Categories
Bisnis

Mengintip Potensi Wisata di Pulau Taliabu Maluku Utara

 

bachkim24h.com, Jakarta Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara menggelar pesta ulang tahun Pulau Taliabu di Danau Likitobi, di Desa Holbota, Kecamatan Taliabu Barat. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian milangkala 11 Kabupaten Pulo Taliabu bertajuk ‘Bersatu Bungun Nagara Hemungsia sia Dufu’.

Bupati Pulau Taliabu Aliong Mus mengatakan, kejadian tersebut merupakan yang pertama kali terjadi di Danau Likitobi pada tahun ini. Tentu saja berbagai keistimewaan Pulau Taliabu akan ditampilkan di sana. Seperti kerajinan tangan, tarian tradisional dan lainnya.

“Ulang Tahun Danau Likitobi pertama kali diadakan di Pulau Taliabu. Tentunya akan banyak seniman yang hadir untuk menghibur dan banyak kerajinan asli Taliabu yang ditampilkan,” kata Aliong Mus dikutip, Sabtu (11/11). 5/2024).

Menurut Aliong Mus, Danau Likitobi dipilih sebagai lokasi acara untuk menampilkan potensi wisata Pulau Taliabu.

Ia mengatakan, Pulau Taliabu memiliki banyak tempat wisata alam yang patut diketahui masyarakat, baik wisata darat maupun laut. Seperti Wisata Pasir Anjing, Wisata Tanjung Merah, Wisata Pulau Samada, Wisata Danau Likitobi, Wisata Pulau Woyo, Wisata Air Ratahaya dan masih banyak lagi.

Jadi baginya, inilah momen terpenting untuk memperkenalkan wisata Taliabu ke kancah nasional.

Dalam hal ini, Aliong Mus berharap di akhir masa kepemimpinannya pada tahun 2024, wisata alam Taliabu melalui ajang ini dapat mendatangkan wisatawan dari luar daerah. “Saya juga berharap bupati setelah saya bisa mempromosikan wisata alam di Taliabu secara luas,” ujarnya.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut potensi perputaran ekonomi yang terjadi pada Lebaran 2024, menurut kajian yang dilakukan partai, sebesar Rp 369,8 triliun.

Hal itu disampaikan Ketua Pakar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Adiatama Niasskaya dalam jumpa pers mingguan, dikutip Antara, Selasa (16/4/2024).

“Kami telah mengemukakan angka potensi perputaran ekonomi sekitar Rp 369,8 triliun,” ujarnya.

Niya menjelaskan, rata-rata pengeluaran seseorang saat mudik Lebaran mencapai Rp 2,3 juta. Sedangkan berdasarkan lama perjalanan, day tripper bisa merogoh kocek sebesar Rp 904.500.

Selain itu, wisatawan yang melakukan perjalanan selama 2-4 hari diperkirakan mengeluarkan biaya sebesar Rp 3,5 juta dan yang melakukan perjalanan selama seminggu sebesar Rp 6,4 juta. “Dan dalam lebih dari tujuh hari, jumlahnya mencapai Rs 7,5 crore,” katanya.

Struktur belanja pemerintah juga didukung oleh belanja akomodasi, transportasi, konsumsi, dan oleh-oleh.

Nia juga mengungkapkan, wisata satu hari tercatat sebesar 49,5 persen dan perjalanan 2-4 hari mencapai 36,2 persen.

 

Dari segi akomodasi secara umum, 34,5 persen wisatawan menggunakan hotel berbintang untuk menginap dan 26,9 persen menggunakan homestay.

Menurut dia, perhitungan ini juga dihitung berdasarkan data prakiraan pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 dari Kemenhub dan dengan mempertimbangkan faktor pendorong lainnya yaitu peningkatan lalin, libur panjang atau cuti ASN, dan peningkatan jumlah orang. daya beli.

Selain itu, kata Niya, tempat wisata favorit masyarakat masih tersebar di seluruh Pulau Jawa. Tempat wisatanya antara lain Malioboro-Yogyakarta, Parangtritis-Yogyakarta, Ciwidey-Bandung, Lembang-Bandung, Pangandaran-Jawa Barat, Puncak-Bogor, Ragunan-Jakarta, Borobudur-Jawa Tengah, Bromo-Jawa Timur.

“Sepertinya sangat mendominasi di Pulau Jawa karena secara statistik terjadi di Pulau Jawa karena jumlah penduduk (penduduk) banyak,” ujarnya.

Survei pemetaan preferensi kegiatan pariwisata dalam negeri Idul Fitri 2024 merupakan survei yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 14 April 2024 terhadap 1.758 responden.