bachkim24h.com, Jakarta – Rencana baru Apple untuk memberikan potongan royalti lebih besar kepada artis yang menawarkan audio spasial membuat marah beberapa label rekaman independen.
Mereka berpendapat bahwa hal ini akan menghilangkan potensi keuntungan yang menguntungkan perusahaan yang memiliki lebih banyak sumber daya.
Dilansir Engadget, Selasa (6/2/2024), Apple bulan lalu mulai menawarkan royalti 10% lebih tinggi kepada artis yang merilis lagu dalam format audio spasial di Apple Music.
Namun, sumber daya ini berasal dari sumber uang yang sama, juga digunakan untuk membayar artis yang tidak menawarkan format tersebut.
Audio spasial diproduksi menggunakan teknologi Dolby Atmos dan menurut eksekutif yang berbicara kepada Finacial Today, biaya produksinya berkisar US$1.000 atau sekitar Rp 16 juta lebih per lagu.
Dapat disimpulkan bahwa sebuah album akan bernilai sekitar 10 kali lipat. Jumlahnya akan semakin besar jika dikalikan dengan ratusan atau ribuan album yang mungkin dimiliki sebuah label rekaman.
Financial Times mewawancarai para eksekutif di Beggars Group, Secretly dan Partisan Records, label rekaman yang mewakili artis seperti Vampire Weekend, Phoebe Bridgers, dan lainnya.
Seorang eksekutif mengatakan: “Jika [kebijakan ini] mengambil antara 5 dan 10 persen dari pendapatan global Anda, dan bukan karena lagu-lagu tersebut tidak ditampilkan, namun karena Anda kehilangan uang dan uang tersebut masuk ke Universal, pemain terbesar di dunia. dunia, pasar kita pasti akan runtuh.”
Katanya, sangat sulit menghasilkan uang dari streaming. Oleh karena itu, mereka (label rekaman independen) berencana bertemu dengan Apple dengan harapan bisa mencapai kesepakatan yang lebih baik.
Di sisi lain, Apple menjadi satu-satunya perusahaan teknologi yang masih enggan “memasuki” pasar smartphone layar lipat hingga saat ini.
Bahkan, rumor berulang kali menyebutkan Apple akan meluncurkan lini ponsel pertamanya dengan layar lipat sejak kurang lebih tiga tahun lalu.
Sejauh ini, perusahaan yang bermarkas di Cupertino, AS itu masih belum mau membeberkan apa pun soal ponsel layar lipat tersebut.
Namun, hal ini tampaknya mulai berubah. Mengutip GSM Arena, Senin (5/2/2024), tahun 2026 atau 2027 akan menjadi masa peluncuran ponsel layar lipat Apple.
Informasi ini diungkap oleh sumber anonim di Korea. Ponsel besutan Apple ini diklaim akan memiliki layar utama berukuran 7 atau 8 inci.
Dengan ukuran tersebut, ponsel Apple ini berpotensi menggantikan lini iPad mini yang ada di pasaran dalam beberapa tahun mendatang.
Sayangnya spesifikasi dan format ponsel baru Apple tersebut belum terungkap. Rumor yang beredar baik Samsung Display maupun LG Display telah menyediakan sampel panel lipat dalam ukuran 6 inci dan 7 inci.
Jika Apple memutuskan untuk meluncurkan ponsel dengan layar yang dapat dilipat, kemungkinan besar perusahaan tersebut akan menggunakan panel dari Layar Samsung.
Hal ini didasarkan pada pengalaman Samsung Display sebagai pemasok utama ponsel layar lipat Samsung seperti Galaxy Z Flip dan Galaxy Z Fold.
Alhasil, tidak menutup kemungkinan perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu akan memperluas lini produknya dengan layar lipat jika ponselnya sukses di pasaran.
Oleh karena itu, tidak heran jika pada tahun 2028 ini Apple akan meluncurkan produk dengan layar lipat berukuran 20,25 inci ke pasaran.
Ada rumor yang menyebutkan Apple mulai menerapkan teknologi AI generatif pada seri iPhone terbarunya. Hal tersebut diungkapkan CEO Apple Tim Cook dalam pertemuan dengan investor menyusul laporan keuangan tahunan perusahaan.
Mengutip informasi dari GSM Arena, Sabtu (03/02/2024), dalam pertemuan tersebut, Tim Cook menyatakan akan membahas masalah generative AI akhir tahun ini. Kuat dugaan penerapan AI generatif ini akan mulai diterapkan di iPhone 16.
Oleh karena itu, kemungkinan besar Apple akan membahas lebih lanjut teknologi tersebut pada ajang WWDC pada pertengahan tahun 2024, sebelum perusahaan tersebut secara resmi mengumumkan lini iPhone 16 yang biasanya digelar pada bulan September.
Lebih lanjut, hadirnya AI generatif di iPhone 16 juga diperkuat dengan bocoran mengenai iOS 18. Seperti kita ketahui, jika dihadirkan, kemungkinan besar iPhone 16 akan langsung menjalankan iOS.
Nah, bocoran dari jurnalis Bloomberg Mark Gurman menyebutkan bahwa iOS 18 akan membawa sejumlah perubahan penting pada sistem operasinya. Salah satunya adalah meningkatkan kemampuan Siri.
Kabarnya, Apple akan menghadirkan kemampuan AI generatif ke iOS menggunakan LLM (Large Language Model) miliknya sendiri. Dukungan AI generatif ini dikatakan dapat meningkatkan kemampuan Siri dan beberapa aplikasi lain seperti Messages, Apple Music, Pages, Keynote, dan Shortcuts.