makanan pedas Archives -

bachkim24h.com, Jakarta – Generasi Millenial dan Gen Z dibanjiri tren makanan pedas dan asam yang sedang viral, sehingga kesehatan lambung perlu mendapat perhatian khusus. Konsumsi makanan pedas dan asam secara berlebihan seperti mie level 10 dan kukus pedas dapat menyebabkan iritasi lambung dan meningkatkan risiko terjadinya maag atau peradangan.

Tak hanya itu, kebiasaan fast food yang sering dilakukan generasi muda karena kesibukannya bisa memicu peningkatan produksi asam lambung sehingga mengganggu pencernaan. Stres juga berperan penting dalam kesehatan lambung karena dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memicu kondisi seperti GERD atau maag.

Untuk menghindari komplikasi serius, ahli gizi klinis Dr. Putri Sakti Dwi Permanasari MGz SPGK AIFO-K menganjurkan segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala seperti kembung, mual, muntah, atau nyeri ulu hati.

Ia juga menganjurkan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti sayuran hijau, pisang, dan yogurt, menghindari makanan pedas, asam, berlemak, dan gorengan. Herbal seperti madu dan kunyit dapat membantu meredakan sakit perut karena sifat anti inflamasinya.

Dwi Permanasari tidak hanya memberikan nasihat praktis untuk mengatasi sakit perut dengan mengatur pola makan, tetapi juga menyoroti pentingnya mengurangi stres melalui yoga atau meditasi.

Pendekatan ini tidak hanya menjaga kesehatan perut, namun juga dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa sekitar 60 persen generasi milenial dan Gen Z mengalami gejala sakit perut akibat kebiasaan makan yang tidak sehat. Freshmag berkomitmen memberikan solusi efektif dengan bahan-bahan alami seperti madu dan kunyit dengan efek samping minimal serta bersertifikat BPOM dan Halal Indonesia untuk aman dikonsumsi sehari-hari, menjadikannya pilihan cerdas untuk gaya hidup aktif dan berkesan.

Presiden Direktur PT Herbathos, Indonesia Ahmad Zaini mengatakan: “Kami bangga dapat kembali hadir bersama Freshmag di Pekan Raya Jakarta, menawarkan solusi terdepan untuk menjaga kesehatan perut generasi milenial dan Gen Z yang gemar mencari kuliner yang sedang viral.”

JAKARTA – Kisah tragis perempuan bernama Fabiola yang menderita polip empedu viral di media sosial. Kondisi tersebut kerap dialaminya akibat konsumsi makanan pedas dan cepat saji.

Usai videonya dibagikan di akun TikTok @moodsvink, kisah wanita ini menyedot perhatian orang. Polip bilier yang dialami Fabiola dikabarkan berkembang pada tahun 2021 saat ia tertular Covid-19.

Saat itu kondisi kesehatannya sedang terpuruk dan didera berbagai penyakit yang membuat pikirannya gelisah. Dia kemudian mengisolasi diri dan tidak punya keinginan untuk sembuh dari Covid-19.

Oleh karena itu, Fabiola hanya mengonsumsi mie instan dan makanan cepat saji lainnya yang diterima tubuh. Karena kebiasaannya tersebut, ia merasakan nyeri dada yang hebat hingga sesak napas.

Fabiola, dikutip Sabtu (20/04/2024), menulis: “Segera setelah makan makanan itu, saya berpikir tidak terkendali, tiba-tiba saya kehilangan napas dan pinggang kiri saya sangat sakit.

Namun, dia tidak putus asa untuk sembuh. Ia terus mencari tahu penyakit apa yang dideritanya. Diketahui bahwa di salah satu tempat dia dirawat, seorang dokter mendiagnosisnya menderita takikardia supraventrikular (aritmia).

Sebab, detak jantung tidak stabil saat tidak aktif. Setelah kurang lebih 2 tahun masuk rumah sakit, kateternya dilepas.

Namun, ternyata penyakit yang dideritanya selama ini bukan hanya masalah jantung, tapi juga polip empedu. Fabiola mengetahui penyakit ini karena sakit perutnya yang parah, namun menurutnya hanya GERD saja yang kambuh.