bachkim24h.com, Jakarta – PT Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencapai 7.800 pada akhir tahun.
Head of portfolio, Equity Manulife Asset Management Indonesia, Samuel Kesuma CFA mengatakan ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi pasar saham domestik, antara lain kebijakan suku bunga dan pemilu.
“Kami optimistis pergerakan harga saham di tahun 2024 setidaknya akan lebih sejalan dengan pendapatan emiten atau pertumbuhan basic earnings. Dengan kondisi seperti ini, IHSG bisa mencapai 7.800 poin di akhir tahun 2024,” kata Samuel dalam konferensi pers. Market Outlook: Watch 2024, Kamis (18/1/2024).
Samuel mengatakan kemungkinan penurunan suku bunga, stabilitas nilai tukar rupiah, dan peningkatan aktivitas perekonomian yang didukung penyebaran belanja kampanye diharapkan menjadi katalis yang dapat mendorong pasar saham Indonesia semakin menguat.
Optimisme terhadap peningkatan aktivitas perekonomian pada tahun pemilu dan kondisi moneter yang lebih akomodatif diharapkan dapat meningkatkan korelasi baik makroekonomi domestik dan aliran likuiditas ke pasar saham Indonesia.
“Kalau suku bunga diturunkan, dampak langsungnya ke pasar saham biasanya pada harga risiko. Kalau suku bunga obligasi AS terlalu tinggi, investor agak malas mencari imbal hasil atau mengambil risiko pada aset lain. Tapi dengan suku bunga, mereka akan lebih diturunkan, otomatis “Mereka akan lebih agresif dalam mencari potensi keuntungan di tempat lain. Ini menjadi peluang bagi investor untuk mulai mencari peluang di negara lain, khususnya di negara berkembang,” kata Samuel.
Menurut komentarnya, investor asing kerap melirik pasar di negara-negara Asia, khususnya China. Namun seiring dengan ketegangan AS-China, peluang investasi nampaknya semakin terbuka ke negara lain di Asia, termasuk Indonesia yang memiliki harga pasar cukup menarik.
Di sisi lain, Samuel mengatakan investor juga akan memperhatikan stabilitas nilai tukar mata uang di negara tempat investasinya dilakukan. Pertumbuhan pendapatan dunia usaha diperkirakan akan terus tumbuh sehat pada tahun ini, sejalan dengan konsumsi yang diperkirakan akan meningkat menjelang pemilu.
“Kami berharap perekonomian tahun 2024 juga membaik dibandingkan tahun 2023. Kami yakin akan ada perbaikan konsumsi. Termasuk belanja terkait pemilu akan membantu daya beli masyarakat, khususnya masyarakat bawah,” kata Samuel.
Sebelumnya diumumkan, PT Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) meluncurkan reksa dana Manulife Stock ESG Sharia Global Transition US Dollar (MAGET) Kelas A2 untuk nasabah PT Bank HSBC Indonesia.
MAGET merupakan reksa dana luar negeri yang tercatat dalam dolar AS dan dikelola sesuai prinsip syariah yang mengacu pada faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Keunikan reksa dana MAGET dibandingkan reksa dana syariah dan ESG offshore lainnya adalah fokus utama investasinya yaitu transisi global yang didorong oleh tujuan mengurangi dampak negatif perubahan iklim dan pemanasan global.
Presiden dan CEO Manulife Asset Management Indonesia, Afifa mengatakan reksa dana MAGET berinvestasi di berbagai perusahaan internasional di berbagai sektor yang telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengurangi dampak lingkungan, terutama dengan mengurangi jejak karbon perusahaan.
“Perusahaan-perusahaan ini juga berkomitmen untuk membantu aktor-aktor lain baik pemerintah, dunia usaha dan korporasi, rumah tangga maupun individu, sehingga juga dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” kata Afifa dalam keterangan resmi. pada pengenalan MAGET Securities, Selasa (16.1.2024).
Sesuai dengan tema utama investasi reksa dana MAGET, terdapat empat tema utama investasi yang menjadi dasar pembentukan reksa dana tersebut. Antara lain energi rendah karbon, material pendukung transportasi, ketersediaan sumber daya, serta efisiensi dan elektrifikasi. Misalnya, reksa dana MAGET berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan dengan jejak karbon minimal, seperti pembangkit listrik tenaga air, angin, dan surya.
Selain itu, reksa dana MAGET juga berinvestasi pada dukungan transformasional antara lain nikel, tembaga, dan litium. Investasi juga dilakukan pada perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, bioteknologi, keamanan pangan, pengelolaan air, pembelian listrik, transportasi ramah lingkungan, penyimpanan energi, otomatisasi dan efisiensi, dan banyak lagi.
Cakupan yang sangat luas dan baru bagi investor Indonesia ini dapat menjadi peluang yang sangat menarik untuk memanfaatkan diversifikasi.
Dalam pengelolaan portofolio investasi MAGET Kelas A2, MAMI dibantu oleh jaringan tim investasi profesional dari Manulife Investment Management yang tersebar di seluruh dunia.
Para manajer portofolio ini memiliki pengalaman luas dalam mengelola investasi ekuitas asing, memiliki pengetahuan khusus yang mendalam tentang tema-tema investasi utama, dan memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana industri akan beradaptasi terhadap transisi.
Selain itu, sebagai salah satu pemimpin global dalam investasi berkelanjutan, Manulife Investment Management telah memperluas penawaran investasi ESG-nya, seperti memperkenalkan strategi Global Climate Action, Sustainable Asia Bond, dan Sustainable Asia Equity kepada investor global.
“Strategi-strategi ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggabungkan keahlian investasi global yang telah lama dimiliki dengan pengalaman lapangan selama bertahun-tahun dan pengetahuan luas mengenai investasi ESG di Asia, untuk menawarkan produk investasi relevan yang mampu memberikan keuntungan jangka panjang bagi investor.” kata Afifa akhirnya.