Categories
Bisnis

Medco Energi Tebar Dividen Interim 2024, Harga Saham MEDC Malah Lesu

bachkim24h.com, Jakarta – Harga saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengalami penurunan pada perdagangan Kamis 3 Oktober 2024 meski telah diumumkan dividen interim tahun 2024.

Merujuk keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Jumat (4/10/2024), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan menerbitkan dividen tahun 2024 sebesar 25,89 juta dolar. Satu unit setara dengan Rp 15,75. Nilai distribusinya menggunakan rata-rata kurs pada 3 Oktober 2024 sebesar Rp 15.247. Perseroan akan melakukan penyesuaian nilai tukar pada 15 Oktober 2024.

Pembagian dividen interim tahun 2024 didasarkan pada keputusan direksi yang disetujui dewan komisaris pada 1 Oktober 2024.

Pembagian unit tersebut melihat angka keuangan hingga 30 Juni 2024, termasuk laba sesuai pembagian induk sebesar 200,99 juta dolar, pendapatan tidak terikat sebesar 1,39 miliar dolar AS, dan total ekuitas sebesar 2,18 miliar dolar. Tabel waktu

Berikut jadwal dividen jangka pendek tahun 2024: Tanggal dividen di pasar umum dan pasar diskusi 11 Oktober 2024. Tanggal ex-dividen di pasar modal 16 Oktober 2024 Tanggal pencatatan pemegang saham (DPS) mempunyai hak menerima saham keuangan pada tanggal 15 Oktober 2024. Tanggal pembayaran angsuran adalah 1 November 2024.

Dengan diumumkannya dividen interim tahun 2024, harga MEDC menjadi bearish. Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham MEDC melemah 2,14 persen menjadi Rp 1.370 per saham. Harga pembukaan MEDC berada di Rp 1.400 per saham. Harga MEDC berada di atas Rp 1.455 dan di bawah Rp 1.360 per saham. Total volume perdagangan sebanyak 22.174 kali dengan volume perdagangan 1.790.507 lembar saham. Nilai transaksi Rp 252,7 miliar.

Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan menyiapkan pembiayaan sebesar Rp 400 miliar untuk pembayaran obligasi solid IV Tahap I 2021 seri A.

Mengacu pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), tertulis Senin (27/5/2024), PT Medco Energi Internasional Tbk telah menerbitkan pembiayaan untuk pembayaran obligasi tetap Tahap IV Tahun 2021 seri A yang akan jatuh tempo. . pada tanggal 9 September 2024.

Perseroan menyatakan jumlah yang diterbitkan Perseroan merupakan yang terbesar di antara obligasi tetap Tahap IV Tahap I Tahun 2021 seri A yang memiliki kupon beredar. Jumlah obligasi maksimal DR 400 miliar dengan jatuh tempo 9 September 2024.

“Pembayaran pokok Obligasi Tahap IV Tahap A Tahun 2021 disetorkan ke rekening escrow Perseroan, sedangkan pembayaran kupon disetorkan ke rekening giro Perseroan,” tulis Direktur Keuangan Medco Energi Internasional, Anthony R. Mathias.

Perseroan menyebutkan dana hasil penerbitan obligasi IV Tahap I Tahun 2021 seri A berasal dari penerbitan obligasi tetap Tahap II Tahun 2024 pada Februari 2024.

Obligasi Bergulir Tahap Kedua Tahun 2024 diterbitkan dengan nilai Rp 1,5 triliun. Dana hasil obligasi tersebut akan digunakan untuk melunasi obligasi perseroan dalam mata uang rupiah yang akan jatuh tempo pada tahun 2024, termasuk pelunasan obligasi senior tahap IV seri A tahun 2021.

“Perusahaan berkomitmen penuh untuk melakukan pembayaran Obligasi Berkelanjutan Tahap IV Tahap I Tahun 2021 Seri A pada tanggal 9 September 2024 dan sampai dengan tulisan ini dibuat, Perusahaan tidak mempunyai rencana untuk mengubah keputusan atau hal-hal penting lainnya terkait pembayaran tersebut. ,” tulis Anthony. .

 

 

Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan membeli saham dengan harga maksimal Rp 200 miliar atau setara USD 12,50 juta (mengambil dolar AS terhadap rupiah tengah 16.000).

Mengacu pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), 19 April 2024 diberitakan Selasa (23/4/2024), PT Medco Energi Internasional Tbk memperkirakan jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak 100 juta lembar saham atau 0,398 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Oleh karena itu, tidak akan melebihi 10% dari saham yang merupakan kekayaan lancar perseroan.

“Sumber uang yang digunakan untuk membeli saham Perseroan bukanlah uang masyarakat dan bukan uang pinjaman dan hutang apapun,” tulis Perseroan.

Manajemen Medco Internasional mengatakan langkah pembelian tersebut untuk meningkatkan return on equity (ROE) perseroan. Selain itu, pembelian kembali saham memungkinkan Perseroan membayar kembali dan menambah utang kepada pemegang saham.

“Mengingat pertumbuhan dan perluasan bisnis Perseroan, Pembelian Saham juga akan memastikan kelebihan kas dan arus kas dikembalikan kepada pemegang saham dengan cara yang efisien dan efektif,” tulis Perseroan.

Selain itu, Perseroan juga dapat menggunakan saham hasil pembelian tersebut untuk keperluan rencana kepemilikan saham bagi karyawan dan direksi Perseroan. Perseroan mematuhi peraturan yang berlaku mengenai pengalihan saham hasil akuisisi.

Perseroan juga memperkirakan tidak akan terjadi gangguan material yang dapat mengakibatkan penurunan pendapatan dari pembelian kembali saham. Hal ini disebabkan Perseroan mempunyai modal kerja dan arus kas yang cukup.

 

Periode pembelian kembali saham akan dilakukan dalam waktu 12 bulan setelah tanggapan RUPS yang menyetujui pembelian kembali saham pada 31 November 2024-30 Mei 2025. Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Tahunan (RUPST) pada 30 Mei 2024.

Untuk melaksanakan proses pembelian dan penebusan, Medco Energi Internasional menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas untuk menjual saham Perseroan melalui perdagangan di BEI.

Pada penutupan perdagangan Selasa 23 April 2024, harga MEDC berada di Rp 1.480 per saham. Harga MEDC dibuka lima poin ke Rp 1.485 per saham. Saham MEDC berada di atas Rp 1.500 dan di bawah Rp 1.465 per saham. Total volume perdagangan sebanyak 4.954 kali dengan volume perdagangan 248.098 lembar saham. Nilai transaksi Rp 36,8 miliar.

 

Categories
Bisnis

Medco Energi Siapkan Rp 200 Miliar untuk Buyback Saham

bachkim24h.com, Jakarta – PT Medco Energy International TBK (MEDC) akan membeli satu saham dengan harga pembelian maksimal Rp 200 miliar atau setara US$12,50 juta (dengan asumsi kisaran US$16.000 terhadap rupiah).

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa 19 April 2024 (23/4/2024), PT Medco Energy International Tbk memperkirakan pembelian tersebut berjumlah 100 juta saham atau 0,398 persen dari saham yang diterbitkan perseroan. Berarti modal disetor. Dengan demikian, jumlah tersebut tidak akan melebihi 10 persen saham perseroan, termasuk saham treasury yang ada.

“Sumber dana yang digunakan sebagai pengeluaran pembelian kembali saham Perseroan bukanlah dana yang diperoleh dari penawaran umum, juga bukan dana yang dihasilkan dari pinjam meminjam dalam bentuk apapun,” tulis perseroan.

Manajemen Medco International mengatakan, tindakan payback tersebut untuk meningkatkan return on equity (ROE) perseroan. Selain itu, pembelian kembali saham akan memberikan perusahaan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengelolaan modal dan pengembalian maksimum kepada pemegang saham.

“Mengingat pertumbuhan dan perluasan bisnis perseroan, pembelian kembali saham juga akan memfasilitasi pengembalian tambahan uang tunai dan kekayaan kepada pemegang saham secara efektif dan efisien,” tulis perseroan.

Selain itu, perseroan dapat menggunakan saham hasil buyback tersebut untuk mendanai program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen perseroan. Perseroan akan mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai pengalihan saham akibat pembelian kembali.

Perseroan juga berharap pembelian kembali saham tersebut tidak berdampak negatif terhadap pendapatan. Pasalnya, perusahaan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melakukan pembelian tersebut.

Periode pembelian saham adalah dari tanggal 31 Mei 2024 sampai dengan 30 Mei 2025, dalam waktu 12 bulan setelah tanggapan RUPS. Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 30 Mei 2024.

Untuk melaksanakan operasi pembelian kembali tersebut, Medco Energy International telah menunjuk PT BRI Danarexa Securitas untuk membeli saham perseroan melalui perdagangan di BEI.

Harga saham MEDC stabil di Rp 1.480 per saham pada penutupan perdagangan Selasa 23 April 2024. Harga saham MEDC dibuka menguat lima poin di Rp 1.485 per saham. Saham MEDC mencapai level tertinggi Rp 1.500 dan terendah Rp 1.465 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 4.954 kali dengan volume perdagangan 248.098 lembar saham. Nilai transaksinya sebesar Rp 36,8 miliar.

Sebelumnya diberitakan, PT Medco Energy International Tbk (MEDC) melaporkan penurunan pendapatan dan laba pada tahun 2023.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (11/4/2024), PT Medco Energy International Tbk meraih pendapatan sebesar US$2,24 miliar pada tahun 2023. Pendapatan pada tahun 2022 USD turun 2,7 persen dibandingkan periode tahun 2022. 31 juta.

Beban pendapatan dan belanja langsung lainnya meningkat sebesar 14,02 persen dari US$1,06 miliar pada tahun 2022 menjadi US$1,21 miliar pada tahun 2023. Dengan demikian, laba kotor turun 17,04 persen dari US$1,24 pada tahun 2022 menjadi US$1,03 pada tahun 2023.

Perseroan menyebutkan laba sebelum pajak dari operasi yang dilanjutkan turun 30,42 persen menjadi US$727,85 miliar pada tahun 2023 dibandingkan US$1,04 miliar pada tahun 2022. EBITDA perseroan turun dari US$1,59 miliar pada tahun 2022 menjadi US$1,25 miliar pada tahun 2023.

PT Medco Energy International Tbk membukukan laba sebesar US$345,76 juta pada tahun 2023, turun 37,29 persen dari tahun 2022 sebesar US$551,41 juta.

Menurut perkiraan Medco, tergantung pada dampaknya terhadap harga komoditas, laba bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) akan menurun pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2022. Selain itu, kontribusi laba bersih Amman Minerals International (AMMN) menurun akibat hujan lebat dan tertundanya izin ekspor.

Dengan demikian, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat dari US$0,02123 pada tahun 2022 menjadi US$0,01321 pada tahun 2023.

Pada 2023, saham perseroan meningkat 16,02 persen menjadi US$ 2,02 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, saham perusahaan dikatakan sebesar $1,74 miliar. Liabilitas perusahaan meningkat 99,8 persen dari $5,18 miliar pada tahun 2022 menjadi $5,44 miliar pada tahun 2023.

Aset perseroan tercatat sebesar US$7,46 miliar pada 2023, meningkat 7,73 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$6,93 miliar. Perseroan akan memperoleh pendapatan tunai dan setara kas sebesar US$353,94 juta pada tahun 2023.

Sementara pada tahun 2024, perseroan mempersiapkan belanja modal migas tahun 2024 dengan fokus pengembangan pengeboran Natuna, Koridor, dan OMAN 60. 17 persen untuk pasar dan ekspor. Sedangkan kontrak produksi Netuna bernilai sekitar 200 BBTUD dan 100 persen untuk ekspor.

Sedangkan belanja modal Medco Power untuk Fasilitas Pengembangan Panas Bumi Ijen dan PLTS Bali sebesar US$80 juta.