Categories
Bisnis

Tanggapan Otorita Terkait Kabar Bakal Gusur Masyarakat Adat IKN dalam 7 Hari

bachkim24h.com, Jakarta – Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimuddin angkat suara terkait kabar adanya rencana penggusuran masyarakat adat di sekitar Ibukota Kepulauan (IKN) Kalimantan Timur.

Alimuddin mengatakan, informasi pemukiman masyarakat adat IKN akan dievakuasi dalam waktu tujuh hari adalah kabar bohong.

“Jadi tidak ada. Kalau ada yang bilang ada warga yang mengungsi, itu bohong. Tunjukkan pada saya mereka tidak ada di sana,” kata Alimuddin kepada awak media di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024.

Alimuddin mengatakan, badan IKN mempunyai tanggung jawab untuk melindungi masyarakat setempat. Hal ini sesuai dengan persyaratan hukum yang berlaku.

“Undang-undang semacam itu ada semua. Saya melindungi masyarakat adat, pihak berwenang melindungi mereka,” katanya.

Terkait rencana pemukiman kembali masyarakat adat, Alimuddin mengatakan kebijakan tersebut merupakan hal yang lumrah di setiap negara guna melanjutkan pembangunan fasilitas umum. Namun pihak berwenang berjanji tidak akan bertindak sewenang-wenang terhadap masyarakat adat yang tinggal di IKN.

Ya, kalau lembaga negara, setiap warga negara wajib mendukung kebijakan negara tanpa kehilangan hak-hak sipilnya, ujarnya.

Sebelumnya, Yati Dahlia sedikit angkat suara saat membicarakan persoalan tanah warisan orang tuanya yang merupakan bagian dari Kawasan Pusat Pemerintahan (KIPP) ibu kota nusantara. Warga Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku ini mengaku khawatir dengan pembangunan IKN yang hampir pasti akan menggusur dan mengancam hilangnya rumah dan kebun.

 

Wajar jika dia terangsang. Sebab, persoalan yang dikhawatirkannya saat ini adalah soal kompensasi, bukan keuntungan.

“Dampak berkembangnya IKN terutama terlihat di kalangan kami para ibu rumah tangga. Kami sangat khawatir, kami bergantung pada kebun untuk perekonomian keluarga kami. Sekarang kebunnya sudah tidak ada lagi, malah rumah saya sekarang sudah roboh,” ujarnya kepada Yati dengan logat Balik yang kental saat kami temui di rumahnya pada pertengahan Maret 2023.

Yati Dahlia merupakan anggota asli suku Balik. Suku Balik merupakan suku asli yang sudah lama tinggal di Teluk Balikpapan, salah satunya di kecamatan Sepaku.

 

Wartawan: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Sebelumnya diberitakan, Kepala Otoritas Ibu Kota Kepulauan (IKN) Bambang Susantono mengatakan, setidaknya ada lima pondasi batu di IKN. Tanpa kerugian, nilai investasinya mencapai hampir Rp 50 triliun.

Kelima proyek ini tidak bergantung pada pembangunan infrastruktur dan fasilitas yang dibiayai APBN. Menurut dia, hal ini sejalan dengan pengembangan fasilitas dasar yang dikelola Kementerian Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air.

“Jadi ada beberapa hal yang akan kita selesaikan di tahun 2024. Pada dasarnya kita ingin melihat lima pilar yang dikerjakan berjalan beriringan dengan apa yang sudah dibangun PUPR, infrastruktur, kemudian gedung dan fasilitas umum,” Bambang ucapnya di Istana Kepresidenan, dikutip Kamis (14 Maret 2024).

“Sehingga nantinya akan tercipta ekosistem yang komprehensif di Kawasan Inti Pemerintahan Pusat (KIPP) yang menjadi model bagi pengembangan lebih lanjut IKN ini ke depan,” ujarnya.

Ia mencontohkan, pembangunan yang dibiayai perusahaan swasta pelat merah itu menghasilkan nilai investasi sebesar Rp 49,6 triliun. Total ada sekitar 32 perusahaan yang terlibat.

“Kita tahu ada lima landasan yang nilainya hampir Rp 50 triliun, tepatnya Rp 49,6 triliun. Kelima, sudah ada 32 lembaga yang melakukan peletakan batu pertama,” jelasnya.

Bambang menegaskan, pihaknya akan terus berupaya memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana. Ia berharap ke depannya imbal hasil investasi di IKN akan terus meningkat.

“Kami juga melihat bahwa investasi ini perlu dilaksanakan secepat mungkin di lapangan untuk menciptakan ekosistem. Selain istana, kantor kementerian, infrastruktur yang dibangun, produksi dan lainnya, tentunya juga akan ada fasilitas umum. Sehingga kota ini nantinya menjadi kota untuk ditinggali dan dicintai, jelasnya.

 

Pemerintah terus membangun Ibu Kota Negara (IKN Nusantara) di Kalimantan Timur, khususnya gedung-gedung pemerintahan termasuk Istana dan Kantor Presiden.

Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H. Sumadilaga mengatakan, pihaknya menargetkan pembangunan kawasan Istana Presiden bisa selesai dan dimanfaatkan pada Juni mendatang.

Pembangunan Istana Kepresidenan dan Lapangan Upacara sudah hampir 60 persen selesai dan direncanakan selesai pada Juni 2024, kata Danis dalam Rapat Koordinasi Nasional ibu kota nusantara di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (14/1). /03/2020). “Gedung istana, lapangan upacara, dan podium akan berfungsi 100 persen dan Insya Allah dapat digunakan untuk mendukung kegiatan upacara kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang,” jelasnya.

Danis juga mengatakan kawasan itu akan berkapasitas 8.700 orang.

Pembangunan Gedung Kantor Presiden dan Struktur Baja Burung Garuda juga dijadwalkan pada Juni tahun ini untuk digunakan pada upacara 17 Agustus 2024.

Danis juga menjelaskan, pembangunan gedung Kemenko-1 sudah rampung 52,90 persen dan diharapkan bisa dioperasikan pada Juni 2024.

Kemudian gedung Kemenko 2 memenuhi target penyelesaian sebesar 23,64 persen.

“Sebenarnya pembangunan Kemenka 2 (kemajuan pembangunan) agak lambat, tapi nanti beberapa tower juga akan menampung sekitar 250 orang,” akunya.

Untuk gedung Kemenko 3 sudah 55,70 persen.

Di gedung 2 dan 3 terdapat 86 ASN dari total 516 ASN.

Gedung Sekretariat Negara hampir rampung 70 persen.

Jika rampung pada Juni nanti, gedung Sekretariat Negara akan mampu menampung 750 dari total 2.510 ASN.