SEOUL – Kasus kebakaran pada mobil listrik ada dan memang terjadi. Baterai lithium-ion yang digunakan pada kendaraan listrik berpotensi terbakar jika rusak atau terlalu panas.
Seperti dilansir mt.co.kr, Minggu (6/2/2024), dibandingkan mobil berbahan bakar bensin, statistik menunjukkan tingkat kebakaran per 100.000 kendaraan lebih rendah pada kendaraan listrik.
Pasalnya, mesin bensin memiliki banyak komponen yang mudah terbakar, seperti bahan bakar, oli, dan sistem pengapiannya.
Namun perlu diingat bahwa stok kendaraan listrik masih jauh lebih sedikit dibandingkan mobil berbahan bakar bensin.
Oleh karena itu, jumlah kebakaran pada kendaraan listrik masih lebih sedikit dibandingkan pada kendaraan berbahan bakar bensin.
Menurut data dari National Fire Administration, Korea Automobile Industry Association, dan Korea Automobile Importers and Distributors Association, berikut adalah merek mobil dengan tingkat kebakaran tertinggi di Korea Selatan pada tahun 2023 (per 10.000 kendaraan):
1. Volvo (9,95 unit)2. Jaguar (4,72 unit)3. Honda (3,83 unit)4. BMW (1,63 unit)5. Hyundai Motors (1,47 unit)6. Audi (0,7 unit)7. Kia Motors (0,86 unit)8. Lexus (0,35 unit)9. Mercedes-Benz (1,31 unit)
Data ini mencakup semua jenis kendaraan, termasuk mobil, truk, van, bus, dan mesin konstruksi.
Volvo berpendapat bahwa statistik ini tidak adil karena mencakup kendaraan komersial dan frekuensi kebakaran pada mobil penumpang tentu lebih rendah.
Dinas pemadam kebakaran kekurangan peralatan untuk menangani kebakaran mobil listrik.
Kesimpulan:
Volvo memiliki tingkat kebakaran tertinggi per 10.000 kendaraan di Korea Selatan pada tahun 2023.
Penting untuk mempertimbangkan jenis kendaraan dan volume penjualan ketika membandingkan frekuensi kebakaran.
Dinas pemadam kebakaran harus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran pada mobil listrik.