Categories
Otomotif

Pengisian Cuma 10 Menit, Baterai Baru CATL Bisa Tempuh 600 Kilometer

bachkim24h.com, Jakarta – Baterai merupakan bagian terpenting dalam industri kendaraan listrik, terutama di China, di mana kendaraan listrik murni dan PHEV menyumbang lebih dari separuh penjualan.

Melihat hal tersebut, CATL sebagai salah satu raksasa di industri baterai resmi meluncurkan produk barunya di Beijing Auto Show 2024.

Menurut Carnewschina, baterai CATL terbaru yang diberi nama Shenxing Plus ini menggunakan lithium iron phosphate (LFP) yang murah dan stabil serta dapat diisi menggunakan sistem 4C. Baterainya mampu menambah jangkauan hingga 600 km hanya dalam 10 menit pengisian daya.

Keunggulan utama baterai CATL Shenxing Plus adalah kepadatan energinya sebesar 205 W/kg.

Pada saat yang sama, perusahaan mobil cenderung menggunakan baterai LFP pada model yang lebih murah, pertama, baterainya lebih murah, dan kedua, lebih aman.

Sementara itu, faktor yang membuat baterai berbahan LFP kalah bersaing dengan jenis NCM adalah kepadatan energinya.

Sedangkan baterai NCM lebih mahal, namun dinilai tidak lebih aman dibandingkan LFP. Dalam hal kepadatan yang disebutkan sebelumnya, baterai CATL Shenxing Plus dianggap sebanding dengan banyak baterai NCM.

 

Sementara itu, CATL menggunakan bahan berbentuk sarang lebah tiga dimensi yang dikembangkan sendiri untuk meningkatkan kepadatan energi anoda dan meningkatkan laju pengisian dan pengosongan.

Baterai ini dapat memaksimalkan masa pakai baterai berkat teknologi CTB 3.0 (cell-to-cell), yang menciptakan struktur cangkang baterai terpadu dan meningkatkan efisiensi volume sebesar 7 persen.

Categories
Otomotif

Gibran Sebut Tesla Masih Pakai Nikel untuk Baterai Mobil Listriknya, Benarkah?

bachkim24h.com, Jakarta – Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang digelar pada Minggu malam (21/1/2024) pun ramai diperbincangkan, bahkan Capres Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan Kandidat Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar diserangnya. . satu sama lain dengan melakukan Topik utama pembahasannya adalah tentang LFP alias lithium ferrophosphate.

Pertama, Gibran merujuk pada LFP yang kerap diusung oleh salah satu tim juara (Times) seri nomor 1, Anis-Muhaimin, bernama Thomas Lembong, bahkan dikenal dengan sebutan Anti-Nickel. Nikel sendiri merupakan bahan substitusi konsumsi LFP yang banyak tersedia di Indonesia.

Muhaimin menanggapinya dengan mengatakan, tanya jawab debat Wapres bukanlah permainan imajinasi.

“Jangan khawatir Pak Gibran, semua yang kita bicarakan di sini meliputi etika, definisi ukur, dan tidak kita anggap singkat. Standar kita adalah etika dan prinsip,” ujarnya.

Prinsipnya sederhana, semuanya kembali ke etika, etika itu etika lingkungan hidup, kalau kebijakan kita terkait dengan produksi, ekstraksi sumber daya alam, dan juga kalau kita memanfaatkan bangsa ini secara maksimal, acuannya adalah etika lingkungan hidup. kata Kak Emin.

Lalu, menanggapi jawaban Muhaimin, Gibran mengatakan aneh jika partai pasangan nomor urut 1 itu sering menggunakan kata LFP, namun calon wakil presidennya sendiri tidak memahami LFP.

Aneh ya, orang sering menyebut LFP sebagai partai presidennya, tapi calon wakil presidennya tidak paham apa itu LFP. Aneh, tambahnya.

Pada prinsipnya LFP atau lithium iron phosphate merupakan salah satu jenis baterai lithium ion pengganti nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.

Dibandingkan LFP, Gibran menilai nikel masih menjadi bahan baku utama kendaraan listrik yang dicari pabrikan besar seperti Tesla.

“Kita sering bicara lithium ferrophosphate, Tesla tidak pakai nikel, itu bohong total, Tesla pakai nikel pak, sekarang Indonesia negara dengan nikel terbanyak di dunia,” ujarnya.

Lantas, benarkah Tesla menggunakan baterai yang masih menggunakan nikel?

Menurut situs resmi Tesla, pabrikan asal Amerika itu masih menggunakan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai.

Namun, Elon Musk, pendiri Tesla pada tahun 2021, menyatakan keprihatinannya atas ketersediaan nikel dalam jangka panjang sehingga Tesla dapat mulai menggunakan LFP sebagai bahan baterai di masa depan, menurut Electrek.

Baterai LFP sendiri murah dan tidak mengandung kobalt, sehingga akan menarik jika beberapa model Tesla menggunakannya dengan harga lebih murah.

Namun kepadatan daya dan energi LFP sangat rendah. Meski demikian, Elon Musk sendiri meyakini teknologi LFP telah berkembang pesat dan layak digunakan pada model Tesla.

Faktanya, Gigafactory Tesla di Shanghai telah memproduksi Model 3 Standard Range Plus LFP sejak Oktober 2020 dan bahkan menjadi basis model ini di Eropa dan negara lainnya.