Categories
Teknologi

Meta Tambahkan Tool Pembuat Gambar Berbasis AI ke WhatsApp, Facebook, hingga Instagram

bachkim24h.com, Jakarta – Meta merilis versi beta dari alat pembuatan gambar berbasis AI real-time untuk WhatsApp. Sayangnya, fitur pembuatan gambar berbasis AI ini hanya tersedia untuk pengguna WhatsApp di AS.

Cara kerjanya adalah ketika pengguna memasukkan permintaan teks ke gambar di obrolan Meta AI, mereka melihat bagaimana gambar berubah tergantung pada detail perintah yang ingin dijalankan pengguna.

Dalam contoh yang dibagikan Meta, mengutip The Verge, Selasa (23/4/2024), pengguna memasukkan kueri “Bayangkan pertandingan sepak bola di Mars”.

Gambar yang dihasilkan kemudian berubah dari pemain sepak bola biasa menjadi tampilan lapangan sepak bola penuh di lanskap Mars.

Pengguna yang telah mendapatkan fitur beta ini di WhatsApp dapat mencobanya dengan membuka chat dengan Meta AI dan mengetikkan query yang berisi kata “Imagine” atau “Bayangkan”.

FYI: Meta mengatakan model kecerdasan buatan Meta Llama 3 kini dapat menghasilkan gambar yang lebih tajam dan berkualitas lebih tinggi serta meningkatkan tampilan teks.

Pengguna yang berkesempatan menjajal fitur pembuatan gambar ini dapat meminta Meta AI untuk membuat versi animasi dari gambar yang dikirimkan pengguna. Meta AI juga memungkinkan pengguna mengubah gambar animasi menjadi GIF dan membaginya dengan teman.

Selain WhatsApp, alat pembuatan gambar real-time Meta AI tersedia untuk pengguna web di AS melalui Meta AI. Fitur ini merupakan bagian dari peluncuran yang lebih luas di semua aplikasi meta termasuk WhatsApp, Instagram, Facebook, dan Messenger.

Berbicara tentang AI, Meta AI sedang diluncurkan di sejumlah layanan, terutama untuk pengguna di AS, namun Meta berencana mengambil tindakan tegas dengan membuat aturan baru untuk konten AI di platform media sosialnya. Rencana tersebut terungkap setelah Meta-Watchdog menerima dua tuntutan hukum atas gambar tidak senonoh figur publik yang dihasilkan oleh AI.

Meskipun larangan konten seksual di platform media sosial Mehta sudah jelas, panel peninjau ingin membahas kembali kejelasan kebijakan Mehta. Kami juga ingin mengetahui efektivitas tindakan penegakan hukum saat bekerja dengan gambar jelas yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan.

Dikutip dari Engadget, Kamis (18 April 2024) Gambar kasar yang umum di jejaring meta-sosial seperti Facebook dan Instagram adalah foto palsu selebriti, selebritas, dan politisi.

Hal ini menyebabkan peningkatan pelecehan seksual di media sosial, dengan banyak pengguna meminta Meta untuk menetapkan aturan yang lebih ketat terkait foto-foto tersebut.

Setelah dua insiden tersebut, Dewan Pengawas meminta Meta, termasuk Facebook, untuk mengadopsi aturan baru untuk menghilangkan pelecehan tersebut di platform mereka.

Salah satu insiden melibatkan postingan Instagram yang menunjukkan gambar seorang wanita India telanjang yang dibuat oleh AI oleh akun Instagram anonim yang hanya memposting gambar wanita India yang tidak senonoh yang dibuat oleh AI.

Postingan tersebut dilaporkan ke Meta, namun laporan tersebut ditutup setelah 48 jam karena belum ditinjau. Pengguna tersebut mengajukan banding atas keputusan tersebut, namun pengajuan banding tersebut juga ditutup dan tidak pernah ditinjau.

Kasus kedua melibatkan postingan Facebook di grup yang mengunggah gambar yang dibuat dengan kecerdasan buatan. Postingan tersebut menampilkan gambar seorang wanita telanjang yang dihasilkan AI dengan seorang pria membelai payudaranya.

Gambar wanita yang diciptakan oleh kecerdasan buatan ini menyerupai salah satu bintang Amerika yang namanya juga tercantum dalam postingan tersebut.

Postingan ini telah dilaporkan sebelumnya dan otomatis dihapus setelah sistem internal Meta dapat mencocokkannya dengan postingan sebelumnya. Pengguna mengajukan banding atas keputusan penghapusan tersebut, namun banding tersebut secara otomatis ditutup oleh sistem.

Pada akhirnya, Meta menghapus postingan tersebut setelah pengguna mengajukan keluhan kepada Dewan Pengawas, yang setuju untuk menuntut.

Dewan menyatakan tidak akan merilis nama kedua tokoh masyarakat tersebut untuk menghindari penuntutan lebih lanjut.