Categories
Edukasi

Rektor UMB Ingatkan Pentingnya Integritas dalam Kepemimpinan

bachkim24h.com, JAKARTA – Kejujuran, etika, dan kasih sayang merupakan tiga pilar penting seorang pemimpin karena menciptakan landasan moral dan sosial yang kokoh dalam mengambil keputusan dan berinteraksi dengan orang lain. Pesan ini disampaikan oleh Rektor Universitas Mercu Buana, Prof. Dr. Andi Adriansyah, M.A., berbicara pada acara penganugerahan diploma LVI, LX Sarjana, XLVII Magister dan VII Doktor Tahun Akademik 2023/2024, Rabu (8/05/2024) Tangsel, Banten. 

Universitas Mercu Buana meluluskan 2.309 mahasiswa dari berbagai jenjang program studi yang terbagi dalam dua sesi pada pagi dan siang hari. Acara ini dihadiri oleh anggota Senat Universitas dan tamu undangan lainnya; Taufan Setyo Pranggono, S.Kom., M.Si, Ketua Tim Pendidikan Anti Dosa dan Integritas Akademik Perguruan Tinggi Wilayah III, dan Prof. Dr. Didik J. Rachbini, Rektor Universitas Paramadina, mantan Direktur Pascasarjana Universitas Mercu Buana.

Di hadapan ribuan wisudawan dan tamu undangan lainnya, Rektor Universitas Mercu Buana menegaskan bahwa pembelajaran tidak hanya sekedar ilmu, namun juga pengembangan nilai-nilai yang mendalam.

Dalam pidato bertajuk “Menciptakan Generasi Pemimpin: Pendidikan Berkualitas Tinggi untuk Bisnis dan Inovasi Berkelanjutan”, Profesor Riset Robotika Humanoid ini menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi untuk menghadapi perubahan cepat di dunia saat ini. 

“Siswa didorong tidak hanya untuk mengejar ide-ide baru, tetapi juga untuk menantang status quo untuk mencapai impian mereka, baik melanjutkan pendidikan setelah lulus, memasuki dunia kerja, atau memulai bisnis sendiri,” kata Andi.

Sebagai lulusan Universitas Mercu Buana, Rektor mengingatkan para wisudawan bahwa mereka tidak hanya menjadi duta universitas tetapi juga agen perubahan di masyarakat. 

“Kami mendorong Anda untuk menggunakan pendidikan dan keterampilan Anda untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan disrupsi teknologi,” tegas Andi.

Dalam rangkaian sambutannya, Rektor Universitas Mercu Buana menyampaikan berbagai prestasi yang diraih universitas yang dikelolanya, baik institusi maupun sivitas akademika, termasuk dosen dan mahasiswa, antara lain: Universitas Mercu Buana menduduki peringkat ke-4 kategori Perguruan Tinggi Swasta Terbaik se-DKI Jakarta dan peringkat ke-7 se-Indonesia IWur 2024. Universitas Mercu Buana juga menduduki peringkat ke-3 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik wilayah LLDIKTI III berdasarkan Promosi Publikasi Sinta dan Perencanaan Program Kajian , Fakultas. Ilmu Ekonomi dan Bisnis pada program sarjana atau S-1 telah berhasil memperoleh akreditasi lebih tinggi dari Lamemba (Pusat Sertifikasi Independen Bidang Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi) dan Program Studi. Sarjana Teknik Sipil Fakultas Teknik telah terakreditasi internasional oleh IABEE dalam daftar teknik dan melalui metode yang sama – disebut program teknik. 

Termasuk di dalamnya adalah program studi Teknik Sipil dan Teknik Elektro di Fakultas Teknik pada program Sarjana atau S-1 yang telah memperoleh akreditasi terbaik pada program Teknik Persatuan Insinyur Indonesia, sedangkan pada program gelar di bidang Teknik Elektro. Teknik Sipil pada program Magister telah memperoleh akreditasi – Sangat Baik, dan Universitas Mercu Buana menduduki peringkat ke 5 sebagai perguruan tinggi swasta terbaik di DKI Jakarta menurut Unirank 2024, peringkat ke 2 sebagai perguruan tinggi swasta terpopuler di facebook dan peringkat ke 5 sebagai perguruan tinggi swasta terpopuler Universitas Swasta populer di Instagram.

 

Categories
Bisnis

Muhammadiyah Takut Ini Terjadi Jika Terlalu Banyak Simpan Uang di BSI

bachkim24h.com, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mengungkap alasan organisasinya menarik dana triliunan dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Menurut dia, dana yang disimpan di bank syariah negara itu terlalu banyak.

Karena situasi tersebut, Anwar khawatir hal tersebut dapat menjadi risiko bisnis. Pasalnya, dana Muhammadiyah terkonsentrasi di BSI.

Fakta yang ada menunjukkan terlalu banyak dana Muhammadiyah yang ditempatkan di BSI, sehingga dari segi bisnis dapat menimbulkan risiko konsentrasi, kata Anwar dalam kesaksiannya, Kamis (6/4/2024).

Sementara dana yang ditempatkan pada bank syariah lain semakin sedikit. Anwar menilai, hal ini membuat bank syariah lain tidak bisa bersaing dengan margin yang ditawarkan BSI. Baik dari segi penempatan dana maupun pembiayaannya.

 

“Jika ini terus berlanjut tentu persaingan antar bank syariah yang ada tidak akan sehat dan tentunya tidak kita inginkan,” tegasnya.

 

Dalam memo yang beredar, Muhammadiyah berencana mentransfer dana tabungan di BSI ke beberapa bank syariah lainnya. Diantaranya adalah Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat dan bank syariah daerah, serta transfer ke bank syariah lain yang telah bekerjasama dengan Muhammadiyah.

Catatan bertajuk konsolidasi dana ini ditujukan kepada beberapa unit di lingkungan Muhammadiyah se-Indonesia. Yakni Majelis Pendidikan Tinggi dan Pengembangan PP Muhammadiyah, Majelis Umum Pembinaan Kesehatan PP Muhammadiyah, Pimpinan Universitas Muhammadiyah dan Aisyiyah, Pimpinan Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah, serta Badan Usaha Milik Muhammadiyah. Ini mendukung Perbankan Syariah

Selain itu, Anwar menegaskan, Muhammadiyah mempunyai komitmen tinggi dalam mendukung perbankan syariah. Oleh karena itu, Muhammadiyah terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi permasalahan keuangannya.

Tujuannya agar Muhammadiyah turut berkontribusi dalam terciptanya persaingan yang sehat antar bank syariah yang ada. Apalagi jika dunia perbankan syariah dikaitkan dengan organisasi.

Oleh karena itu, Muhammadiyah merasa perlu mengatur banyak hal terkait permasalahan keuangannya, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan dunia perbankan, khususnya mengenai penempatan dana dan juga pembiayaan yang diterima, jelasnya.

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) hari ini memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 855,56 miliar atau Rp 18,54 per saham.

Total dividen BSI meningkat 100% dibandingkan dividen tahun 2022 sebesar Rp9,24 per saham. Hal ini menunjukkan kinerja yang relatif kuat pada tahun anggaran 2023.

Total dividen tersebut setara dengan 15% laba tahun buku 2023 sebesar Rp5,7 triliun. 20% dari laba tahun 2023 atau Rp 1,14 triliun disisihkan sebagai cadangan wajib. Sisanya 65% atau Rp 3,7 triliun digunakan sebagai laba ditahan. Manajer Baru

Selain penetapan dividen, RUPST juga menetapkan susunan kepengurusan baru dengan diangkatnya Hj. Felicitas Tallulembang sebagai komisaris independen, Fauzi dan Nasaruddin sebagai komisaris. Pada saat yang sama, rapat memutuskan memberhentikan Budi Sarjito, Sutanto, dan Arief Rosyid Hasan dari jabatannya sebagai komisaris.

Di jajaran Direksi, rapat menyetujui pengangkatan Ari Rizaldi sebagai Direktur Treasury & International Banking. Sedangkan Ngatari tidak lagi menjabat sebagai Direktur Retail Banking di BSI.

“Kami yakin keputusan pemegang saham ini akan menjadikan manajemen perusahaan semakin kokoh, mencapai kinerja berkelanjutan sehingga BSI mampu bersaing di kancah global,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi, dikutip Sabtu (18/5/2024). . 

Pengangkatan pengurus perseroan mulai berlaku setelah mendapat persetujuan Dewan Jasa Keuangan (OJK) atas Penilaian Bukti dan Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Oleh karena itu, susunan kepengurusan Bank Syariah Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:

Komposisi Dewan Komisaris Utama/Komisaris Independen: Muliaman D. Hadad Wakil Komisaris Utama/Independen: Adiwarman Azwar Karim Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat Komisaris Independen: Mohamad Nasir Komisaris Independen: Hj. Felicitas Tallulembang Komisaris: Suyanto Komisaris: Masduki Badlowi Komisaris: Abu Rokhmad Komisaris: Fauzi Komisaris: Nazaruddin

Susunan Direksi Direktur Jenderal: Hery Gunardi Wakil Direktur Jenderal: Bob Tyasika Ananta Direktur Wholesale Transaction Banking: Zaidan Novari Direktur Retail Banking: Harry Gusti Utama Direktur Penjualan dan Distribusi: Anton Sukarna Direktur Teknologi Informasi: Saladin D. Effendi Direktur Manajemen Risiko: Grandhis H Harumansyah Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia : Tribuana Tunggadewi Direktur Keuangan dan Strategi : Ade Cahyo Nugroho Direktur Treasury & International Banking : Ari Rizaldi

Susunan Dewan Pengawas Syariah : Presiden : Prof. Dr. KH. Hasanudin M.Ag Anggota : Dr. H. Mohamad Hidayat M.B.A, MH Anggota : Dr. H. Oni Sahroni M.A Anggota : Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen M.A Anggota : Prof. Dr. Jaih Mubarok SE..M.H.,M.Ag

Categories
Bisnis

Muhammadiyah Buka Alasan Alihkan Dana dari BSI ke Bank Lain

bachkim24h.com, Jakarta Muhammadiyah diketahui melakukan pengalihan dana tabungan dan dana abadi dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Perdana Menteri (PP) pun angkat bicara mengenai masalah ini.

Ketua Umum PP Ekonomi Halal, Bisnis dan Industri Halal Anwar Abbas mengatakan, keputusan pengalihan dana simpanan dan pembiayaan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) diambil untuk mencegah kemungkinan persaingan antar bank syariah lainnya.

Anwar Abbas mengungkapkan, rasio pendanaan Muhammadiyah di BSI terlalu besar, sedangkan pendanaan di bank syariah lainnya masih kecil. Dari sisi bisnis, hal ini dapat menimbulkan risiko kemacetan.

“Jadi bank syariah lain tidak bisa bersaing dengan margin yang ditawarkan BSI, baik dari penempatan aset maupun pembiayaan. Anwar yang dikutip Antara di Jakarta, Rabu (6 Mei 2024), mengatakan, “Jika hal ini terus berlanjut, tentu persaingan antar bank syariah yang ada saat ini tidak akan sehat dan itu tentu tidak kita inginkan.”

Anwar menegaskan, Muhammadiyah berkomitmen tinggi dalam mendukung perbankan syariah. Maka Muhammadiyah terus merasionalisasi dan mengkonsolidasikan urusan keuangannya.

Dengan demikian, Muhammadiyah dapat berkontribusi dalam menciptakan persaingan yang sehat antar bank syariah yang ada, apalagi jika dunia perbankan syariah dikaitkan dengan Muhammadiyah.

Anwar mengatakan: “Untuk itu, Muhammadiyah merasa perlu mengatur banyak hal yang berkaitan dengan urusan keuangannya, termasuk masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia perbankan, terutama yang berkaitan dengan model keuangannya dan modal yang diterimanya.

Sebelumnya diberitakan, Muhammadiyah memutuskan untuk mentransfer uang dari BSI ke beberapa bank syariah lainnya. Hal ini tertuang dalam Memorandum Muhammadiyah Nomor 320/1.0/A/2024 tentang Penggabungan Dana yang diterbitkan pada 30 Mei 2024.

BSI pun sudah merespons kabar ini. Sekretaris Perusahaan BSI Wisnu Sunandar mengatakan BSI tetap berkomitmen memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan dengan menerapkan prinsip keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan (mashlahat) berdasarkan syariat Islam.

Perusahaan akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Terkait pemasukan modal dengan PP Muhammadiyah, BSI berkomitmen untuk tetap menjadi mitra strategis dan siap berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mengembangkan berbagai sektor perekonomian umat. yang menjadi tulang punggung perekonomian negara,” kata Wisnu dalam keterangan terpisah.

Wisnu mengatakan BSI tetap berkomitmen menjadi lembaga perbankan yang melayani seluruh lapisan masyarakat, baik institusi maupun individu, untuk meningkatkan inklusi dan penetrasi keuangan syariah.

Ia mengatakan BSI berupaya menjadi bank yang modern dan inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat, dengan tetap berpegang pada prinsip syariah.