bachkim24h.com, Jakarta – Dalam upaya mencegah anak menjadi pelaku perundungan atau korban bullying, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta para orang tua menciptakan lingkungan keluarga yang ramah anak. Dengan cara ini, anak bisa tumbuh dengan nilai persahabatan.
“Orang tua harus membangun lingkungan keluarga yang mendukung anak agar anak tumbuh dengan nilai persahabatan, memperlakukan orang lain sebagaimana keluarga memperlakukannya,” kata Aris Andy Lexono, anggota KPAI, saat dihubungi Jakarta, Rabu, seperti dilansir Antara. Antara.
Hal itu dilakukannya menanggapi kasus perundungan terhadap siswa yang terjadi di sebuah sekolah internasional di Tangsel, Banten, yang salah satu pelakunya diduga merupakan anak seorang selebriti.
Selain itu, kata Aris, keluarga juga perlu mampu membina dan memberi contoh kepada anak agar bisa mencapai konsep diri yang positif.
“Terapkan komunikasi yang hati-hati, hormati permasalahan perilaku anak, sehingga kemungkinan perilaku menyimpang anak dapat terdeteksi sejak dini,” kata Aris Andi Leksonos.
KPAI juga meminta keluarga memantau pergaulan anak, media sosial, dan pergaulan sosial lainnya agar anak fokus pada hal-hal positif.
Sesuai dengan apa yang disampaikan Aris, Phl. Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rini Khadayani mengatakan pola pengasuhan positif dan komunikasi terbuka dengan anak menjadi kunci mencegah anak terpapar perilaku negatif.
“Keluarga berperan penting dalam mengawasi perilaku serta tumbuh kembang anak, bertindak secara berkala untuk mendeteksi secara dini potensi perilaku berbahaya dan mencegah terjadinya situasi serupa di lingkungan terdekat anak maupun di masyarakat,” kata Rini Handayani.
Sebelumnya, informasi kasus perundungan terhadap siswa kelas 11 SMA internasional di Tangsel tersebar di media sosial.
Penindasan tersebut diduga dilakukan oleh sekelompok siswa kelas 12.
Pada kesempatan lain, psikolog klinis Annisa Mega Radyani, M.Psi juga mendorong para guru untuk lebih memperhatikan situasi di sekolah yang menyarankan perilaku tersebut.
“Guru diharapkan sangat mewaspadai situasi di kelasnya jika ada kemungkinan ada anak yang mengalami perundungan,” kata Annisa di Jakarta, Selasa, dilansir Antara.
Menurutnya, tanda-tanda perundungan pasti ada di dalam kelas atau lingkungan sekolah. Sebab, perilaku bullying tidak hanya terjadi satu kali saja, melainkan berulang kali.
Annisa meyakini lingkungan sekolah sangat mempengaruhi perkembangan mental anak karena anak usia sekolah sering berinteraksi dengan lingkungan sekolah, dengan guru, dan dengan teman sebayanya.
“Jadi sangat penting sekolah benar-benar fokus dalam mengajarkan dan menunjukkan nilai-nilai pribadi, artinya anak-anak zaman sekarang bisa mendapatkan banyak informasi dari mana saja,” ujarnya.
Peran sekolah sangat penting dalam mendidik siswa sejak dini tentang perilaku apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
“Langkah preventifnya antara lain dengan menyadarkan mereka akan akibat yang akan mereka hadapi jika (pelanggaran) tersebut diketahui atau dilakukan,” kata Annisa.
Sekolah juga dapat berperan dalam mendorong siswanya untuk membangun rasa percaya diri melalui prestasi di berbagai bidang.