Categories
Sains

Arkeolog Teliti Kutukan Firaun yang Mematikan, Ini Faktanya

KAIRO – Penemuan makam Raja Tutankhamun pada tahun 1922 merupakan salah satu penemuan arkeologi terpenting abad ke-20.

Namun, seperti dilansir IFL Science, penemuan ini juga diselimuti legenda dan ketakutan, berpusat pada apa yang disebut “Kutukan Firaun”.

Konon kutukan ini akan menimpa mereka yang berani mengganggu tempat peristirahatan para firaun Mesir Kuno, sehingga membawa kematian dan kemalangan bagi mereka.

Salah satu kisah paling terkenal terkait kutukan ini adalah kematian Lord Carnarvon, pemodal utama ekspedisi Tutankhamun.

Carnarvon meninggal beberapa bulan setelah makamnya dibuka, memicu spekulasi bahwa dia telah menjadi korban kutukan.

Namun kenyataannya jauh lebih kompleks. Carnarvon berada dalam kondisi kesehatan yang buruk selama bertahun-tahun sebelum kematiannya, menderita infeksi paru-paru kronis akibat kecelakaan mobil.

Kematiannya pada tahun 1923 lebih mungkin disebabkan oleh komplikasi kesehatan yang sudah ada sebelumnya daripada kutukan supernatural.

Penelitian selanjutnya juga menunjukkan bahwa banyak anggota tim penggalian Tutankhamun berumur panjang dan sehat setelah penemuan tersebut. Faktanya, Howard Carter, kepala penggalian, hidup 17 tahun setelah pembukaan makam tersebut.

Meskipun beberapa kematian terjadi di antara mereka yang berpartisipasi dalam makam Tutankhamun, tidak ada bukti statistik yang menunjukkan bahwa jumlah tersebut lebih besar dari perkiraan semula.