Categories
Sains

Diyakini sebagai Alien, Fakta Baru Ditemukan di Mumi Berjari Tiga

MEKSIKO BARU – Meskipun komunitas ilmiah pada umumnya menganggap ‘mumi alien’ setinggi tiga kaki yang ditemukan di Peru sebagai tipuan, penelitian baru menunjukkan bahwa hal tersebut mungkin bukan tipuan.

Analisis lanjutan terhadap gambar salah satu mumi, yang dikenal sebagai ‘Maria’, telah mengungkapkan kesamaan biologis dengan manusia. Namun, Marija juga menunjukkan “banyak perbedaan struktur morfologi dan anatomi” yang membedakannya dengan manusia modern.

Para peneliti menemukan bahwa tulang Maria mengalir dengan lancar di bawah beludru mumi, mirip dengan struktur tulang manusia. Kepalanya yang memanjang, yang sebelumnya dianggap sebagai tanda manipulasi buatan, tidak menunjukkan bukti adanya deformasi.

Selain itu, penelitian ini telah menentukan tanggal pembuatan mumi antara tahun 240 M dan 383 M. “Ini menunjukkan bahwa Maria hidup bersama dengan peradaban kuno Nazca,” lapor peneliti melalui Daily Mail.

Penemuan ini menimbulkan pertanyaan baru tentang asal usul dan sifat Maria. Meski memiliki beberapa kemiripan dengan manusia, perbedaan signifikannya menunjukkan bahwa ia mungkin mewakili spesies yang tidak diketahui atau nenek moyang manusia purba.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan secara pasti asal usul Maria dan tempatnya dalam sejarah manusia. Namun, penemuan baru ini memberikan bukti kuat yang menantang gagasan bahwa mumi tersebut hanyalah tipuan dan membuka kemungkinan menarik tentang masa lalu kita.

Categories
Teknologi

Wajah Firaun Terkuat Mesir Kuno Terungkap sebelum Kematiannya

KAIRO – Teknologi modern telah mengungkap misteri wajah salah satu firaun paling berkuasa di Mesir kuno, Ramses II. Rekonstruksi 3D menunjukkan kemunculannya sesaat sebelum kematiannya, memberikan gambaran seorang lelaki tua bijak dengan wajah yang tergores oleh waktu.

Ramses II, yang memerintah dari tahun 1279 hingga 1213 SM, dikenal karena prestasinya yang luar biasa, termasuk pembangunan patung-patung monumental dan kampanye militer yang sukses.

Rekonstruksi wajahnya, yang dilakukan oleh para ilmuwan menggunakan model tengkorak 3D, memberikan wawasan baru tentang seperti apa rupanya di tahun-tahun terakhir hidupnya.

Meskipun gambar yang dihasilkan menunjukkan seorang pria tua dengan fitur wajah yang tajam, beberapa peneliti percaya bahwa gambar terkenal Ramses II mungkin tidak menggambarkan penampilannya secara akurat.

Cicero Moraes, seorang ahli grafis Brasil yang terlibat dalam proyek ini, mencatat bahwa gambar-gambar tersebut kemungkinan besar dilebih-lebihkan untuk memberikan kesan kekuatan dan keagungan firaun.

Terlepas dari ketidakpastian ini, rekonstruksi wajah Ramses II menawarkan kesempatan langka untuk melihat salah satu penguasa paling ikonik dalam sejarah Mesir kuno.

Hal ini memberi kita wawasan lebih dalam tentang bagaimana masyarakatnya memandang rakyatnya dan membantu kita lebih menghargai warisan yang ditinggalkannya.

Seperti dilansir Daily Mail, Firaun Ramses II merupakan salah satu penguasa terkuat di Mesir kuno. Bagaimana wajahnya direkonstruksi? Para ilmuwan menggunakan model 3D tengkoraknya dan menutupinya dengan jaringan lunak dan kulit.

Seperti apa rupanya? Gambar yang dihasilkan menunjukkan seorang lelaki tua dengan wajah lapuk dan fitur wajah tajam.

Apakah gambarnya benar? Para peneliti percaya bahwa gambar Ramses II berlebihan dan tidak mencerminkan penampilannya secara akurat.

Apa pentingnya penemuan ini? Rekonstruksi ini memberikan wawasan baru tentang seperti apa rupa Ramses II dan membantu kita lebih mengapresiasi warisannya.

Penting untuk dicatat bahwa rekonstruksi wajah ini didasarkan pada bukti ilmiah terbaik yang ada, namun masih ada beberapa ketidakpastian. Penelitian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk lebih memahami penampakan Ramses II yang sebenarnya.

Categories
Sains

Mumi Utuh Berusia 2000 Tahun Gegerkan Napoli! Sarkofagus Kuno Ungkap Misteri Peradaban

NAPLES – Sebuah penemuan mengejutkan mengguncang dunia arkeologi. Para ahli di Naples, Italia, berhasil membuka sarkofagus berusia 2.000 tahun dan menemukan mumi yang sangat terawat.

Mumi ini, terbaring telungkup dan ditutupi kain kafan, ditemukan di Makam Cerberus yang misterius.

Penemuan ini bermula ketika para arkeolog yang dipimpin oleh Simona Formola menggunakan kamera mikro untuk melihat ke dalam sarkofagus kuno.

Terkejut dengan apa yang mereka lihat, kelompok tersebut memutuskan untuk membuka sarkofagus yang telah disegel selama ribuan tahun. Mereka terkejut melihat mumi itu dalam keadaan yang aneh, seolah waktu berhenti berubah.

Selain mumi, sarkofagus ini juga menyimpan berbagai benda berharga, seperti toples salep dan peralatan pembersih badan yang sering digunakan dalam prosesi pemakaman.

Para ahli menduga mumi tersebut merupakan anggota keluarga yang membangun makam tersebut, mengingat perhatian khusus yang diberikan pada proses penguburannya.

Penemuan ini memberikan harapan baru bagi para peneliti yang dapat mengungkap lebih banyak informasi tentang kehidupan sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan di masa lalu.

Analisis DNA, kain kafan, dan zat organik lainnya yang ditemukan di sarkofagus diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang peradaban Napoli 2.000 tahun lalu.

Mungkinkah mumi ini seorang bangsawan atau orang penting pada masanya? Apa rahasia di balik konservasi mumi yang begitu sempurna? Semua pertanyaan ini masih menjadi misteri yang menunggu untuk dipecahkan.

Categories
Sains

Arkeolog Teliti Kutukan Firaun yang Mematikan, Ini Faktanya

KAIRO – Penemuan makam Raja Tutankhamun pada tahun 1922 merupakan salah satu penemuan arkeologi terpenting abad ke-20.

Namun, seperti dilansir IFL Science, penemuan ini juga diselimuti legenda dan ketakutan, berpusat pada apa yang disebut “Kutukan Firaun”.

Konon kutukan ini akan menimpa mereka yang berani mengganggu tempat peristirahatan para firaun Mesir Kuno, sehingga membawa kematian dan kemalangan bagi mereka.

Salah satu kisah paling terkenal terkait kutukan ini adalah kematian Lord Carnarvon, pemodal utama ekspedisi Tutankhamun.

Carnarvon meninggal beberapa bulan setelah makamnya dibuka, memicu spekulasi bahwa dia telah menjadi korban kutukan.

Namun kenyataannya jauh lebih kompleks. Carnarvon berada dalam kondisi kesehatan yang buruk selama bertahun-tahun sebelum kematiannya, menderita infeksi paru-paru kronis akibat kecelakaan mobil.

Kematiannya pada tahun 1923 lebih mungkin disebabkan oleh komplikasi kesehatan yang sudah ada sebelumnya daripada kutukan supernatural.

Penelitian selanjutnya juga menunjukkan bahwa banyak anggota tim penggalian Tutankhamun berumur panjang dan sehat setelah penemuan tersebut. Faktanya, Howard Carter, kepala penggalian, hidup 17 tahun setelah pembukaan makam tersebut.

Meskipun beberapa kematian terjadi di antara mereka yang berpartisipasi dalam makam Tutankhamun, tidak ada bukti statistik yang menunjukkan bahwa jumlah tersebut lebih besar dari perkiraan semula.