS+GNSS) dan mendukung mode penembakan salvo dan non-salvo dengan sistem otomatis untuk penargetan, penyelarasan, penentuan posisi, dan orientasi.

Menurut TNI Angkatan Darat, Jumat (16/8/2024) disebutkan bahwa roket varian dalam negeri ini memiliki jangkauan hingga 400 km. Versi ekspor ditawarkan dengan jangkauan 290 km.

Sistem peluncur roket Fatah-2 juga memiliki kemampuan yang mumpuni. Rudal ini mampu mengirimkan satu hulu ledak berdaya ledak tinggi atau fragmentasi seberat 365 kg dalam jangkauan 100 hingga 290 kilometer dengan kesalahan keliling mungkin kurang dari 50 meter. Setiap Multiple Launch Vehicle (MLV) mampu membawa dua roket, menekankan fleksibilitas operasional dan kekuatan serangan sistem.

Menjelang penayangannya, roket Fatah-II Pakistan lolos uji tembak pada 23 Desember 2023. Rudal ini, berbeda dari sistem peluncuran Fatah-I dan seri rudal balistik jarak pendek Nasr, mewakili perluasan strategis persenjataan roket berpemandu Pakistan. .

Khususnya, Fatah-II memiliki sistem sel kembar yang lebih mumpuni dibandingkan sistem peluncur delapan sel Fatah-I dan tidak memiliki sirip hidung, yang menunjukkan kemajuan desain yang signifikan.

Dari segi desain, Fatah-II mengadopsi CM-400AKG, rudal anti kapal yang diluncurkan oleh pesawat tempur multiperan JF-17 Thunder. Namun dari segi jangkauan, Fatah II lebih unggul.

Pemilihan nama Fatah-2 untuk rudal canggih ini bukanlah tujuannya. Hal ini menunjukkan niat Pakistan untuk mengembangkan rangkaian sistem peluncuran artileri berpemandu canggih dengan varian yang lebih canggih di masa depan. Strategi ini sejalan dengan tujuan yang lebih luas yaitu membangun postur militer Pakistan.

Selain itu, memasuki dinas aktif di Angkatan Darat Pakistan, peluncuran Fatah-II di WDS 2024 mencerminkan tidak hanya upaya modernisasi Angkatan Darat tetapi juga ambisinya untuk memainkan peran penting dalam industri pertahanan global.

Categories
Teknologi

Singapura dan Pakistan Ciptakan Serial AI tentang Nabi Muhammad SAW

JAKARTA – Web series tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW dibuat oleh para pencipta Artificial Intelligence (AI) di Pakistan dan Singapura. Mereka telah menciptakan karya luar biasa yang melepaskan diri dari batasan produksi tradisional.

Seri ini diberi judul “Muhammad: Rahmat kepada seluruh alam”. Web series ini merupakan kolaborasi antara Qalbox di MuslimPro dan Qur’anscape.

Rangkaian hikmah ini diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Rangkaian ceramah ini membahas tentang kepribadian dan keutamaan Nabi tercinta.

Dari Laporan Informasi Islam Kamis (28/3/2024) Individu yang mengerjakan rangkaian halaman ini berasal dari berbagai negara. Yakni Singapura, Amerika Serikat, Inggris, dan Pakistan. Orang-orang yang terlibat adalah penulis Fatima Sattar dari Lahore, produser Abbas Arslan dari Quranscape, sutradara Iman Khalid dan produser eksekutif Junaidah Bete Syed Khan dari Calbox.

Dalam kesempatan tersebut Abbas Arslan berbicara tentang Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, AI telah menghilangkan kendala biaya dan waktu. AI mengubah ide-ide manusia menjadi kenyataan, dan hal ini penting untuk proyek-proyek ini.

Sementara itu, penulis skenario Fatima Sattar menceritakan bahwa ia memulai studinya di bawah bimbingan Yasir Qadi. Yasir Qadi adalah seorang cendekiawan dan teolog Muslim keturunan Pakistan-Amerika.

Ia juga mengatakan karena keterbatasan waktu, maka tidak banyak penelitian yang dilakukan. Namun kesalahan dari Mufis pada Greg telah saya perbaiki.

Menurut sutradara, meneliti dan menulis skenario ibarat film tradisional. Namun hasilnya adalah produksi massal. Kondisi AI untuk diubah menjadi gambar kemudian digunakan kondisi suara AI menjadi video.

Menurut kelompok tersebut, menciptakan lingkungan dan budaya telah menjadi tantangan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Seri web ini memiliki total 10 cerita. Wordbox merilis dua artikel di MuslimPro.