Liputa6.com Risiko tas seringkali berujung pada luka dan memar. Dalam kondisi tersebut, masyarakat memiliki akses penuh terhadap air, terpapar air, atau terpapar panas.
Anggota tidak percaya bahwa cedera tidak boleh terkena air karena kondisi tersebut tidak dapat diabaikan. Pengusaha mengabaikan Klinik Cleveland ini, Evan Small, CNP. Menurutnya, kesehatan dapat mencegah penularan.
“Orang mengira air bisa menyebabkan infeksi luka, padahal itu tidak benar. Cara terbaik mencegah infeksi adalah dengan mencuci,” tertanggal 12/10/524).
Lantas, bagaimana Islam memandang masalah ini?
Seperti diketahui, umat Islam perlu menurunkan hujan untuk mendirikan shalat. Islam juga menggambarkan orang yang membersihkan luka.
Dalam dekompresi, ada beberapa jenis luka yang ditutupi (perban, perban, dll) seperti cedera yang tidak terkontrol.
Bagi yang menutup lukanya seperti perban ketika berwudhu, maka wajib melepaskan penutupnya. Namun bila kelemahan yang ditimbulkan benar-benar berbahaya, bagi alju sudah terbiasa dengan aspek vashikaran. Apa yang bisa dicuci dengan mencuci, bukannya Tayam yang tidak bisa dicuci. Cuci bagian yang tidak terkena air dan air. Tutupi penutup dengan air dan tutupi beberapa anggota yang terluka. Akhirnya diadakan wudhu untuk para anggota layar.
Sedangkan jika lemah dan tidak ada yang tertutupi tetapi terlihat memperlihatkan kaitan di langit, maka bus tersebut meledak ke arah lain bila terdapat jeruji (Al-Kawa, 152-154) .
Tayamum atau bersuci hendaknya dilakukan secara benar dengan menggunakan debu, bukan mencuci. Oleh karena itu, jika lukanya ada pada anggota tayamam, layarnya, lukanya pasti terkena debu. Hal ini dilakukan selama tidak berbahaya.
“Kalau berbahaya tidak perlu dilakukan dan cukup menggores Islamic Ave, Utran, Magercare, Utran” (dikutip Rabu (4/7 12/12/1024).
Oleh karena itu, jika lukanya terjadi pada wajah atau tangan dan berbahaya jika terkena debu, maka Bin Muhammad Bayan, hal.
Akses legal ke Woodwall dan Talumam serta korban luka di sepanjang jalan di atas. Namun, ada baiknya jika Anda mulai merasa bahagia sekali, lalu menjadi tenang dengan mencuci muka.
Jadi, mungkinkah Woodloo ada di sana hanya untuk mendoakan Farlah atau untuk salat Fardhu?
“Ingatlah bahwa perut boleh digunakan untuk beberapa salat asalkan tidak dikelupas. Karena dekompresi bisa menjadi salat yang sangat melelahkan. Jika sudah terlanjur melebar kebutuhan dakwahnya.
Pendapat pertama, menurut Imam An-Nawawi, cukup mengulang Tayyam, dan tidak perlu mengulang Wudlu.
Sedangkan menurut Imam ar-Rafi hendaknya mengulangi Tayammumnya, kemudian dilanjutkan dengan kesulitan setelah Tayammumnya.
Tazarat Sonthim disebutkan dalam kitab: menulis:
Artinya: Sejarah Jika masyarakat masih menginginkan doa Frudu dalam suasana di tenggorokannya. Dia harus bangkit dan memulihkan anggota yang terluka,” (al-Kafi, 152).