Categories
Teknologi

Tanggapan Google soal Aturan Bayar Berita ke Media yang Baru Disahkan Presiden Jokowi

bachkim24h.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menandatangani Keputusan Presiden tentang Hak Pers. Hal ini merupakan dukungan pemerintah terhadap produk authorisasi yang baik di Indonesia

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Jokowi saat menghadiri acara konferensi Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Ecoconvention Hall Ecopark Ankole pada Selasa (20/2/2024).

Undang-undang ini mewajibkan perusahaan media digital (Google dkk) mengeluarkan uang untuk memberi penghargaan (membayar) perusahaan media yang mendistribusikan konten mereka melalui layanan mereka.

Menanggapi hak penerbit yang telah disetujui pemerintah, Google Indonesia menyatakan undang-undang tersebut akan segera ditinjau ulang.

Perwakilan Google Indonesia mengatakan kepada Tekno Liputan.com melalui pesan singkat, “Kami memahami bahwa pemerintah telah membuat peraturan mengenai media berita dan kami akan segera menyelidikinya.”

Google mengatakan hingga saat ini mereka bekerja sama dengan media berita dan pemerintah untuk mendukung dan membangun masa depan berita alam yang berkelanjutan di Indonesia.

“Penting bagi produk kami untuk menyajikan cerita dan opini yang beragam tanpa bias atau prasangka,” ujarnya.

Dalam upaya bersama ini, Google menyatakan selalu menekankan perlunya memastikan masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap lebih banyak berita dan mengupayakan organisasi berita yang seimbang di Indonesia.

Google Indonesia menyimpulkan bahwa ini mencakup ekosistem yang dapat menyampaikan kabar baik bagi semua orang dan memungkinkan semua penerbit berita, besar dan kecil, untuk berkembang.

Menurut Jokowi, keputusan presiden tentang hak pers juga memuat informasi tentang peran media digital dalam mendukung jurnalisme yang berkualitas.

Kata Jokowi, “Setelah sekian lama, setelah perdebatan panjang, kemarin saya menandatangani Peraturan Presiden tentang Tanggung Jawab Standar Digital untuk Menunjang Kualitas Penulis atau kita tahu Presiden adalah Presiden tentang Hak Media.” , dikutip Antara

Jokowi mengatakan, pidato Presiden tentang hak pers sudah disampaikan oleh HPN pada tahun lalu.

Perintah presiden tersebut merupakan kepedulian pemerintah untuk memenuhi standar jurnalistik sekaligus mempertahankan bisnis media tradisional Indonesia di tengah gencarnya media sosial.

Menurut Jokowi, banyak perbedaan pendapat dan sulit menemukan titik temu untuk menyetujui keputusan presiden tentang hak pers.

Jadi dia juga mendengarkan pandangan berbeda tentang media tradisional dan digital.

“Ada berbagai tujuan digital yang besar dan kita harus terus mengukur dampaknya dan begitu kita memiliki tingkat pemahaman, kita akan mulai mencapai tingkat tersebut. Hal ini juga mendorong perwakilan media dengan Dewan Pers. Perusahaan dan anggota asosiasi media .Untuk maju.Kemarin saya promosikan presiden itu menjadi presiden, kata Jokowi.

Selain itu, Presiden juga mengingatkan, semangat pertama penandatanganan undang-undang ini adalah untuk mendukung kualitas jurnalis dan menghindari isu-isu negatif, serta pembinaan untuk kemajuan Indonesia.

Selain itu, melalui perintah presiden ini, pemerintah ingin menjamin kelangsungan industri media tanah air.

“Kami ingin menjamin keberlangsungan media nasional, kami ingin kerja sama antara penerbit dan media digital, kami ingin memberikan landasan bersama yang jelas untuk kerja sama antara penerbit dan perusahaan media digital,” kata Joko.

Bill of Rights Presiden ditandatangani Jokowi pada 20 Februari 2024. Perpres Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital dalam Mendukung Standar Mutu.

Categories
Teknologi

Menkominfo Dorong Pers Indonesia Terus Berinovasi usai Publisher Rights Disahkan

bachkim24h.com, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi meminta perusahaan media Tanah Air terus melakukan inovasi produksi jurnalistik pasca diberlakukannya regulasi “Zon” Penerbit “.

Ia mengatakan penerapan undang-undang hak penerbit sangat penting untuk memastikan perusahaan media Indonesia terus menyediakan konten berkualitas dan bisnis berkelanjutan.

Saya meminta semua pihak memaknai Hak Penerbit sebagai sebuah proses yang harus dilanjutkan. Saya mengajak masing-masing perusahaan media untuk terus berinovasi di berbagai bidang untuk menghadapi zaman dan tantangan masa depan. Maju dan aktif, kata Budi Arie. seperti yang dikatakan. Dari Antara.

Menurut dia, Perpres tentang Hak Penerbit yang rencananya akan disahkan pada Selasa (20/2/2024) ini merupakan kebijakan penguatan pemerintah terhadap industri.

Peraturan ini bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara pelaku industri media lokal dan perusahaan sektor digital untuk memastikan bahwa disrupsi digital tidak merugikan industri media, kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie.

Budi menjelaskan aturan ini dimaksudkan untuk mendukung keberadaan dan perkembangan bisnis perusahaan media.

Ia juga meminta para pimpinan perusahaan surat kabar/penerbitan agar mempersiapkan diri dengan baik pada masa transisi penerapan Hak Penerbit secara penuh.

“Saya meminta perusahaan media memperbaiki masa transisi, khususnya komite dan proses bisnis di dalamnya, selama enam bulan untuk mempersiapkan implementasinya. Menurut saya enam bulan bukanlah waktu yang lama, sehingga harus dilakukan dengan cepat dan hati-hati,” pungkas Budi Arie. .

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi pernah mengatakan bahwa undang-undang yang mengatur hak penerbit yang saat ini sedang disusun hampir rampung. Awalnya Jokowi mengira pembahasan SK tersebut bisa selesai dalam waktu satu bulan.

“Terakhir, untuk hak penerbit. Ini sudah lama kita diskusikan dengan semua mitra. Saya bilang, ‘Oh, paling lambat sebulan selesai pak,'” kata Jokowi saat membuka Kongres XXV. . di Gedung Negara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta. , Senin (25/9/2023).

Ia mengatakan pembahasan UU Hak Penerbit sedang memanas. Jokowi juga berharap tidak ada lagi kendala dalam hal regulasi yang mengatur konten baru yang diproduksi perusahaan berita.

“Kalau prakteknya susah sekali. Iya, tidak perlu, wajib, tidak perlu. Ini kan belum lama dilakukan, sudah lama dan butuh proses. Hampir selesai, belum selesai, tapi itu akan segera selesai,” jelasnya.

“Saya berharap tidak semakin atraktif, namun yang perlu diperbaiki adalah titik temu antar mitra sudah mulai terlihat, mulai menguat dan Insya Allah akan segera teratasi, dan saya tahu itu. media dan surat kabar akan bermasalah,” kata Jokowi.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengumumkan konstitusi presiden tentang hak penerbit akan segera berakhir.

Berdasarkan instruksi yang diberikan Presiden, hal itu masih bisa dilakukan, kata Budi Arie di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Dikatakannya, dalam penyusunan RUU tersebut, algoritma bidang digital dan lain-lain. Namun dia memastikan SK tersebut akan segera selesai.