bachkim24h.com, Jakarta Jika sebagian perokok kesulitan menghentikan kebiasaan tersebut, tidak demikian halnya dengan Natasha Pramudita. Model dan penyanyi ini mencatat bahwa berpegang pada keputusan berhenti merokok relatif mudah. Kini Natasha sudah terbebas dari kebiasaan tersebut selama enam tahun.
Berbicara kepada redaksi Health-bachkim24h.com sehari setelah syuting video musik single terbarunya bersama Marshall Ada di kawasan Jakarta Selatan, Natasha Pramudita menceritakan bahwa dirinya mulai merokok saat masih kuliah. Hal ini disebabkan oleh kesulitan buang air besar (BAB).
“Saya coba merokok, biar buang air besar jadi merata. Caranya berhasil,” kata Natasha, Selasa (24/12).
Lambat laun, kebiasaan ini menjadi rutinitas sehari-hari, misalnya merokok setelah makan atau saat bertemu teman.
Namun, wanita yang mengenal Teteh Tasha ini paham bahwa merokok berdampak buruk bagi kesehatannya. Selain itu, ia menderita asma yang sangat parah. Akibatnya, Tasha kerap mengalami sesak napas dan kesulitan bernapas.
“Dampaknya sangat besar, terutama pada pernafasan. Pendek dan membandel, sering berulang,” ujarnya
Suatu malam di tahun 2018, Tasha memutuskan untuk berhenti merokok tanpa alasan medis atau tekanan dari siapa pun. Saat itulah dia menyadari bahwa dia akan menghentikan kebiasaan itu.
“Saya melihat iklan rokok di papan reklame, dan saya merasa ingin berhenti.” Aku menyelesaikan sarapanku keesokan paginya, karena aku sudah terbiasa merokok, otomatis aku ingin merokok. Namun ketika saya melihat paketnya, saya teringat ingin berhenti merokok.
Bagi Natasha, berhenti merokok sebaiknya dilakukan secara tiba-tiba, tidak perlahan atau bertahap. “Buat saya memang harus berhenti, karena kalau jalannya pelan-pelan, berangsur-angsur menurun, saya kurang berhasil.”
Keputusan itu diambil secara diam-diam tanpa memberitahu orang lain. “Saya biasanya merokok lagi jika Anda suka.” Oleh karena itu, saya ingin membuktikan bahwa saya bisa berdiri sendiri di angkasa tanpa tekanan dan tanpa janji, “jelas Natasha.
Berhenti merokok sangatlah penting. Dari beberapa hari, menjadi seminggu, hingga sebulan tanpa ada yang mengetahuinya. Kini Tasha sudah merokok selama enam tahun.
Di awal penghentian kebiasaan merokok, Tasha digantikan dengan meminum air putih bebas gula dan jus buah alami. Dia mengenalinya sebagai Detox. “Setelah saya berhenti merokok, saya banyak berkeringat. “Mungkin seperti detoksifikasi,” katanya.
Berhenti merokok akan membuat perbedaan besar dalam hidup Natasha. “Badan semakin sehat, asma saya jarang kambuh dan kulit terasa segar,” ujarnya.
Salah satu perubahan fisik yang nyata adalah penambahan berat badan yang Anda peroleh saat merokok. Tasha menceritakan, pada bulan-bulan pertama berat badannya bertambah hingga 15 kilogram.
“Dulu, saya harus menambah berat badan. – Karena sebelumnya saya kurus, saya menambah berat badan dengan minum obat herbal.
Pertambahan berat badan setelah berhenti merokok adalah bonus bagus dan bagian dari proses menjalani hidup sehat.
Selain minum jus buah, Natasha menggunakan cara kreatif untuk menggantikan kebiasaan merokok. Uang yang biasa digunakan untuk membeli rokok ia kumpulkan di celengan lalu diberikan kepada anak yatim piatu.
“Uang itu bisa disumbangkan lebih banyak dengan menambahkannya ke rokok.” Manfaat dan keberkahannya, siraman Tuhan lebih besar dari pada rokok ya? Ini menjadi tambahan motivasi untuk terus singgah,” kata Natasha.
Selain berhenti merokok, Natasha juga menjalani gaya hidup sehat dan kecantikan. Ia rutin melakukan olahraga ringan seperti berenang dan gym. Pola makan sehat juga menjadi prioritas, dengan lebih banyak sayur, buah, dan air. Namun Tasha terang-terangan mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah membatasi atau merelakan makanan demi menjaga berat badan.
“Saya suka makanan, sebelum atau sesudah saya berhenti merokok, saya suka ngemil. Ini soal keseimbangan pola makan atau gaya hidup,” ujarnya.
Natasha Pramudita punya pesan khusus untuk mereka yang masih merokok atau ingin berhenti.
“Jika masih disapa, berhentilah sebelum terlambat, jangan menunggu rasa sakitnya berhenti karena kamu tidak akan kemana-mana.” Cintai tubuhmu, cintai uangmu, cintai waktumu,” tutupnya.