Categories
Kesehatan

BRIN Sebut Mpox Clade Ib Timbulkan Gejala Lebih Parah dan Cepat Menular

bachkim24h.com, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengeluarkan peringatan terhadap virus cacar monyet (Mpox) jenis baru, yakni tipe Clade Ib. Menurut BRIN, varian ini sangat menular dan dapat menimbulkan lebih banyak gejala, termasuk pada anak-anak.

BRIN sebagai organisasi penelitian bertanggung jawab dalam pencegahan wabah/wabah di Indonesia. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai epidemiologi, penularan, dan pengembangan imunitas atau pengobatan baru dalam upaya pengendalian Mpox, kata Presiden BRIN. Kelompok Penelitian Kesehatan, Ni Luh.

Indi mengungkapkan ada beberapa clade yang mempengaruhi Mpox, yaitu clade Ia, clade lb, dan clade Ilb. Clade Ia dikaitkan dengan kasus yang terjadi pada anak-anak dan orang dewasa dengan manifestasi lebih klinis.

Saat ini, untuk kelompok lb dan Ilb, penularan antar individu terutama bersifat seksual. Penelitian intensif dilakukan setelah ditemukannya varian Clade Ib di luar Afrika.

Ia menjelaskan, untuk mencegah bertambahnya orang yang terjangkit Mpox, pemerintah telah mengambil tindakan mendesak, memperkuat pemeriksaan kesehatan di titik masuk dan merevitalisasi lalu lintas melalui SATUSEHAT Health Pass.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah memutuskan untuk menghidupkan kembali sistem deteksi dini untuk mencegah masuknya Mpox ke dalam negeri. Langkah tersebut merupakan strategi pengawasan yang dilakukan pemerintah sebagai respons terhadap munculnya strain Mpox baru yang disebut 1B, yang lebih mematikan dibandingkan pendahulunya, 2B.

“Tipe 1B ini lebih mematikan dari yang sebelumnya, yaitu di Indonesia, di Asia secara keseluruhan 2B. Jadi yang jelas kekhawatirannya lebih besar karena ada varian baru yang mati sekitar 10 persen dibandingkan selisih lama yaitu 0,1 persen,” ujarnya.

Proses kartu e-care, kata Budi, sama dengan aplikasi Pedulilindungi yang diterapkan sebelumnya pada masa krisis Covid-19. Siapa pun yang datang dari luar negeri, kata Budi, akan memeriksa barcode atau kode QR yang mencatat riwayat perjalanan dengan peringatan berwarna kuning, hijau, dan merah. Kementerian Kesehatan menyiapkan dua mesin PCR yang mampu mendeteksi gejala Mpox dalam waktu 30-40 menit, masing-masing disimpan di Jakarta, Cengkareng, dan Bali.

 

Categories
Kesehatan

Kemenkes Datangkan 1.000 Dosis Vaksin Mpox, Sisa 40 untuk Dikirim ke Bali

bachkim24h.com, JAKARTA — Obat dan vaksin diharapkan berperan penting dalam upaya pengendalian wabah Mepox atau cacar monyet. Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, penyediaan obat-obatan dan vaksin merupakan strategi pengurangan yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyakit Mepox yang saat ini melanda dunia.

Menteri Kesehatan Budi dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/8/2024) mengatakan pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mepox, dan tersisa 40 dosis yang akan dikirim. . “Yang risiko tinggi kita kirim dulu ke Bali, kita berikan tenaga laboratorium, tenaga kesehatan, lalu kelompok risiko tinggi,” kata Bali.

Menteri Kesehatan Budi juga mengatakan pemerintah sedang berupaya untuk segera mendapatkan lebih banyak vaksin Mpox dari Jepang. “Vaksin ini kita beli dari Denmark, ada yang dari Jepang, Jepang tidak mengekspor. Nanti presiden akan mencoba mendekati pemerintah Jepang untuk melihat apakah mereka bisa mendatangkan vaksin Mepox Jepang dari Jepang,” ujarnya.

Terkait fasilitas kesehatan, Menkes Budi memastikan seluruh rumah sakit di Bali dan Jakarta telah dilengkapi dengan obat-obatan yang diperlukan. Ia menegaskan, seluruh pasien Mepox bisa sembuh jika mendapat pengobatan yang tepat.

“Dari pengalaman kami, Anda mendapatkan 100 persen dari apa yang Anda dapatkan kembali.

Mereka menjelaskan, Mpox di Indonesia yang terdiagnosis 88 kasus merupakan varian 2B yang memiliki angka kematian jauh lebih rendah dibandingkan varian 1B yang terjadi di Afrika. “Angka kematian 1B itu tinggi, hampir 10 persen. Kalau kita masih 0,1 persen. Varian 1B ini belum menyebar kemana-mana, kecuali dua negara Swedia dan Thailand, satu lagi di Afrika. Kenapa? Karena? Mereka datang dari Afrika,” katanya.

Budi, penularan Mepox terjadi melalui kontak fisik dan dalam kelompok tertentu, sehingga potensi penularannya tidak kalah dengan Covid-19. Sedangkan untuk vaksin Mepox, Menteri Kesehatan telah memastikan tersedia di Indonesia dan akan menerima dana hibah sebesar $3,5 juta per dosis.

Meski harga vaksin Mepox mahal, kata Budi, vaksin ini diprioritaskan untuk kelompok risiko tinggi dan daerah yang terjadi wabah. Saat ini kasus Mepox baru ditemukan di Pulau Jawa dan Kepulauan Riau. Menteri Kesehatan Budi mengimbau masyarakat waspada namun tidak terlalu khawatir.

 

Categories
Kesehatan

Kasus Mpox atau Monkeypox di Afrika Ngegas, Apa Indonesia Keluarkan Aturan Pembatasan Perjalanan?

bachkim24h.com, Jakarta Kementerian Kesehatan RI menyebutkan saat ini belum ada travel warning atau larangan bepergian di Afrika, mengingat terjadi peningkatan kasus kanker atau cacar di banyak negara. Namun prinsip kehati-hatian harus diutamakan saat bepergian di banyak tempat.

“Sejauh ini belum ada peringatan atau larangan bepergian ke atau dari Afrika, namun pemerintah menghimbau para pelancong dari Indonesia ke Afrika untuk berhati-hati,” kata Direktur Kesehatan Indonesia Kementerian Kesehatan. Ahmad. Farchanny Tri Adrianto, M.K.M.

Bentuk kehati-hatian lainnya adalah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta melakukan perilaku seksual yang sehat, seperti ditegaskan Farchanny.

Sebab, MPox menular melalui kontak dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi, seperti kontak seksual atau tidak langsung dengan benda atau tetesan air yang terkontaminasi.

Penularan melalui droplet biasanya memerlukan jangka waktu kontak yang lama, sehingga anggota keluarga yang tinggal serumah atau berdekatan dengan penderita berisiko tertular.

Mpox telah menjadi keadaan darurat global

Seperti diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan terjadi peningkatan kasus penyakit kanker atau cacar monyet di Kongo dan negara tetangga lainnya seperti Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda. Itu sebabnya WHO pada 14 Agustus 2024 kembali mengumumkan status mpox sebagai Public Health Emergency of Global Concern (PHEIC).

PHEIC merupakan fenomena luar biasa yang mengancam kesehatan masyarakat di beberapa negara melalui penyebaran global dan penanggulangannya memerlukan tanggapan internasional.

Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan: “Jelas bahwa kerja sama internasional sangat penting untuk menghentikan wabah Mpox dan menyelamatkan nyawa.”

 

Tedros mengatakan bulan lalu bahwa sekitar 90 orang yang terinfeksi virus 1b telah dilaporkan di negara tetangga Kongo yang sebelumnya tidak melaporkan kasus mpox.

“Menghentikan wabah ini memerlukan respons yang komprehensif, seperti yang selalu dilakukan masyarakat sebagai pusatnya,” kata Tedros.

Pls Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Dr. Yudhi Pramono, MARS menegaskan, Indonesia akan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman penyebaran Mpox.

“Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan meningkatkan kesadaran masyarakat dan menyiapkan program serta langkah-langkah untuk merespons Mpox yang telah direklasifikasi menjadi PHEIC oleh WHO,” kata Yudhi.

Prakiraan tersebut dilakukan dengan meningkatkan pengawasan terhadap manusia, alat transportasi, barang dan lingkungan di pintu masuk, terutama yang berasal dari negara yang terkena penyakit tersebut.

Oleh karena itu, tingkatkan pengendalian Mpox di pintu masuk dan daerah, tingkatkan program dan koordinasi dengan pemangku kepentingan di pintu masuk negara dan daerah. Dalam hal peningkatan pengetahuan dan komunikasi yang berbahaya bagi masyarakat di pintu masuk.

Categories
Kesehatan

Vaksin Mpox Bukan untuk Semua Orang, Ini Daftar Kelompok yang Jadi Prioritas Kemenkes RI

bachkim24h.com, Jakarta – Meningkatnya kasus Mpox atau yang dulu disebut dengan cacar monyet membuat masyarakat was-was. Namun saat ini vaksin Mpox masih belum tersedia secara bebas di pasaran. Menurut petugas kesehatan masyarakat Nabira Salama, vaksin hanya akan diberikan kepada kelompok risiko tinggi, sesuai pedoman yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Kelompok berisiko tinggi akan diberikan prioritas

Pada tahun 2023, Kementerian Kesehatan Indonesia telah memutuskan bahwa kelompok berisiko tinggi akan mendapat prioritas utama untuk menerima vaksin Mpox secara gratis dari pemerintah. Kelompok ini mencakup laki-laki pecinta sesama jenis (LSL) dan kontak erat kasus positif cacar monyet di Indonesia.

Kementerian Kesehatan telah menyiapkan 4.450 dosis vaksin pada tahun 2024 yang akan diberikan kepada 2.225 orang yang masing-masing akan mendapat dua dosis. Hal ini disampaikan oleh Dr. Yudi Pramono, MARS, Deputi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan, Indonesia.

“Kami menyiapkan total 4.450 dosis vaksin yang akan diberikan kepada 2.225 orang dengan masing-masing dua dosis,” ujarnya. Yudi. Vaksin Mpox tidak cocok untuk semua orang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan agar vaksinasi MPOX diberikan secara tepat sasaran, bukan sekaligus. WHO menegaskan, vaksinasi massal tidak dianjurkan dan sebaiknya dikonsentrasikan di wilayah endemis virus.

“Vaksinasi massal tidak dianjurkan, tapi ini sangat penting. Vaksinasi harus tepat sasaran di tempat virus beredar,” kata juru bicara WHO Margaret Harris dalam sebuah wawancara.

Itu

Itu

Pada tanggal 14 Agustus 2024, WHO menetapkan Mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Situasi ini terjadi karena kekhawatiran akan penyebaran penyakit, dengan meningkatnya kasus, terutama di Kongo bagian timur dan banyak negara tetangga.

Mpox merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Mpox (MPXV) yang ditularkan dari orang ke orang melalui kontak langsung dan tidak langsung. Penularan langsung terjadi melalui kontak dekat dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi, atau melalui droplet selama kontak dekat dalam waktu lama.

Itu

Mpox adalah penyakit virus yang disebabkan oleh virus cacar monyet, termasuk dalam genus Orthopoxvirus. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala seperti ruam kulit, demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini bisa berlangsung selama 2 hingga 4 minggu.

Virus Mpox dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita yang terinfeksi, kontak dengan bahan yang terkontaminasi, atau hewan yang terinfeksi. Wabah ini menjadi perhatian khusus WHO karena meningkatnya jumlah infeksi, terutama di Afrika.

Itu

Menurut CDC, manusia dapat tertular cacar monyet dari hewan melalui gigitan, cakaran, atau saat memegang daging hewan buruan. Penularan dari orang ke orang dapat terjadi melalui tetesan besar (droplet) selama kontak tatap muka dalam waktu lama.

Selain itu, orang dapat tertular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, luka yang muncul saat infeksi, atau barang yang terkontaminasi seperti pakaian atau tempat tidur.

Banyak infeksi baru-baru ini di Eropa terjadi pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Namun, cacar monyet tidak dianggap sebagai penyakit menular seksual.

Tapi Dr. Agam Rao, petugas medis di Divisi Patogen dan Patologi Berdampak Tinggi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, mengatakan representasi berlebihan dari kelompok tersebut mungkin disebabkan oleh kontak kulit di komunitas dekat.

“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengisolasi virus dari air mani dan cairan vagina. Masih banyak penelitian yang perlu dilakukan sebelum kita dapat menyimpulkan bahwa cacar monyet dapat ditularkan secara seksual,” ujarnya pada tahun 2022.

Cacar monyet, atau cacar monyet, biasanya dimulai dengan gejala mirip flu seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Ruam mungkin muncul di wajah dan area lain selama 1 hingga 3 hari setelah demam.

Ruam akibat cacar monyet mungkin menyerupai cacar air, sifilis, atau herpes, namun terdapat perbedaan yang signifikan. Lepuh berisi cairan yang disebut vesikel sering muncul di telapak tangan.

Gejala mungkin muncul 5 hingga 21 hari setelah infeksi. Kebanyakan orang pulih dalam dua hingga empat minggu.

Setelah kasus cacar monyet pertama dikonfirmasi di Amerika Serikat, CDC mendesak petugas kesehatan untuk melakukan tes terhadap pasien yang memiliki gejala ruam cacar monyet. Rao menganjurkan agar semua dokter melakukan hal ini, terutama yang berada di klinik penyakit menular seksual.

Itu

Saat ini, belum ada pengobatan yang terbukti efektif untuk cacar monyet, namun dokter dapat mengatasi gejalanya. Limoin mengatakan perawatan suportif sangat efektif untuk kelompok Afrika Barat. Selain itu, ada beberapa obat eksperimental yang belum diuji pada manusia.

Dokter yang mencurigai adanya cacar monyet harus melaporkannya ke CDC. “Perawatan potensial hanya tersedia melalui konsultasi dengan otoritas kesehatan masyarakat,” kata Rao.

CDC mengatakan vaksin cacar membantu mencegah wabah cacar monyet, namun Amerika Serikat menghentikan vaksinasi cacar pada tahun 1972.

Pada tahun 2019, FDA menyetujui vaksin cacar yang juga melindungi terhadap cacar monyet, namun belum tersedia secara luas. Para ahli yakin vaksin dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah penyakit jika diberikan segera setelah infeksi.

CDC telah mengumumkan bahwa mereka akan mengeluarkan pedoman vaksinasi untuk wabah cacar monyet di masa depan di Amerika Serikat.

Categories
Kesehatan

Kasus Mpox Sudah Sampai Filipina, Ini Gejala yang Dialami Pasien

bachkim24h.com, MANILA – Filipina telah mengonfirmasi adanya kasus cacar tipe MPox pada seorang pria Filipina berusia 33 tahun. Pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini, lapor Departemen Kesehatan Filipina pada Senin (19/8/2024).

Kementerian Kesehatan Filipina menerima laporan tersebut pada 18 Agustus 2024. Kementerian mencatat pasien mulai merasakan gejala sekitar seminggu lalu. Gejalanya dimulai dengan demam, diikuti ruam yang menyebar ke seluruh tubuh pria tersebut empat hari kemudian. Peristiwa tersebut merupakan kasus Mpox pertama yang tercatat di Filipina sejak Desember 2023.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya menyatakan wabah Mpox sebagai “darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.” Mpox adalah infeksi virus langka yang bisa sangat berbahaya bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penyakit ini biasanya ditandai dengan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam yang berkembang dari bintik-bintik menjadi lepuh dan akhirnya membentuk bisul dan koreng.

Mpox muncul kembali secara global pada Mei 2022, dengan kasus-kasus yang dilaporkan di negara-negara yang sebelumnya belum pernah terkena virus ini, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Swedia, dan Belgia. Kasus terbaru di Filipina menyoroti tantangan kesehatan global yang disebabkan oleh penyakit ini. 

Categories
Kesehatan

Kemenkes: Belum Ditemukan Kasus Mpox Clade 1b di Indonesia hingga Hari Ini

bachkim24h.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memastikan tidak ada kasus Mpox clade 1b yang terdeteksi di Indonesia sejak Kamis, 29 Agustus 2024.

“Belum ditemukan kasus clade 1b di Indonesia,” kata Plh. Direktur Jenderal Pelayanan dan Pengendalian Kesehatan (P2P) Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenekes) Dr. Yudhi Pramono dalam Kesehatan bachkim24h.com, Kamis (29/8/2024).

Yudhi juga menyampaikan tentang pencegahan masuknya Mpox khususnya clade 1b ke Indonesia. Menurutnya, Kemenkes terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan persiapan menghadapi Mpox.

“Meningkatkan pemantauan titik masuk di negara dan wilayah, membangun dan mengembangkan kapasitas laboratorium untuk deteksi dan analisis pengurutan genetik (WGS), penyiapan obat dan penggunaan vaksin bagi kelompok risiko tinggi,” kata Yudhi.

Vaksinasi adalah prioritas: Staf medis dan laboratorium yang merawat pasien Mpox; Kelompok besar seperti laki-laki lebih memilih laki-laki, laki-laki dan perempuan, homoseksual atau laki-laki yang pernah melakukan kontak dengan pasien Mpox dalam dua minggu terakhir.

Saat ini sedang dilakukan penyidikan tindak pidana atau penyidikan pidana, salah satunya adalah mengusut pintu masuk negara tersebut.

“Salah satunya penerapan SatuSehat Health Pass bagi pelaku perjalanan dari negara lain yang masuk ke Indonesia. Kami juga akan meningkatkan pemeriksaan Mpox di wilayah tersebut dan memeriksa kasusnya,” kata Yudhi.

Yudhi membenarkan, sejak 29 Agustus 2024 tidak ada penambahan kasus Mpox.

Hingga saat ini (Kamis, 29 Juni 2024) belum ada (penambahan kasus Mpox di Indonesia), kata Yudhi.

Dengan demikian, jumlah Mpox masih mengacu pada laporan 17 Agustus 2024 sebanyak 88 kasus.

Pada tahun 2022 hingga 2024, jika dilihat dari aktivitas mingguannya, periode kasus Mpox terbanyak terjadi pada bulan Oktober 2023.

Dari 88 kasus terkonfirmasi, informasi kasus yang telah disebarluaskan adalah: DKI Jakarta sebanyak 59 kasus terkonfirmasi; Jawa Barat 13 kasus terkonfirmasi; Jaminan Banten 9; sertifikat Jawa Timur 3; Daerah Istimewa Yogyakarta 3 variabel; dan Kepulauan Riau 1 terkonfirmasi adanya kasus Mpox.

Senada dengan Yudhi, ahli epidemiologi Dicky Budiman mengatakan, selama ini kasus Mpox yang dilaporkan pemerintah Indonesia selalu berada pada clade 2b. Hal ini akan mengejutkan dunia pada tahun 2022 hingga 2023.

Clade 2b lebih jarang terjadi dibandingkan clade 1b dan kini telah dinyatakan sebagai darurat global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 14 Agustus 2024.

Kelas 1b bertanggung jawab atas beban penyakit dan kematian terbesar, khususnya di Kongo, Afrika.

Jadi ini sangat berbeda dengan yang dikatakan di Indonesia. Perlu diketahui bahwa Mpox yang disebabkan oleh clade 1b belum diketahui dan belum dilaporkan di Indonesia, namun bukan berarti Indonesia aman. “Kita harus terus memantau dan memastikan tidak masuk ke Indonesia,” kata Dicky dalam keterangannya, Kamis, 29 Agustus 2024.

Untuk itu, lanjut Dicky, deteksi dini dan peningkatan pemantauan sangat penting. Diagnosis dan pengobatan Mpox penting karena jika tidak diobati, risiko mutasinya tinggi.

“Kalau tidak hati-hati maka risikonya besar, padahal virus DNA bisa bermutasi lebih cepat dibandingkan virus RNA seperti virus corona. Bisa berbahaya atau sangat berbahaya, makanya kita khawatir,” kata Dicky.

Categories
Kesehatan

WHO: Mpox Bukan COVID Baru

bachkim24h.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi penyakit menular Mpox yang saat ini sedang meningkat kasusnya di Kongo dan negara tetangga. Mpox bukanlah virus corona jenis baru (COVID-19), baik virus varian lama maupun varian baru.

“Cacar bukanlah virus corona baru. apakah itu tipe 1 atau tipe 2,” kata Direktur Regional Eropa Hans Kluge dalam konferensi pers PBB, Selasa, 20 Agustus 2024 waktu setempat.

Mpox clade 1 menyebar terutama di Afrika timur-tengah, kemudian clade 2 ditemukan pada wabah tahun 2022 di Eropa dan terus menyebar di sana hingga saat ini.

“Kita semua tahu banyak tentang Cabang 2, dan kita terus belajar lebih banyak tentang Cabang 1, sehingga kita bisa dan harus bersama-sama mengalahkan penyakit cacar di seluruh negara dan benua,” kata Hans.

Dia menekankan bahwa pengendalian penyakit cacar Dahulu penyakit ini dikenal sebagai cacar monyet atau cacar sapi. Ini harus dilakukan pada tingkat global. Daripada panik dan mengabaikan penyakit tersebut.

Dia menambahkan: “Bagaimana kami merespons saat ini dan di tahun-tahun mendatang merupakan ujian penting bagi Eropa dan dunia.”

Kasus cacar meningkat di Kongo dan negara-negara tetangga.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus MPOX sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Kepedulian Internasional/PHEIC pada 14 Agustus 2024.

Kasus PHEIC ditemukan akibat peningkatan kasus cacar di Republik Demokratik Kongo dan beberapa negara tetangga.

 

Direktur Jenderal WHO Tedros mengatakan penyebaran penyakit yang menyerang kulit ini sangat cepat di Kongo bagian timur, sehingga laporan dari banyak negara tentang Kongo juga mengkhawatirkan. Oleh karena itu, koordinasi internasional diperlukan untuk mencegah penyebaran epidemi lebih luas.

Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia Melihat kemungkinan penyakit ini Penyakit ini sebelumnya disebut cacar monyet. Penyakit ini akan menyebar ke negara-negara di Afrika dan mungkin di luar Afrika.

Oleh karena itu, kasus virus cacar direkomendasikan untuk PHEIC seperti dikutip dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia.

 

 Kementerian Kesehatan RI mengambil tindakan serius dengan memperketat sistem pemeriksaan terhadap orang asing yang masuk ke Indonesia.

Kementerian Kesehatan Masyarakat telah memperketat kontrol terhadap seluruh pelabuhan masuk ke negara tersebut. termasuk bandara dan pelabuhan Semua orang asing yang tiba di Indonesia Apalagi mereka yang datang sebagai tamu negara. Kuesioner kesehatan harus diisi.

Kuesioner terdiri dari pertanyaan tentang riwayat kesehatan. Aktivitas kontak dan tempat wisata terbaru Informasi yang diperoleh dari kuesioner ini sangat penting dalam membantu pemerintah merencanakan risiko dan menetapkan tindakan pencegahan yang tepat.

Cacar adalah penyakit virus yang disebabkan oleh virus cacar. yang merupakan spesies dalam genus virus ortopoks

Menurut situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia. Gejala cacar yang paling umum adalah ruam kulit atau lesi mukosa yang dapat berlangsung selama 2-4 minggu, disertai demam di atas 38°C, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, energi lemah, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Cacar dapat menular ke manusia melalui kontak fisik dengan orang yang terinfeksi. bahan yang terkontaminasi atau hewan yang terinfeksi

Penyakit cacar dapat dicegah dengan menghindari kontak fisik dengan penderita penyakit cacar. Vaksinasi dapat membantu mencegah infeksi bagi mereka yang berisiko.

  

Categories
Kesehatan

Thailand Laporkan Kasus Mpox Clade 1b, Lebih Mematikan dari Strain Lain

bachkim24h.com, Otoritas Thailand di Jakarta pada Kamis 22 Agustus 2024 mengumumkan adanya pasien Mpox 1 yang mengidap virus clade 1b. Pasien asing tersebut telah kembali dari perjalanan ke Afrika.

Pasien yang berasal dari Eropa itu tiba di Bangkok pada 14 Agustus 2024 dan langsung dirawat di rumah sakit karena mengalami gejala Mpox.

Departemen Pengendalian Penyakit Thailand mengungkapkan hasil tes laboratorium menunjukkan pria berusia 66 tahun itu positif mengidap infeksi Mpox Clade 1b.

Hasil uji laboratorium menunjukkan pasien dari Eropa terinfeksi Mpox Clade 1b, kata departemen tersebut dalam keterangannya yang dikutip News Asia Channel, Jumat (23/8/2024).

Setelah kasus tersebut ditemukan, otoritas kesehatan Thailand memantau 43 orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien berusia 66 tahun tersebut. Sejauh ini, belum ada yang menunjukkan gejala. Namun pemantauan akan terus dilakukan hingga 21 hari ke depan.

Clade 1b, lebih beracun dan lari

MPox telah dikenal selama beberapa dekade, munculnya strain baru yang mematikan dan lebih mudah menular, yang disebut Clade 1b, telah menyebabkan lonjakan kasus baru-baru ini.

Menurut WHO, Clade 1b memiliki angka kematian sekitar 3,6 persen, dengan anak-anak menjadi kelompok paling rentan.

Thongchai Keeratihattayakorn, Kepala Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, menjelaskan Mpox tidak cenderung menyebar seperti COVID-19 karena virus ini memerlukan kontak dekat untuk menyebar.

Virus Mpox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark, ketika ditemukan pada monyet yang digunakan untuk penelitian.

Afrika sedang mengalami lonjakan kasus dan kematian akibat Mpox.  Kasus penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai obo ini telah meningkat di Republik Demokratik Kongo, Burundi, Kenya, Rwanda dan Uganda sejak bulan Juli.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern/PHEIC pada 14 Agustus 2024.

Situasi tersebut ditentukan karena penyebaran penyakit yang menyerang area kulit tersebut sangat cepat di Kongo bagian timur. Oleh karena itu, laporan dari banyak negara di Kongo juga mengkhawatirkan.

Komite Darurat WHO juga melihat potensi penyakit yang sebelumnya disebut cacar monyet ini semakin menyebar di negara-negara di Afrika dan kemungkinan di luar benua Afrika. Oleh karena itu, kami merekomendasikan status mpox adalah PHEIC, seperti yang disebutkan di situs resmi WHO.

Sejak tahun 2022 hingga 17 Agustus 2024, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) melaporkan 88 kasus terkonfirmasi Mpox di Tanah Air.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, pasien Mpox ke-88 itu sudah tertular pada Juni 2024. Oleh karena itu, saat ini ia masih menjalani isolasi mandiri.

Dari total 88 kasus terkonfirmasi, berikut sebarannya: DKI Jakarta tercatat 59 kasus di Jawa Barat, Banten 13 kasus, 9 kasus, Jawa Timur 3 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 kasus, dan Kepulauan Riau kasus 1.

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menyatakan Kementerian Kesehatan telah mengambil langkah mitigasi yang tepat untuk memerangi Mpox.

“Mpox sudah kita keluarkan. Sebenarnya Mpox bukan masalah baru, sudah dikenal sejak tahun 2022,” kata Dante dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/8/2024).

Ia menambahkan, “Upaya penurunan tersebut terus kami lakukan dengan langkah-langkah strategis untuk pengawasan dan pencegahan, agar Mpox tidak menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat di Indonesia.”