Categories
Otomotif

Penjualan Ioniq 5 N Buktikan Daya Beli Tinggi, Mengapa Pasar Mobil Indonesia Lesu?

Jakarta – Peluncuran Hyundai Ioniq 5 N di GIIAS 2024 menarik perhatian. Bukan hanya karena banderol harganya yang luar biasa yaitu 1,3 miliar REA. tetapi juga karena 130 mobil terjual selama pameran.

Fransiscus Soerjopranoto, COO PT HMID, menyebut hal itu sebagai bukti masyarakat Indonesia masih punya banyak uang. Hal ini terlepas dari kenyataan bahwa pasar mobil secara umum sedang lesu.

Namun, apakah itu benar? Apakah penjualan Ioniq 5 N hanya sekedar penyimpangan atau cerminan kuatnya daya beli masyarakat?

Dijual ionik 5N

Penjualan Ioniq 5 N: 130 unit selama GIIAS 2024

Ioniq 5 N Harga: Rp 1,3 Miliar (OTR Jakarta)

Dikutip dari Fransiscus Soerjopranoto Dari segi daya beli masyarakat yang tinggi, hal ini didukung dengan penjualan Ioniq 5 N yang cukup impresif. Namun perlu dicatat, mobil tersebut menyasar segmen premium yang tentunya memiliki daya beli lebih tinggi dibandingkan lainnya.

“Yang kita lihat sekarang adalah kelas menengah atas punya uang, tapi karena suku bunga tinggi, mereka menginvestasikannya pada instrumen utang pemerintah, misalnya kalau tidak ada produk yang (benar-benar) menarik. mobil), mereka tidak akan membelinya,” Frans di Jakarta Selatan. kata baru-baru ini

Frans mencontohkan, pesanan Hyundai Ioniq 5 N saat pertama kali diluncurkan cukup tinggi. Hal ini membuktikan bahwa saat ini masyarakat Indonesia membeli produk sesuai dengan produk favoritnya.

“Dalam hitungan jam (Setelah diluncurkan) Ioniq 5 N sudah punya 18 SPK, lalu ditingkatkan menjadi 20 SPK, akhirnya ditutup di 130 SPK. Artinya orang Indonesia punya uang. Tergantung produknya tersedia atau tidak,” ujarnya.

Oleh karena itu, Frans menilai sangat penting bagi seluruh pabrikan untuk memperkenalkan model kelas atas mereka kepada konsumen Indonesia. Menurut dia, banyak masyarakat kelas menengah dan atas yang daya belinya kuat.

“Karena ada (Versi Premium) yang menambah kuantitas. Kalau kita ke kelompok bawah, yang terjadi adalah kanibalisme, mereka saling memakan karena pasar di sana sedang turun,” ujarnya.

“Yang terjadi adalah perang harga. perang kepentingan Dan kemudian mereka makan. Apa gunanya? Tujuan kami adalah meningkatkan volume pasar. Jadi harapannya selain Hyundai, merek lain juga akan meluncurkan produk barunya,” lanjut Frans.

Categories
Otomotif

Inilah Alasan Mengapa BYD M6 Banjir Order di GIIAS 2024

ICE BSD – Pesanan mobil listrik BYD M6 7 penumpang di GIIAS 2024 dikabarkan mencapai ratusan unit hanya dalam beberapa hari setelah diluncurkan.

BYD M6 menjadi mobil listrik terbaru di Indonesia yang mengisi pasar yang selama ini belum ada: electric multi-tujuan vehicle (MPV) dibanderol Rp 300-400 jutaan. Luther Panjaitan, Kepala Pemasaran dan Komunikasi PT BYD Motor Indonesia, mengatakan masih banyak ruang untuk segmen MPV listrik 7 kursi.

Salah satunya konsumen Indonesia menyukai mobil berkapasitas besar dan kendaraan multifungsi. Salah satu pengunjung mengeluhkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menguji BYD M6 (test drive). “Saya harus menunggu hampir tiga jam,” kata Ibnu yang penasaran mencoba mobil listrik di GIIAS 2024.

Berikut beberapa alasan mengapa BYD M6 mampu membangkitkan antusiasme yang luar biasa di kalangan konsumen Indonesia: 1. BYD M6 dipasarkan dengan harga yang cukup mengejutkan. Yakni Rp 379 juta untuk tipe standar dengan baterai 55,4 kWh dan jangkauan 420 km.

Kemudian tipe Superior dengan baterai lebih besar 71,8 kWh dibanderol Rp 419 juta dan mampu menempuh jarak 530 km. Terakhir ada tipe Superior Captain Seat dengan 6 kursi dan harga Rp 429 jutaan.

Hal ini membuat BYD M6 sangat kompetitif. Beberapa model mobil listrik di bawah Rp 400 juta, antara lain sedan Aion ES (Rp 386 juta), crossover MG 4 EV (Rp 395 juta), SUV MG ZS EV (Rp 313 juta), dan Cloud EV (Rp 313 juta). 398 juta). Namun tidak satupun dari mereka adalah MPV 7 tempat duduk.

2. MPV 7-seater listrik pertama

Meski pasar Indonesia mulai beralih ke SUV, namun minat terhadap mobil keluarga 7 kursi masih sangat tinggi. BYD M6 tampaknya menawarkan opsi baru bagi pelanggan pengguna awal, yakni. mereka yang ingin beralih ke mobil listrik untuk pertama kalinya. Ini juga akan membuktikan: Seberapa besar peminat MPV listrik 7 seater di Indonesia?

3. Desain eksterior yang aman

Desain muka naga pada BYD M6 dinilai sangat aman. Dari depan desainnya cantik. Tidak berlebihan, tidak ada garis ekstrim, tidak ada fitur tubuh yang membingungkan. BYD M6 adalah MPV yang menarik secara visual untuk keluarga. Tampaknya sulit bagi pembeli untuk berkata, “Oh, saya tidak suka desainnya.”

4. Interior seperti mobil ICE

Interior BYD M6 tidak sefuturistik BYD Atto 3 atau BYD Dolphin. Namun sama halnya dengan mobil konvensional. Termasuk layar MID yang berukuran kecil dan berbeda dengan layar MID besar pada mobil listrik pada umumnya. Salah satu alasannya adalah BYD M6 telah diadopsi oleh BYD Song Max, kendaraan hybrid plug-in (PHEV) di Tiongkok.

Namun, banyak yang mengatakan hal ini sebenarnya berarti konsumen tidak perlu melakukan banyak penyesuaian. Hal ini akan membuat M6 lebih mudah diterima masyarakat.

5. Fitur lengkap

BYD M6 memiliki fitur yang cukup mewah dan dibanderol Rp 300 hingga 400 jutaan. Diantaranya baterai BYD Blade, bagasi 180 liter, fitur keselamatan seperti ABS, EBD, ESC dan masih banyak lagi, 6 airbag, atap panoramik, sistem pemantauan tekanan ban dan masih banyak lagi.