bachkim24h.com, Jakarta – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel menutup Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat, 31 Mei 2024. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian Rp 1,4 triliun atau dividen tunai. Rp 17. untuk saham.
Total dividen yang dibagikan setara dengan 70% laba bersih tahun buku 2023. Mitratel juga akan memberikan dividen khusus setara Rp 100,5 miliar atau 5 persen dari laba bersih. Dengan demikian, total dividen yang dibagikan adalah 75% dari laba bersih tahun 2023.
Dalam menentukan besaran dividen, manajemen dan pemegang saham mempertimbangkan rencana ekspansi bisnis dan tantangan bisnis ke depan. Terutama tentang peran MTEL sebagai pemimpin pemerintahan dalam pemerataan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia.
“Kami tidak hanya menjamin pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan meningkatkan profitabilitas, namun juga berkontribusi terhadap pemerataan peluang akses telekomunikasi. Oleh karena itu, kita perlu menyiapkan belanja modal yang cukup untuk mendukung agenda besar ini, kata Presiden Mitratel Teodorus Ardi Hartoko seperti dikutip dalam acara keterbukaan informasi, Sabtu (1/6/2024).
Kali ini, rasio pembayaran dividen (DPS) secara keseluruhan lebih rendah dibandingkan DPS tahun lalu, yakni mencapai 90%. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Mitratel, Ian Sigit Kurniavan mengatakan, hal ini disebabkan perseroan berupaya memaksimalkan dana IPO pada tahun lalu.
“Kalau ingat, tahun 2023 ini kita masih punya sisa dana IPO. Jadi, saat itu di tahun 2023, dana tersebut akan kita manfaatkan semaksimal mungkin agar DPSnya saat itu 90%,” kata Yan.
Mitratel membukukan laba bersih sebesar Rp2,01 triliun pada tahun 2023, naik 12,6 persen year-on-year. Pertumbuhan laba naik menjadi Rp 8,6 triliun dengan peningkatan pendapatan operasional sebesar 11,2%. Laba sebelum pajak, bunga, depresiasi dan amortisasi atau EBITDA juga meningkat 12,% menjadi Rp 6,9 triliun. Alhasil, margin EBITDA mencapai 80,5%.
Selain dividen, pemegang saham menyetujui pembagian laba ditahan sebesar Rp462 miliar atau 23 persen dari laba bersih dan cadangan sebesar Rp40 miliar atau 2 persen.
“Kami berencana memaksimalkan 23% pendapatan pada tahun 2023 untuk pengembangan bisnis,” tambah Ian.
Yang berhak menerima dividen tunai dan dividen khusus adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal 12 Juni 2024. Dividen tunai dan dividen khusus dibayarkan kepada pemilik segera.