Categories
Edukasi

Literasi Digital Penting agar Mahasiswa Tidak Terperangkap Judi Online

JAKARTA – Generasi muda, termasuk pelajar, sangat membutuhkan literasi digital tentang bahaya perjudian online. Jangan sampai generasi muda termasuk pelajar terjerumus dalam perjudian online.

Menurut Budi Ramadan Ritonga, Bendahara Umum Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis), perjudian online menggunakan teknologi digital untuk mempengaruhi perilaku pengguna.

“Judi online menggunakan algoritma yang sangat canggih untuk menarik perhatian pengguna internet. Oleh karena itu, literasi digital yang kuat sangat diperlukan agar generasi muda tidak terjerumus ke dalam perangkap tersebut,” ujar Hima Persis dalam “Peran Literasi Digital”. : Pencegahan krisis kualitas generasi muda akibat perjudian internet” di Pekanbaru, Riau, Minggu (6/10/2024).

Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Riau Jufrizal Syahri yang juga menjadi pembicara dalam acara tersebut mengatakan, kecanduan judi online dapat menimbulkan tekanan psikologis dan merusak hubungan sosial.

“Kecanduan perjudian online menyebabkan penderitaan psikologis yang besar, merusak hubungan sosial dan menjebak orang dalam siklus destruktif yang sulit diputus,” katanya.

Jufrizal juga menyoroti bagaimana perjudian online yang dianggap hanya sekedar permainan, ternyata menjadi sarana untuk melakukan kejahatan seperti pencurian, perampokan, dan pembunuhan.

Ketua PW Hima Persis Riau dan Ketua Panitia Lokal Zul Ihsan Maarif mengatakan, diskusi ini merupakan langkah strategis bagi generasi muda khususnya di Pekanbaru untuk turut serta melawan penyebaran perjudian online di masyarakat.

Ketua Umum Politik dan Kebijakan Publik PP Hima Persis Firdaus Efendi yang mewakili Ketua Umum PP Hima Persis Ilham Nurhidayatullah menekankan pentingnya pembahasan masalah tersebut dalam sambutannya.

Menurutnya, perjudian online sudah merambah ke berbagai kalangan, terutama generasi muda. “Perjudian internet merupakan ancaman bagi negara. Oleh karena itu, kami berharap peran generasi muda terus waspada dan mengambil tindakan tegas terhadap ancaman tersebut,” kata Firdaus.

Firdaus juga berharap melalui acara ini dapat mengawali gerakan pemberantasan perjudian online yang lebih luas di kampus dan masyarakat, dengan tujuan untuk menciptakan generasi yang lebih sehat, produktif, dan siap menyongsong masa depan.

Presiden Persis Kabupaten Riau Koko Iskandar mengapresiasi tindakan tersebut. Agenda pembukaan perdebatan isu perjudian online merupakan langkah yang strategis. Mengingat banyaknya korban perjudian online, maka sudah sepantasnya Hima Persis sebagai organisasi kemahasiswaan ikut mengkampanyekan penolakan terhadap perjudian online, kata Koko.

Categories
Hiburan

Peluncuran Kumpulan Puisi Chairil Anwar dan Novel Grafis Rayni Massardi di Pojok Baca Bentara Budaya

JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Puisi Nasional, serangkaian acara dilancarkan melalui peluncuran buku puisi Chairil Anwar, novel grafis karya Rayni Massardi, dan pembacaan puisi untuk mengenang mendiang Joko Pinurbo yang diluncurkan pada Selasa (30/4) di Bentara Budaya, Jakarta Barat).

Yang Direbut dan Dibentak (The Seised and the Severed) karya Chairil Anwar telah diterjemahkan puisi ke dalam dua bahasa oleh Rick Idrus. Buku ini awalnya merupakan terjemahan puisi Chairil Anwar karya Idrus, kemudian tata bahasanya dikoreksi oleh anak Idrus, Rick Idrus.

Ia mengutip pernyataan Idrus dalam karyanya, dan tujuannya menerjemahkan puisi Chairil Anwar adalah untuk melestarikan dan memajukan sastra Indonesia. Karena sebagai ulama Minangkabau Idrus merasa hanya orang Minangkabau yang bisa memahami pilihan kata dan tata bahasa Chairil Anwar, kata dia. Mirna Yulistianti, selaku editor Gramedia Pustaka Utama, penerbit buku tersebut.

Selain itu, juga diluncurkan novel grafis Tak Jatuh Cinta karya Rayni N Masardi & Erby S. Buku ini disebut-sebut merupakan novel yang mengangkat tema cinta yang berbeda dan jauh.

“Ceritanya tentang seorang wanita, alien, di planet X yang jatuh cinta dengan seorang pria di Bumi. “Buku ini saya persiapkan selama dua tahun, lalu saya ajak Erby S untuk menyelesaikan buku ini,” kata Rayni.

Secara konseptual, buku ini mempunyai garis besar pada setiap babnya untuk menyertai penulisan fiksi. Pembaca dapat menafsirkan sendiri sketsa tersebut.

Sesi terakhir adalah pembacaan puisi oleh penyair Joko Pinurbo yang baru saja meninggal dunia pada Sabtu 27 April. Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa penulis Indonesia seperti kurator Bentara Budaya, penulis Kompas Gramedia dan perwakilan masyarakat membaca.

Beberapa puisi yang dibacakan adalah Kamus Kecil, Kesedihan dan Kebahagiaan, Telepon Tengah Malam dan Tubuh yang Dipinjam.

Selain membaca puisi karya Joko Pinurbo, mereka juga membaca puisi buatannya sendiri.

Bertepatan dengan peluncuran buku-buku tersebut adalah diresmikannya Pojok Baca Bentara Budaya yang terbuka untuk umum dan menjadi wadah bagi para pecinta buku untuk datang dan bertemu dengan para penggiat literasi lainnya.

“Kami menyebut Pojok Baca sebagai salah satu tempat pertemuan baru yang dapat mencerahkan kehidupan bangsa,” ujar Ilham Khoiri selaku CEO Bentara Budaya.

MG/Cinta Rasulillah