Categories
Bisnis

Saat Kilang Pertamina Unit Balongan Bekali Warga Binaan Lapas Keahlian Kelola Sampah Sambil Bertani

Kilang Internasional Pertamina Jakarta (LPutan6.com) melalui Kilang Balungan berkolaborasi dengan Lapas Balungan melaksanakan program pemberdayaan warga binaan di Lapas Balungan. Program ini telah berjalan selama 5 tahun berturut-turut

Sekretaris Jenderal KPI Harmansia y Nasroen mengatakan, program yang dilaksanakan berupa pengelolaan sampah terpadu dengan pertanian dan perikanan.

Program tersebut diawali dari kondisi lingkungan lapas yang banyak terdapat limbah yang tidak sehat Hermancia menjelaskan, “Perusahaan mengambil inisiatif untuk mengembangkan program pengobatan yang ramah lingkungan namun juga memberikan manfaat finansial dan ilmiah bagi para narapidana.

Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) merupakan wadah untuk melatih narapidana menjadi manusia yang lebih baik, menyadari kesalahannya, memperbaiki diri dan tidak mengulangi perbuatan pidana.

Ketika mereka masuk kembali ke masyarakat, mereka dapat kembali ke peran mereka sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab.

Oleh karena itu mereka memerlukan modal dasar, yaitu kemampuan berbisnis KPA sedang mendalami hal ini bersama dengan Fasilitas Pengelolaan Lapas Kelas IIB Indramayu

Kelompok masyarakat laki-laki bernama Vimasakti dibentuk untuk melaksanakan program yang direncanakan, sedangkan kelompok Srikandi dibentuk untuk perempuan.

Agar benar-benar bermanfaat, narapidana yang termasuk dalam kategori ini harus menjalani hukuman penjara maksimal 3 tahun Saat ini penerima manfaat berjumlah 15 orang, terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan.

 

Program ini mengajarkan berbagai keterampilan antara lain pengelolaan sampah organik melalui belatung, berkebun organik dengan metode hidroponik, penangkapan ikan organik, mengolah sampah anorganik menjadi oleh-oleh dan menyiapkan makanan dari berkebun dan perikanan organik |

“Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan Kepala Lapas Balongan yang menerapkan sistem tersebut dengan 2 karya berbahan dasar makanan dan sampah anorganik yang dihasilkan oleh warga binaan,” kata Hermancia.

Sebagai pengakuan atas kontribusinya, Kilang Balongan baru-baru ini menerima penghargaan Penjara Kelas IIB Indramayu. Penghargaan tersebut diserahkan langsung kepada Pahlawan Lapas Kelas IB Eramayu Sulistiano, Komunikasi, Relasi dan CSR Kilang Balongan, Mohammad Zulkifli.

“Kami berharap narapidana yang telah memperoleh keterampilan ini dapat menggunakannya di kemudian hari. Dan penting juga untuk mencegah mereka kembali ke penjara.”

Categories
Lifestyle

Tadarusan di Bulan Ramadan, Warga Binaan Lapas Perempuan Malang Menangis Ingat Dosa

MALANG – Suara merdu bacaan Alquran terdengar dari aula Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Kelas II A Malang.

Ya, Narapidana Pemasyarakatan (WBP) melaksanakan tadar Al-Quran di bulan suci Ramadhan dan ini merupakan salah satu kegiatan rutin Lapas Wanita Kelas II A Malang.

Sekitar 80 narapidana memperdalam keimanan Islam mereka pada bulan Ramadhan ini, meski berada di balik jeruji besi. Faktanya, mereka bersaing untuk mendapatkan hadiah.

Biasanya para tahanan ini membaca Al-Qur’an secara tartil dan setelah tajdwid. MPI mengamati banyak di antara mereka yang menitikkan air mata mengingat dosa-dosanya.

Yunengsih, sipir Lapas Wanita Kelas II A Malang, mengaku bersyukur dengan semakin meningkatnya kegiatan tadar Al-Quran yang diselenggarakan setiap Ramadhan setiap tahunnya.

“Sebenarnya kegiatan tadar Al Quran ini sama dengan Ramadhan sebelumnya. Namun pada tahun ini jumlah WBP bertambah karena jumlah WBP di Lapas Wanita Malang juga bertambah,” kata Yunengsih kepada wartawan. Jumat (22/03/2024).

Yunengsih mengatakan, tidak ada target khusus yang ditetapkan bagi para narapidana selama kegiatan Tadar Al Quran. Mereka biasanya bisa membaca hingga satu juz, bahkan ada yang menyelesaikan beberapa juz.

“Tidak ada target khusus bagi WBP yang mengikuti tadar Al-Quran. Namun WBP tertentu (yang memiliki ilmu agama tingkat lanjut) bisa menunaikan 4-5 yuz sehari,” ujarnya.

Namun demikian, ia berharap kegiatan tadar ini dapat membawa banyak manfaat bagi WBP, khususnya di bulan suci Ramadhan, sehingga WBP dapat menjadi individu yang lebih baik di masa depan.

“Mereka lebih memandang diri sendiri dan mengingat bahwa semua yang terjadi dan dialami hanyalah ujian dari Allah SWT agar mereka mempunyai waktu dan kesempatan lebih banyak untuk beribadah dan menjadi manusia yang lebih baik di bulan suci Ramadhan ini,” ujarnya.