bachkim24h.com, Jakarta – PT Mandiri Securitas memperkirakan akan mencapai USD 10 juta masuk atau keluar pasar Indonesia pada tahun 2024. Mata uang asing bergantung pada indikator bunga rendah. Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Federal).
“Jika kita melihat penurunan suku bunga The Fed, kita melihat potensi sekitar US$ 10 miliar pada tahun ini,” ujar Economic and Market Outlook 2024 PT Mandiri Securitas, Senin (29/1/2024).
Dalam perhitungannya, Rangga memperkirakan The Fed akan memangkas 125 basis poin (b/c) pada tahun ini yang akan dilakukan dalam beberapa bagian. Secara historis, ketika ada sinyal bearish, dana asing akan masuk ke pasar utama Indonesia.
“Secara historis, siklus keuangan mungkin terjadi sebelum inflasi, kita melihat pasar bergerak di atas ekspektasi, dan biasanya sebelum The Fed, tanda pertama dari tapering akan terlihat,” kata Ranga.
Meski demikian, Rangga mengaku belum bisa memprediksi kapan tepatnya The Fed akan mengumumkan penurunan suku bunganya.
Namun Mandiri Securitas meyakini akan ada lebih banyak investasi asing pada kuartal kedua dan ketiga tahun 2024. Secara keseluruhan, Mandiri Securitas mengindikasikan bahwa harga perekonomian akan tetap sama menjadi sekitar 3,2 persen pada tahun 2024 dan suku bunga Bank Indonesia (BI). . 75 bps turun menjadi 5,25 persen, dan nilai tukar Rupee diperkirakan menguat hingga rata-rata Rp 14.900 pada triwulan I tahun 2024, namun masih terpengaruh oleh perekonomian dunia.
Diberitakan sebelumnya, mulai awal tahun 2024, investor asing masih terus membeli saham di pasar saham. Tren penjualan ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2024.
Berdasarkan transaksi hari ini 18 Januari 2024, data RTI sejauh ini investor asing mencatatkan penjualan Rp 6,82 juta di seluruh pasar.
Kepala Ekonom PT Manulife Asset Management Indonesia (MAMI), Katarina Setiawan memperkirakan tren ini akan terus berlanjut hingga empat akhir tahun.
“Investor asing sangat bagus di pasar kami, kami menerima jumlah investor asing tertinggi dibandingkan negara-negara lain di ASEAN, dan itu tetap sama selama 8 dari 9 minggu terakhir. Selama 9 minggu terakhir,” kata Katarina kepada wartawan. konferensi Market Outlook: 2024, berlanjut pada Kamis (18/1/2024).
Faktor lain yang mungkin menarik investor asing masuk ke pasar Indonesia adalah harganya yang sangat murah.
Penjelasannya, Katarina mengatakan aktivitas pasar saham Indonesia pada tahun 2023 tidak akan kuat dan pertumbuhannya tidak terlalu baik karena berbagai faktor yang kurang menarik bagi investor. Situasi ini diperkirakan akan membaik tahun ini berkat tanda-tanda The Fed untuk menurunkan suku bunga.
“Jika suku bunga turun maka investor akan melirik negara-negara yang pertumbuhannya lebih baik, pertumbuhannya bagus, dan nilai mata uangnya stabil. Termasuk Indonesia,” kata Katarina.
Di sisi lain, investor asing Katarina juga melihat pemilu (pemilu) di Indonesia akan berjalan mudah dan aman seperti pemilu sebelumnya. Jadi tidak ada kekhawatiran mengenai keamanan pemilu.
“Itu juga salah satu hal terbaik untuk masuk ke Indonesia,” tambahnya.
Aspek lainnya terkait geopolitik luar negeri yang melindungi Indonesia dari pengaruh geopolitik negatif. Meskipun isu ini telah menjadi sumber ketegangan, tidak ada negara yang kebal terhadap pengaruhnya.
Namun secara umum, Indonesia memiliki sumber daya yang cukup sehingga tidak terlalu bergantung pada negara lain. Dari sisi PDB, Indonesia masih sangat bergantung pada perdagangan internasional yang sedikit menjadi penghambat pertumbuhan perekonomian dunia pada tahun ini.
“Ini adalah aspek yang dilirik oleh investor asing, dan pada tahun 2024 mereka akan bersedia masuk ke pasar kita, seperti yang terlihat pada dua bulan lalu,” pungkas Katarina.
Diberitakan sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kemungkinan perolehan saham atau pembelian dari luar negeri pada tahun 2024. Pasalnya, pembelian asing bergantung pada tingkat dunia.
Mahendra Siregar, Ketua Dewan Direksi OJK, mengatakan sentimen global akan mempengaruhi posisi investor asing dalam keputusan beli atau jual. Misalnya pada pertengahan tahun lalu penjualannya cukup tinggi, namun pada akhir tahun tercatat investor asing sebagian melakukan pembelian kembali di pasar modal.
“Kalau kita lihat segmen 2023 penjualan tengah tahun tinggi, tapi penjualan akhir tahun, tapi kondisi dunia dianggap atau diharapkan lebih stabil oleh investor internasional. peluang yang lebih baik untuk penjualan yang stabil dari investor perumahan,” katanya. Mahendra pada Selasa (2/1/2023) saat ditemui di Jakarta.
Selain itu, kata dia, pengusaha Tanah Air juga harus bertambah. Sebab, dibandingkan potensi yang besar, jumlah wirausaha di dalam negeri sangat sedikit.
Namun dalam pembelajaran ini telah ditegaskan bahwa prinsip utamanya adalah meningkatkan jumlah wirausaha di dalam negeri, walaupun datanya melebihi 12 juta, namun kapasitasnya sangat kecil jika dibandingkan dengan keadaan saat ini, ujarnya.
Untuk meningkatkan jumlah investor dalam negeri di pasar modal, kunci utama OJK adalah kejujuran, amanah dan tata kelola yang baik (GCG), serta perlindungan konsumen bagi seluruh pelaku pasar modal Indonesia.
Jumlah investor di pasar modal Indonesia kini mencapai 12,16 juta orang atau meningkat 5 kali lipat dalam 4 tahun terakhir, didominasi oleh pengusaha berusia di bawah 40 tahun.