Categories
Kesehatan

Ini 10 Penyakit yang Bisa Diatasi dengan Daun Kelor

bachkim24h.com, Jakarta – Daun kelor sudah lama dikenal sebagai sayuran dalam berbagai masakan. Daun kelor tidak hanya enak dan kaya nutrisi, namun juga memiliki banyak manfaat kesehatan yang luar biasa.

Karena khasiatnya, tanaman dengan nama latin Moringa oleifera L ini sudah lama digunakan sebagai obat alami. Daun kelor mengandung banyak vitamin dan mineral penting, itulah sebabnya tanaman ini sering disebut sebagai “pohon ajaib”.

Daun kelor mengandung potasium sebanyak pisang dan vitamin C hampir sama banyaknya dengan jeruk. Daun kelor juga mengandung vitamin A dan E, serta mineral seperti kalsium, kalium, protein, zat besi, asam amino dan antioksidan.

Manfaat daun kelor

Pengobatan modern menegaskan banyaknya manfaat nutrisi dan kesehatan dari tanaman ini. Di bawah ini manfaat yang bisa Anda peroleh dari daun kelor: Membantu menyembuhkan tubuh dan membentuk otot. Melindungi sel dari kerusakan dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Melawan infeksi bakteri melalui makanan Melindungi sistem kardiovaskular Meningkatkan kesehatan mata

Menurut Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) UGM di Fakultas Farmasi, daun kelor mengandung kombinasi senyawa unik yaitu isothiocyanates dan glukosinolat.

Isothiocyanates (ITCs) adalah zat yang banyak ditemukan pada tanaman, termasuk daun kelor. Isothiocyanates merupakan zat yang dapat mencegah penyakit kanker.

Selain mencegah kanker, daun kelor juga bermanfaat sebagai obat alami sepuluh penyakit berikut ini, menurut Medical News Today yang terbit Selasa 21 Mei 2024.

Edema adalah penimbunan cairan pada jaringan tubuh, misalnya akibat peradangan. Telinga bengkak dapat menyebabkan jaringan di sekitar telinga membengkak, biasanya disebabkan oleh infeksi.

Sampai saat ini, sebagian besar penelitian daun kelor menggunakan hewan sebagai subjek uji. Dalam sebuah penelitian, minyak biji kelor mampu mengurangi peradangan kulit pada tikus yang mengalami pembengkakan telinga.

Hal ini menunjukkan bahwa sifat anti-inflamasi kelor dapat membantu mengobati pembengkakan telinga, meskipun diperlukan lebih banyak penelitian. 2. Melindungi dari penyakit liver

Kelor dapat membantu melindungi hati dari penyakit hati berlemak non-alkohol.

Dalam sebuah penelitian, peneliti memberi makan marmot makanan yang mengandung daun kelor. Mereka yang mengonsumsi kelor dengan konsentrasi lebih tinggi memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang lebih rendah serta peradangan pada hati yang lebih sedikit.

 

Ekstrak kelor dapat membantu mengatasi beberapa kondisi lambung, seperti: Membantu mencegah kanker usus besar. Meredakan sembelit Mengurangi keasaman lambung sekitar 85%. Sifat antibiotik dan antibakteri kelor dapat membantu mencegah pertumbuhan patogen penyebab infeksi. Membantu mencegah kolitis ulserativa, karena tindakan anti inflamasinya dapat melindungi sistem pencernaan dari kerusakan. 4. mencegah artritis reumatoid

Menurut penulis penelitian kuku, ekstrak kelor memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mencegah rheumatoid arthritis. 5. Mengobati gangguan mood dan sistem saraf

Aktivitas antioksidan kelor dapat melindungi terhadap gangguan yang mempengaruhi sistem saraf, seperti multiple sclerosis (MS), penyakit Alzheimer, nyeri neuropatik, dan depresi.

Para ilmuwan percaya bahwa kelor mungkin memiliki sifat neuroprotektif, namun mereka belum mengetahui cara kerjanya.

   

Ekstrak daun kelor mungkin bermanfaat bagi penderita diabetes, misalnya dengan membantu mengontrol kadar gula darah dan insulin serta melindungi dari kerusakan organ. Khasiatnya dapat membantu mencegah komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui bagaimana kelor dapat membantu pengobatan diabetes. 7. Mengobati Asma

Kelor mengandung molekul yang dapat membantu mengobati atau mencegah asma, bronkokonstriksi, dan peradangan saluran napas. Sebuah penelitian menemukan bahwa fungsi paru-paru babi guinea membaik setelah peneliti memberi mereka ekstrak kelor. 8. Mencegah terbentuknya batu ginjal

Beberapa pengobatan tradisional menganjurkan penggunaan kelor untuk mencegah batu ginjal. Uji laboratorium menemukan bukti bahwa ekstrak kelor dapat menghentikan penumpukan mineral dan menyebabkan batu ginjal.

Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi penggunaan ini.  

Kelor mengandung zat yang dapat membantu mengontrol tekanan darah. Dalam sebuah penelitian, sekelompok peserta sehat mengonsumsi 120 gram daun kelor yang dimasak selama seminggu, sedangkan kelompok lainnya tidak.

Dua jam setelah makan, mereka yang mengonsumsi daun kelor memiliki tekanan darah lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak. 10. Mengobati anemia dan penyakit sel sabit

Masyarakat di beberapa belahan dunia secara tradisional menggunakan kelor untuk mengobati dan mencegah anemia. Hasil penelitian laboratorium menunjukkan bahwa mengonsumsi kelor sebagai makanan atau obat juga dapat membantu dalam pengobatan anemia sel sabit.

Hal ini disebabkan oleh sifat antioksidannya, aktivitas khelatnya yang berarti dapat membantu menghilangkan kelebihan zat besi, dan faktor lainnya.