Categories
Lifestyle

Viral Istilah Lavender Marriage, Pernikahan yang Dilakukan untuk Rahasiakan Orientasi Seksual

JAKARTA – Istilah “pernikahan lavender” belakangan ini viral di media sosial karena kerap dikaitkan dengan isu perceraian di kalangan artis Tanah Air. Banyak pengguna internet yang tertarik dengan arti istilah ini.

Pernikahan lavender mengacu pada persatuan antara seorang heteroseksual dan seorang homoseksual, yang tujuannya seringkali untuk menyembunyikan orientasi seksual dari kaum homoseksual. Secara historis, ini telah digunakan untuk melindungi orang dari penganiayaan sosial, konsekuensi hukum, atau kesulitan pribadi karena orientasi seksual mereka.

Istilah “lavender” sendiri mengacu pada warna yang secara tradisional diasosiasikan dengan komunitas LGBTQ+. Selain itu, perkawinan lavender juga diartikan sebagai perkawinan yang dilakukan demi kenyamanan atau penampilan. Ketika pasangan yang terlibat tidak memiliki perasaan romantis satu sama lain.

Konsep pernikahan lavender baru-baru ini mendapat perhatian seiring dengan berkembangnya norma-norma sosial dan identitas individu. Berikut alasan pasangan memilih pernikahan lavender, seperti dilansir India Times, Selasa (17/9/2024).

Istilah “pernikahan lavender” telah menjadi viral

1. Pengakuan dan harapan sosial

Dalam masyarakat yang membatasi hak dan penerimaan LGBTQ+, orang mungkin memilih pernikahan lavender untuk mempertahankan penerimaan sosial, memenuhi harapan dan ekspektasi keluarga, atau melindungi karier dan status sosial mereka.

2. Keuntungan hukum dan finansial

Pernikahan sering kali menawarkan keuntungan hukum dan finansial. Misalnya saja manfaat pajak, hak waris dan akses terhadap manfaat kesehatan. Memilih pernikahan lavender dapat memberikan manfaat tersebut sekaligus menyembunyikan orientasi seksual Anda yang sebenarnya.

3. Tekanan budaya dan agama

Norma budaya atau agama yang mengutamakan hubungan heteroseksual dapat menyebabkan seseorang masuk ke dalam konsep pernikahan lavender untuk menghindari pengucilan atau konflik dalam komunitasnya.

4. Keselamatan dan keamanan pribadi

Di wilayah di mana kelompok LGBTQ+ menghadapi diskriminasi, kekerasan, atau masalah hukum. Oleh karena itu, pernikahan lavender dipercaya dapat memberikan tingkat keamanan dan perlindungan pribadi sekaligus menyembunyikan identitas seksual seseorang yang sebenarnya.