Categories
Hiburan

Migi Rihasalay Usung Konsep Rio de Village di Jember Fashion Carnaval 2024, Penghormatan Khusus Tribute to Dynan Fariz

bachkim24h.com, Desainer Jakarta Migi Rihasalay memiliki dua momen besar saat pertama kali mengikuti Jember Fashion Carnaval (JFC) 2024 yang terkenal. Pengalaman ini tidak hanya menjadi sebuah langkah dalam kariernya, namun juga menjadi sebuah kehormatan tersendiri, atau “Tribute to Dynan Fariz,” sebagai sebuah dedikasi untuk mengenang orang penting dalam hidupnya.

Migi yang baru pertama kali mengikuti JFC 2024 ini mengatakan, keikutsertaannya ini merupakan bentuk penghormatan kepada mendiang Danan Freeze, pendiri JFC yang pernah menjadi pelatih dan mentor Migi selama menempuh studi di ESMOD Fashion School pada tahun 2018. . 

“Tn. Dinan adalah guru saya, dia mengajar dan membimbing saya selama setahun, saya sangat dekat dengannya seperti ayah saya, dan ada hubungan internal yang kuat,” kata Maggie Rahsali saat berbicara di sela-sela upacara JFC 2024. pekan.

Sayangnya, Dann Freeze tak bisa menyaksikan kiprah Migi di JFC tahun ini karena meninggal dunia pada 2018. Diakui Maggi, keikutsertaannya di JFC 2024 membawa perasaan campur aduk antara sedih dan bangga. Sedih karena kehilangan orang yang sangat penting dalam hidupnya, namun bangga karena bisa mengikuti upacara pencerahan yang dimulai oleh gurunya. 

“Dia meninggal pada tahun 2018. Sejujurnya saya masih memimpikannya, setiap hari saya ingat dia membimbing saya untuk menjadi diri saya yang sekarang,” kata Maggi sedih.

 

Maggie mengingat kembali betapa seringnya Dean membawa keceriaan dan tawa dalam isi pelajaran, sehingga menciptakan suasana positif dan bahagia di dalam kelas.  

“Di kelas dia suka bercanda agar suasananya bersih dan kita bisa fokus dengan apa yang diberikan, saya merasa dekat dengannya sebagai anak laki-laki dan laki-laki,” imbuhnya.

Keikutsertaannya di JFC 2024, kata Migi, juga menjadi langkah awal mewujudkan mimpinya melakukan hal serupa di Jakarta. 

“Impian saya adalah mengikuti jejak Pak Dinan Farz dan menciptakan Jakarta Fashion Carnival.” Sebagai muridnya, saya telah dapat melihat dan mewujudkan banyak tujuan beliau dalam pengembangan industri manufaktur. Kedepannya anggap saja kita dibawa sebagai orang yang berbeda ke Jumber tapi kita akan bersama-sama,” ucap Maggie bahagia.

 

Dalam ajang JFC 2024, Migi mengusung konsep “Rio de Village” yang terinspirasi dari suasana kota Rio de Janeiro Brazil. Tema ini memadukan warna-warna ceria dan kaya untuk menginspirasi kegembiraan, dengan perpaduan dedaunan dan desain yang tidak biasa. Hampir semua yang dimanfaatkan merupakan limbah kain, plastik dan bahan lain yang ramah lingkungan.  

“Tema ini menghadirkan suasana menarik yang memadukan kecerahan warna-warna cerah yang berbeda. Perpaduan dedaunan dan kain perca terlihat tidak biasa dan indah terbuat dari sisa-sisa kain. Hampir seratus persen kain perca, Terbuat dari plastik dan bahan ramah lingkungan lainnya,” ujarnya. . Maggie.

Butuh waktu tiga bulan bagi Jamber dan suaminya Andrew James untuk menyelesaikan 12 pakaian tersebut. Gaun ini menampilkan ragam warna yang mencerminkan keindahan malam, dengan detail rumit yang digunakan dalam produksi kain dan ornamen sayap pada keseluruhan gaun.

 

Suami Maggie, Andrew James pun mengaku sangat antusias dengan acara tersebut, apalagi JFC merupakan salah satu acara terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia.  

“Ini pertandingan terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia. Bagaimana tidak senang, kita bangga dan kita bahagia,” kata Andrew bangga.

Sebagai informasi, pada JFC 2024, kategori Artwear merupakan bagian dari rangkaian JFC Algorithm 2024 di hari kedua yang kerap menampilkan berbagai busana selebriti Tanah Air.