Categories
Kesehatan

Sudah Selesaikan Pendidikan di Sekolah Lansia, Kakek Nenek di Semarang Jalani Wisuda

bachkim24h.com, Jakarta Ada senyum gembira di wajah sebagian lansia yang hampir berusia 70 tahun namun tetap tegar. Antusiasme muda mereka terlihat jelas saat menaiki satu panggung dalam rangkaian panggung SMA persembahan BKKBN.

Menjelang peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tahun 2024, sejumlah warga lanjut usia (lansia) di Semarang mendapatkan gelarnya setelah mengenyam pendidikan di sekolah menengah atas. ​

Scoil na Seanóirí merupakan mata kuliah yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Sekolah ini dirancang khusus untuk warga lanjut usia agar orang tua tetap produktif di tahun-tahun berikutnya.

“Pada usia lanjut, para lansia ini tetap kuat, cerdas, sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat,” kata Deputi Bidang Kesejahteraan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) sekaligus Kepala BKKBN, Dr Hasto, di Balai Kabupaten. Semarang pada Selasa: “Artinya meski sudah tua, mereka tetap bisa berkontribusi untuk negara.”

Nopian menambahkan, tanpa pembinaan, lansia dapat menjadi kelompok rentan.

“Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan mereka menjadi senior yang tangguh. Meski jumlahnya semakin banyak, namun mereka tidak membebani negara.” “Kami berharap sekolah lansia ini bisa menjadi wadah metode pendidikan seumur hidup yang kursusnya disesuaikan dengan kebutuhan mereka ,” Nopian menjelaskan.

Jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Faktanya, mulai tahun 2021, Indonesia telah memasuki struktur populasi menua, dengan sekitar satu dari sepuluh penduduknya merupakan lansia.

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan 11,75% penduduk Indonesia merupakan lansia.

Mulai tahun 2023, BKKBN bermitra dengan Organisasi Ramah Lanjut Usia Indonesia (IRL) untuk memberdayakan lansia melalui integrasi sekolah menengah atas dalam pengembangan panti jompo (SL-BKL). Hal ini dilakukan melalui kolaborasi pentahelix antara IRL, BKKBN, komunitas senior, koperasi dan masyarakat.

Sekolah Menengah Atas merupakan model pendidikan informal bagi lansia melalui penerapan kurikulum komprehensif berupa senam, permainan, dan senam.

Tujuannya untuk memberikan informasi kepada peserta tentang cara menjaga kemandirian dan mencegah penyakit degeneratif.

BKKBN berawal dari sekolah lansia yang didedikasikan untuk menggali kemampuan lansia. Banyak orang lanjut usia yang benar-benar produktif, masih bisa menambah ilmu, selalu bisa menambah tenaga.

Tapi karena tidak diberi ruang dan kesempatan, (potensinya) ditutup. Harus kita selidiki, kata Nopian.

Ia mencontohkan situasi para lansia yang masih bekerja di negara maju seperti Singapura.

“Mereka bekerja sekeras yang mereka bisa. Ada orang yang bekerja di rumah sakit mendorong kursi roda, itu ‘layanan kebersihan’. Artinya, mereka masih bisa mempunyai anak di usia tua. Kami benar-benar ingin bergerak ke arah ini.

“Orang-orang tua sering kali menjadi orang-orang hebat di zamannya. Kalau sudah kenyang, mereka mampir dan diam di rumah. Tapi ilmunya masih ada,” kata Nopian.

Sejak tahun 2022 hingga 21 Juni 2024, telah berdiri 757 SMA di seluruh Indonesia.

Jawa Tengah memecahkan rekor dengan berdirinya 177 sekolah lansia, dengan 2.613 siswa lulus pada Standar 1 dan 455 siswa pada Standar 2.

“Aneh, 30 persen lebih (sekolah lansia) ada di Jawa Tengah,” kata Nopian.

“Pada tahun 2024 diharapkan minimal akan dibangun satu sekolah lansia baru di setiap kabupaten dan kota, terutama yang belum memiliki sekolah lansia. Selain itu juga data daya tampung, siswa dan kegiatan pembelajaran. sekolah untuk lansia harus Report on Senior Access App (GoLantang). “