Categories
Edukasi

Lontong dan Opor Ramaikan Perayaan Lebaran Mahasiswa Indonesia di Inggris

JAKARTA – Lontong, opor, dan makanan khas Idul Fitri lainnya menjadi sajian perayaan Idul Fitri bagi ratusan pelajar Indonesia dan diaspora di kota Nottingham, Inggris. Penduduk setempat juga tahu hidangan khas Idul Fitri ini.

Hal ini dilakukan oleh pimpinan Program Studi Derbyshire, Leicestershire dan Nottinghamshire (PeDLN), Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Nottingham dan Masyarakat Indonesia (Indosoc) Universitas Nottingham.

Ratusan WNI dari kalangan pelajar dan diaspora yang tinggal di Kota Nottingham dan sekitarnya berkumpul merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah di aula Radford Academ.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Tidak Disarankan Langsung Bekerja di Kantor Setelah Libur Idul Fitri

“Idul Fitri menjadi momentum untuk mempererat solidaritas dan tali silaturahmi antar WNI di Nottingham dan sekitarnya,” kata Presiden PeDLN Aulia Rahim dalam siaran persnya, Senin (15/4/2024).

Mahasiswa doktoral Universitas Nottingham, Inggris ini juga mengingatkan, makna Idul Fitri bukan hanya kemenangan yang diraih setelah berpuasa, tapi juga cerminan diri sendiri.

Seperti halnya perayaan Idul Fitri di Indonesia, panitia acara juga menyajikan berbagai kuliner khas Indonesia, antara lain lontong ayam dan opor, ati goreng sambal, dan sate. Sajian kuliner khas Indonesia ini menjadi momen yang paling dinantikan oleh masyarakat Indonesia di luar negeri bahkan warga Inggris di Nottingham.

“Perayaan Idul Fitri (Halalbihalal) ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang silaturahmi warga Indonesia di kota Nottingham dan sekitarnya, namun juga berfungsi untuk mengenalkan masyarakat akan kekayaan budaya Indonesia khususnya ‘makanannya’, kata Sihol Lumbantoruan. ketua PPI Nottingham.

Baca juga: 7 Makanan yang Efektif Menurunkan Kolesterol Sebaiknya Dikonsumsi Setelah Lebaran

Salah satu mahasiswa Indonesia yang hadir dalam acara Halalbihalal, Nur Asyik mengatakan, menyantap makanan khas Indonesia sambil berkumpul bersama keluarga dan sahabat merupakan tradisi wajib saat Idul Fitri di Inggris.

Categories
Kesehatan

Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Konsumsi Makanan Berlemak Secara Berlebihan Saat Lebaran

bachkim24h.com, SURABAYA – Ahli gizi Universitas Airlangga (Unair) Lailatul Muniroh mengingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi makanan tinggi lemak saat merayakan Idul Fitri 2024. Terutama bagi orang yang memiliki riwayat kadar kolesterol tinggi.

Ingat, di hari raya Idul Fitri, beberapa hidangan tinggi lemak kerap disuguhkan, seperti Ofur, rendang, dan lain sebagainya. Lailatul mengatakan, mengonsumsi makanan berlemak boleh saja, namun perlu dipahami batasannya. Sebab kelebihan lemak di dalam tubuh akan menyebabkan peningkatan kadar kolesterol.

“Walaupun boleh makan lemak, namun perlu dipahami batasannya agar tidak makan lemak terlalu banyak,” ujarnya, Kamis (4/4/2024).

Lailatul menjelaskan, batasan asupan lemak per hari adalah sekitar 25 hingga 30 persen kalori. Misalnya, tubuh membutuhkan rata-rata 2.000 kkal per hari, artinya membutuhkan 500 kkal dari lemak atau setara dengan 55,5 gram lemak. Artinya, jika mengonsumsi lemak tidak lebih dari 55,5 gram, masih aman.

“Tapi jenis lemaknya harus diperhatikan, pilihlah lemak tak jenuh,” ujarnya.

Lailatul juga membeberkan cara lain menikmati makanan cendana seperti biasa, dengan persentase lemak lebih sedikit. Dimana dada ayam tanpa kulit bisa digunakan untuk menu ayam atau daging sapi untuk resepnya.

Selain itu jangan lupa kombinasikan sayur dan buah yang tinggi serat, serta banyak minum air putih, jangan makan santan dan makanan berlemak, ujarnya.

Laylatul menambahkan, makanan yang mengandung kolesterol tetap bermanfaat bagi tubuh. Namun ketahuilah bahwa kolesterol ini adalah kolesterol baik. Kolesterol baik yang dimaksud terdiri dari buah alpukat, telur, dan jenis minyak tertentu.

“Lemak telur tetap aman, terutama kuning telur, walaupun kuning telur tinggi kolesterol, namun tidak perlu dihindari, cukup dibatasi saja. Minyak lain seperti minyak zaitun atau minyak jagung lebih menyehatkan. ” dia berkata. .