Categories
Kesehatan

7 Cara Kurangi Lemak Perut dalam 10 Hari

bachkim24h.com, JAKARTA — Jika Anda sedang memulai proses menggemukkan perut, perubahan sederhana ini bisa membantu. Pakar kebugaran membagikan 7 cara menghilangkan lemak perut dalam 10 hari.

Meskipun menghilangkan lemak perut dalam jumlah besar membutuhkan kerja keras, waktu, dan dedikasi, melakukan perubahan yang tepat pada pola makan dan program kebugaran dapat membantu Anda membakar kalori, meningkatkan kebugaran, dan menghilangkan lemak. Apa sajakah kelima metode tersebut?

1. Makan makanan kaya serat.

Menambahkan makanan kaya serat ke dalam diet Anda penting untuk meningkatkan rasa kenyang. Hal ini pada gilirannya akan membantu mencegah makan berlebihan.

“Serat larut, khususnya, membantu mengurangi lemak visceral dengan menstabilkan gula darah. Cobalah makan biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran untuk meningkatkan asupan serat Anda,” kata Ronnie Garcia dari Blink Fitness kepada Eat Page This Not That, Jumat (29). /11/2024).

2. Tetap terhidrasi

Jika Anda ingin menurunkan berat badan dan menjalani gaya hidup sehat, meningkatkan asupan air sangatlah penting. “Hidrasi mendukung metabolisme Anda, mengurangi rasa lapar, dan membantu menghilangkan racun,” kata Garcia. Selain itu, kata dia, minum segelas air sebelum makan dapat membantu kenyang sehingga mencegah makan berlebihan.

 

Categories
Kesehatan

Dokter Ingatkan Masyarakat Agar Pilih Daging Tanpa Lemak untuk Lebaran

bachkim24h.com, JAKARTA — Dokter Dr. Deborah Eloina Ita Terrigan mengingatkan masyarakat, khususnya warga Jakarta, untuk memilih hidangan lebaran dengan daging sapi tanpa lemak agar tetap menjaga kesehatan.

Apabila daging mengandung lemak berlebih, maka dapat dipotong atau dihilangkan untuk mengurangi asupan lemak jenuh yang tidak sehat, ujarnya dalam keterangan tertulis yang disampaikan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Deborah kemudian juga berpesan kepada masyarakat untuk menghindari menggoreng daging. Selain itu, menggunakan minyak ekstra dapat menambah kalori dan lemak.

Daripada menggoreng, ia menyarankan cara pengolahan yang sehat seperti memanggang atau memanggang dengan sedikit minyak dan mengonsumsi daging dengan sayuran segar seperti brokoli, wortel, kubis, dan bayam yang tinggi serat, vitamin, dan mineral penting.

Daging merah tetap boleh dimakan, namun perhatikan cara pengolahannya. Maksudku, kalau sudah matang, jangan terlalu matang atau gosong, katanya.

Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan ukuran porsinya agar tidak makan terlalu sering dan tidak berlebihan agar terhindar dari gangguan kesehatan.

Ia mengatakan daging merah mengandung protein, zat besi, zinc, dan vitamin B12 yang penting bagi tubuh.

Namun, banyak penelitian menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi daging merah yang tinggi dan peningkatan risiko jenis kanker tertentu, seperti kanker usus besar.

Menurutnya, daging merah dan kanker masih menjadi topik yang kompleks dan masih terus diteliti dalam dunia kesehatan.

“Kita perlu waspada karena risiko kesehatan secara keseluruhan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti gaya hidup dan genetik. Faktanya, banyak makanan lain yang juga bisa memicu kanker,” ujarnya.

Deborah juga berpesan kepada masyarakat yang masih sehat dan berusia produktif untuk menjaga kesehatan melalui pola hidup sehat dan rutin berolahraga.

“Selain itu, sebaiknya mengambil asuransi sebagai upaya preventif untuk menghadapi risiko kesehatan yang mungkin timbul secara tidak terduga dan merugikan kelangsungan hidup keluarga,” kata Sequis Medical Underwriter.