bachkim24h.com, Jakarta – Sebuah Latam Airlines Boeing 787 jatuh dengan cepat dan melukai sedikitnya 50 orang, yang diyakini disebabkan oleh kelalaian pramugari. Hal ini berdasarkan laporan terbaru setelah penyelidikan awal atas kejadian tersebut.
Pramugari tersebut diduga menekan tombol di kursi pilot saat makanan disajikan, kata pejabat industri penerbangan AS, menguraikan bukti awal dari penyelidikan tersebut kepada laman The Wall Street Journal, dikutip Sabtu 16 Maret. 2024.
Hal ini menyebabkan pilot mendorong kemudi ke depan yang pada gilirannya menurunkan hidung pesawat. Akibatnya, 263 penumpang dan 9 awak kabin terluka saat jatuh dari langit, lanjut laporan tersebut, menurut NY Post.
Penjelasan pengaktifan seat switch ini berdasarkan laporan publikasi industri penerbangan The Air Current yang mengutip informasi dari pejabat senior Badan Keselamatan Penerbangan. Ia mengatakan, pergerakan kursi di kabin menciptakan sudut “hidung ke bawah”.
Dalam peristiwa yang terjadi pada Senin 11 Maret 2024, pilot Latam Airlines bernomor LA800 akhirnya mampu mengendalikan pesawat dan mendaratkannya dengan selamat di Selandia Baru. Namun, sedikitnya 12 penumpang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
Sebagian besar korban tidak mengenakan sabuk pengaman saat pesawat tenggelam dengan cepat hingga tubuhnya melayang dan menabrak langit-langit kabin. Beberapa di antara mereka juga tidak sadarkan diri akibat kejadian tersebut.
Pada hari Kamis, 14 Maret 2024, pabrikan Boeing mengeluarkan catatan kepada maskapai penerbangan yang mengoperasikan jet 787 miliknya, merekomendasikan agar mereka memeriksa kursi kabin apakah ada penutup sakelar yang longgar. Mereka juga menginstruksikan cara memutus aliran listrik ke jok pengendara sepeda motor jika diperlukan.
Menurut catatan yang dilihat oleh Wall Street Journal, “Penutup sakelar sandaran pegas pada penutup sakelar ayun yang longgar/copot dapat menghalangi sakelar ayun, menyebabkan pergerakan kursi yang tidak diinginkan”, sebagaimana dicatat oleh Majalah Wall Street.
Boeing tidak segera menanggapi permintaan konfirmasi pada Jumat, 15 Maret 2024. Juru bicara LATAM hanya mengatakan kepada Post bahwa maskapai tersebut “terus bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mendukung penyelidikan yang sedang berlangsung.”
Maskapai penerbangan yang bermarkas di Chile ini sebelumnya mengatakan Dreamliner “mengalami insiden teknis saat lepas landas yang mengakibatkan nada keras.” Mereka mengatakan pesawat itu “mengalami guncangan kuat selama penerbangan, yang penyebabnya saat ini sedang diselidiki.”
Penumpang yang terkejut sebelumnya menggambarkan kejadian mengerikan itu. Momen ini telah direkam oleh banyak pelancong. Dalam video tersebut, terlihat seorang wanita tak sadarkan diri di tengah jalan, dan seorang lainnya terlihat memegangi kepala karena kesakitan.
“Pesawat itu tanpa peringatan jatuh begitu saja, artinya jatuh seperti tidak pernah mengalami turbulensi sedikit pun, dan orang-orang terlempar dari tempat duduknya, menabrak atap pesawat, merangkak ke dalam.” Brian Jocett mengatakan kepada ABC News.
“Beberapa panel plafon pecah karena ada orang yang terlempar dan membentur panel plafon plastik di lorong. Dan ada pula yang mengalami pendarahan di kepala.”
Clara Azevedo, dari Brisbane, mengatakan dia membantu sesama penumpang yang mengalami dua patah tulang dan cedera bahu karena wanita tersebut tidak bisa berbahasa Inggris. Sedangkan LATAM Airlines tidak menyediakan penerjemah.
“Kami semua terkejut dan kami harus menemukan kekuatan untuk membantu orang-orang,” katanya kepada NZ Herald.
Akibat kecelakaan tersebut, sekitar 50 orang mengalami luka-luka yang sebagian besar mengalami luka ringan. Sedangkan menurut pihak maskapai, 13 orang lainnya harus dibawa ke rumah sakit. Sebagian besar dapat berangkat dalam waktu singkat, dengan hanya satu penumpang dan awak kabin yang memerlukan perawatan medis tambahan.
Banyak penumpang yang mengungkapkan kekecewaannya pasca kejadian tersebut. Mereka mengatakan mereka diabaikan oleh maskapai penerbangan selama beberapa jam setelah penerbangan yang mengerikan itu. Mereka hanya ditawari hamburger sambil menunggu di bandara Auckland.
“Kecelakaan bisa terjadi, tapi cara mereka memperlakukan kita tidak boleh terjadi,” kata penumpang asal Thailand, Iwamoto, kepada NZ Herald.
Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru mengatakan pada Selasa, 12 Maret 2024, pihaknya menyita perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan, yang akan memberikan informasi tentang percakapan antara pilot dan pergerakan pesawat.