Categories
Otomotif

Mobil Matic Bisa Irit Bahan Bakar Jika Perhatikan 5 Hal Ini

bachkim24h.com, Jakarta – Kemacetan yang menyebabkan mobil boros bahan bakar sudah menjadi permasalahan umum di kota-kota besar, apalagi jumlah kendaraan yang bergerak tidak sebanding dengan ketersediaan jalan, serta pengemudi yang tidak disiplin dan tidak taat berlalu lintas. Ini membuang-buang bahan bakar di mobil Anda karena kemacetan lalu lintas.

Secara keseluruhan, penyebab mobil boros bahan bakar adalah rata-rata pengguna kendaraan menghabiskan 32 jam di jalan setiap tahunnya, sehingga menyebabkan mobil membuang bahan bakar.

Mobil matic mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan mobil manual. Pemilik mobil matic tidak perlu lagi menginjak kopling dan mengganti gigi, karena sistem komputer di dalam mobil membantu. 

Sayangnya, ada harga yang harus dibayar untuk kenyamanan ini. Selain lebih mahal dibandingkan mobil manual, mobil matic dikenal lebih hemat bahan bakar. Namun jangan khawatir, Garage.Ed menawarkan mobil matic lebih irit bahan bakar dibandingkan mobil manual. 1. Tekan terus pedal gas

Agar mobil matic lebih irit bahan bakar, pengemudi harus terus-menerus menginjak pedal. Tahan keinginan untuk menginjak pedal gas dalam-dalam untuk akselerasi cepat. Tekan terus pedal dan biarkan kecepatan meningkat secara bertahap. 

Selain itu, perhatikan timing yang tepat saat berpapasan dengan mobil lain. Karena timing yang kurang tepat, misalnya saat jalan di depan, ia terburu-buru meminum bahan bakar lebih banyak dan mengayuh lebih dalam. 2. Perhatikan beban pada mobil

Semakin besar beban pada mobil, maka semakin banyak pula bahan bakar yang terbuang, baik itu transmisi otomatis maupun manual. Ada baiknya Anda membuang barang-barang yang tidak ingin Anda bawa dalam perjalanan. Hindari juga aksesoris mobil yang tidak mempengaruhi performa mobil, karena aksesoris justru menambah bobot mobil.

 

Salah satu cara mudah agar kaki tetap mulus menginjak pedal gas adalah dengan memperhatikan jarum atau putaran per menit (RPM) pada speedometer. RPM ini menunjukkan seberapa keras mesin bekerja, artinya semakin tinggi RPM maka putaran mesin akan semakin cepat dan penggunaan bahan bakarnya semakin banyak. 

Saat mengendarai mobil matic pelan-pelan, pertahankan putaran antara 2000-2500. Mempertahankan putaran pada mobil matic jauh lebih mudah dibandingkan pada mobil manual, karena mobil matic otomatis menaikkan gigi sesuai dengan seberapa dalam Anda menekan pedal gas.

Jika Anda terus menekan gas, otomatis mobil akan berputar pada rpm yang sama.  Jika Anda sedang terburu-buru, namun tetap ingin menghemat bahan bakar, pertahankan putaran tidak lebih dari 3000 rpm. 4. Beralih ke netral ketika Anda punya cukup waktu untuk berhenti

Mobil matic menggunakan bahan bakar lebih sedikit karena memiliki kemampuan mengemudi sendiri tanpa harus menginjak pedal gas dengan kecepatan wajar. 

Jika mobil berhenti dalam waktu lama, seperti di lampu merah atau kemacetan lalu lintas, dengan menempatkan gigi pada posisi netral, Anda dapat mencegah mobil untuk hidup secara otomatis. Letakkan mobil pada posisi netral agar mesin tidak merangsang mobil untuk melaju. Selain itu, mobil bisa menghemat rem, karena mesin tidak memberikan tekanan untuk melaju ke depan. 5. Sesuaikan kecepatan mobil agar tidak sering mengerem

Mobil matic bisa meluncur tanpa menginjak pedal gas, sehingga terkadang pengemudi tetap ingin menginjak pedal gas sehingga menyebabkan mobil melaju terlalu kencang dan langsung menginjak rem mundur sehingga membuang-buang gas yang dikeluarkan. 

Untuk lebih menghemat bahan bakar, ada baiknya Anda berlatih menjaga kecepatan mobil agar tidak langsung mengerem setelah menginjak gas. Gunakan pedal gas sebagai tenaga ekstra untuk membuat mobil melaju lebih cepat.

Categories
Otomotif

Sering Disepelekan, Begini Cara Aman Isi Bensin di SPBU

bachkim24h.com, Jakarta – Sebagai pemilik dan pengguna mobil pasti sudah familiar dengan proses pengisian bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Namun pengisian bahan bakar harus dilakukan dengan benar dan aman. 

Hal ini karena bahan bakar, baik bensin atau solar, menjadi sangat panas. Jadi sangat penting untuk mengetahui cara mengisi bahan bakar di SPBU yang aman dan benar agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

Berikut beberapa tips pengisian bahan bakar di SPBU agar lebih aman dan mengurangi barang-barang yang tidak diinginkan dari CARRO Indonesia.

1. Temukan tangki bahan bakar

Pertama, sangat penting untuk mengetahui lokasi nosel tangki bahan bakar. Alasannya, agar kita bisa mengisi bahan bakar dengan mudah dan aman.

Untuk mengetahuinya, lihat saja tanda panah pada panel indikator ketinggian bahan bakar di dashboard mobil kita.

2. Matikan perangkat saat mengisi daya

Peringatan sering kita lihat di SPBU, namun sayangnya masih banyak masyarakat yang mengabaikannya.

Bukan tanpa alasan, karena motor mobil yang bergerak memiliki aliran arus yang konstan sehingga dapat menyebabkan tegangan di dekat selang berubah-ubah.

Jika tidak diobati, kista akan tampak siap menyerang lemak. Kita tentu tahu apa yang terjadi selanjutnya.

 

Selain menghindari kecurangan, dengan melihat ketinggian bahan bakar Anda juga dapat menghindari kemungkinan tumpah di jalan dengan cara melompat.

Selain merusak cat mobil yang berbahaya, hal ini juga menimbulkan risiko kebakaran jika terjadi listrik statis atau percikan api. Jadi, hindari mengisi lemak sampai sangat mengenyangkan!

4. Hindari penggunaan ponsel

Meski masih ada perdebatan mengenai bahayanya menggunakan ponsel saat mengisi bahan bakar di SPBU, kami tetap menyarankan untuk menghindari penggunaannya.

Jika kita sedang mengisi daya ponsel, pastikan aman untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan.

5. Jangan keluar dari mobil tapi jangan lengah

Saat kita mengisi bensin di SPBU, kita tidak perlu keluar dari mobil, namun kita diimbau untuk tidak lengah.

Perhatikan pengisian bahan bakar dan kondisi sekitar. Jika Anda menemukan sesuatu yang dapat membahayakan proses pengisian bahan bakar, jangan ragu untuk memberi tahu petugas SPBU.