Categories
Bisnis

Imbas Cuaca Buruk, Kapal Dilarang Berlayar ke Pulau Komodo NTT hingga 20 Maret 2024

bachkim24h.com Kantor Otoritas Pelabuhan Jakarta dan Otoritas Pelabuhan Labuan Bajo (KSOP), Jakarta Level 3 telah memperpanjang larangan masuk Pulau Komodo bagi kapal wisata. Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024 akibat cuaca buruk.

KSOP Kelas III Labuan Bajo sebelumnya telah mengeluarkan imbauan kepada para pelaut mengenai larangan berlayar selama 6 hari mulai 16-11-03-2024.

Benar, Stephanus Risdiyanto, Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, kepada Antara, Minggu (17/3/2024).

Berlayar dilarang selama 5 hari ke depan karena gelombang tinggi dan angin kencang. Menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Selama larangan berlayar, KSOP Kelas III Labuan Bajo tidak menawarkan layanan penerbitan Surat Izin Berlayar (SPB) kepada kapal yang hendak berlayar.

Dia mengatakan KSOP Kelas III Labuan Bajo hanya menawarkan SPB untuk kapal yang menuju Pulau Rinca yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo, namun SPB hanya melayani speedboat.

Maria Patricia Christine Seran, Manajer Stasiun Meteorologi Mangarai Komodo Barat mengatakan, prakiraan cuaca di perairan sekitar Labuan Bajo hingga 18 Maret 2024 masih berupa hujan ringan hingga sangat lebat yang dapat disertai angin kencang.

Angin kencang ini menyebabkan gelombang tinggi di perairan sekitar, ujarnya.

Menjelaskan bahwa angin kencang secara bertahap akan kembali normal atau menetap pada malam tanggal 18 Maret 2024 atau 19 Maret 2024.

 

Kecelakaan lain yang melibatkan kapal wisata yang beroperasi tanpa izin terjadi di Labuan Bajo. Kali ini, kapal wisata Carpediem terbakar di perairan Pulau Siaba, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu, 3 Februari 2024. Kapal tersebut membawa dua wisatawan asal Kanada dan empat awak kapal.

Mereka semua selamat dari kejadian tersebut. Pun begitu di kawasan wisata Labuan Bajo, tak terhitung banyaknya kejadian kecelakaan yang melibatkan kapal wisata. Libatkan banyak pihak termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Maine Pare Kraf) Sandiaga Salahuddin Uno

Ia menegaskan, kapal wisata yang tidak diperbolehkan berlayar di perairan Labuan Bajo akan bisa berlayar kembali. mengakibatkan kecelakaan «Saya sangat khawatir dan menyesal kecelakaan itu terjadi lagi. Pasalnya kapal pesiar ini tidak memiliki izin berlayar. Tapi tetap bisa mendatangkan wisatawan,” kata Sandiaga Uno dalam acara hybrid The Weekly Brief bersama Sandi Uno di Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.

Kapal wisata bermotor Carpe Diem saat itu membawa dua orang wisatawan asing (wisman) asal Kanada dan empat orang awak kapal yang berlayar tanpa Surat Izin Berlayar (KSOP) dari Kantor Panitera dan Otoritas Pelabuhan Labuan Bajo (SPB) kembali melakukan perjalanan. meminta wisatawan untuk tidak melakukan pelayaran wisata tanpa izin berlayar KSOP setempat.

Selain itu, wisatawan juga harus mendapat informasi mengenai kapal wisata yang tidak memiliki izin berlayar. Sandiaga mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Labuan Bajo Flores (BPOLBF) untuk menindaklanjuti kecelakaan kapal wisata tersebut. Ia menegaskan, tidak boleh ada lagi kapal wisata yang tidak memiliki izin KSOP Labuan Bajo.

 

“Izin ini sangat penting. Karena kalau terjadi sesuatu pasti berakibat fatal. Apalagi kecelakaan yang bisa berujung pada kematian,” jelasnya.

Saat kejadian, tim SAR gabungan sedang mempersiapkan personel untuk mengevakuasi korban kapal motor yacht (KLM) Carpediem yang terbakar. Pegawai komponen Basarnas, TNI-Polri dan KSOP berjumlah delapan orang.

Kebakaran kapal terjadi sekitar pukul 15.00 Wita, namun berdasarkan komunikasi dengan KSOP Labuan Bajo dan nakhoda kapal. Korban dalam kejadian selamat dan dievakuasi, kata Edy Suryono, Kepala Pos SAR Manggarai Barat, yang ditemui. di pantai Marina Labuan Bajo pada hari Sabtu, menurut Antara.

Ia mengatakan empat awak kapal dan dua penumpang asal Kanada selamat. Informasi terkini, penumpang dan awak kapal dievakuasi dengan speedboat Taman Komodo. Kedua penumpangnya adalah wisatawan,” ujarnya.

Categories
Hiburan

6 Potret Betrand Peto Lepas Rindu dengan Keluarga di NTT saat Pulang Kampung untuk Melayat Nenek yang Baru Meninggal Dunia

bachkim24h.com, Jakarta Betrand Peto, putra gabungan Sarwenda dan Ruben Onsu, kembali ke kampung halamannya di NTT (NTT). Pasalnya, nenek Betrand Peto yang asal NTT baru saja meninggal dunia. Momen menyedihkan itu diungkapkannya di media sosialnya.

Meski demikian, meski rasa sedih menguasai dirinya, Betrand Peto tetap merasa bahagia. meninggalkan kerinduan terhadap sanak saudara di kampung halamannya Adik-adiknya yang sudah lama tidak ditemuinya di NTT. Peto tampak senang dengan kedatangan Betrand.

Selain saudara-saudaranya, Betrand Peto juga sangat dirindukan oleh banyak keluarga besar dan kerabat lainnya.

Ia seolah tak bisa lagi mengungkapkan kegembiraannya di kampung halaman. Pemuda yang akrab disapa Onyo itu sekadar berbagi momen pelukan hangat bersama keluarga besarnya. dan juga berfoto bersama

Lantas seperti apa momen Betrand Peto saat pulang kampung ke NTT? Berikut kumpulan potretnya dengan link Instagram @betrandpetoputraonsu Senin (20/05/2024).

Dalam salah satu momen yang ditampilkan di Instagram Stories, Betrand Peto mengunggah video dirinya memeluk kedua kakaknya, Chetrin dan Kevin.

Momen mengesankan terlihat saat Chetrin Kakak Betrand Peto itu berlari kencang sebelum memeluk adiknya. Mereka tampak berpelukan cukup lama.

Usai memeluk Chetrin, Betrand Peto memeluk adiknya, Kevin. Pelukan hangat dalam jangka waktu lama pun tampak bersama sang adik.

“Akhirnya kita ketemu lagi Ke (kakak laki-laki) dan Ase (kakak),” tulis Betrand Peto.

Momen unggahan selanjutnya, Betran Peto terlihat memeluk hangat beberapa suster. Para suster tampak bersyukur sekaligus semangat dengan kehadiran Betrand Peto.

Menyusul hal tersebut, Betrand Peto pun mengunggah momen di mana ia berfoto bersama beberapa anggota keluarga besarnya yang tampak seumuran dengannya atau lebih muda. Mereka tampak bahagia saat Betrand Peto berpose anggun sambil memegang ponselnya.

Kedatangan Betrand Peto rupanya menjadi pelipur lara bagi keluarga besarnya di NTT yang tengah berduka. Senyuman di wajah mereka masing-masing saat pelantun “Malaikat Penjagaku” itu ada di antara mereka, menjadi berkah tersendiri.

Salah satu unggahan yang justru menimbulkan pertanyaan adalah saat Betrand Peto digendong pria yang disebutnya “Ayah”. Namun, wajah pria tersebut tidak diperlihatkan.