bachkim24h.com, Jakarta – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus mengambil langkah tegas untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
LPDB-KUMKM berupaya sendiri bersama PT Kebon Agung, industri gula nasional, dengan mendorong koperasi mengakses dana bergulir yang digalakkan oleh Grup Pabrik Gula (PG) PT Kebon Agung.
“Koperasi di bidang produksi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjawab tantangan ketahanan pangan. Melalui kerja sama dengan LPDB-KUMKM, kami berharap dapat memberikan dukungan finansial yang diperlukan kepada koperasi-koperasi tersebut untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya,” Direktur Utama LPDB – KUMKM Supomo Jawa Tengah Kabupaten Pati, P.G.
Dalam kunjungan kerja tersebut, sejumlah pejabat terkait seperti Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Hj Kamari, Direktur Keuangan PT Kebon Agung Chrisman Lumban Tobing, Direktur Produksi Prasetyo Budi Santoso dan Presiden PG juga turut serta dalam Supomo. Trunkil Sukirno, Staf Khusus Menteri Agus Santoso, Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Cristianto.
Supomo menambahkan, LPDB-KUMKM akan mendorong akses pembiayaan bagi koperasi di bidang produksi sebagai bagian dari upaya bersama untuk mendukung program ketahanan pangan yang digagas pemerintah.
Dengan pendanaan yang terjangkau dan berkelanjutan, koperasi ini diharapkan mampu berkembang secara mandiri dan berkelanjutan, tambah Supomo.
Kunjungan ke Pabrik Gula Trangil ini merupakan upaya positif LPDB-KUMKM untuk memajukan koperasi di bidang manufaktur, meningkatkan usahanya dan memberikan pembiayaan kepada koperasi yang berpotensi memperluas dampak positifnya. Di bidang keuangan, khususnya di bidang pangan.
“Sebagai contoh yang sudah berjalan, LPDB-KUMKM sebelumnya telah memberikan pinjaman/dana kepada Koperasi Unit Desa (KUD) Karangploso, koperasi binaan PG Kebon Agung,” kata Supomo.
Menurut Supomo, dengan pengkajian yang dilakukan LPDB-KUMKM, pihaknya berharap koperasi yang terlibat di pabrik gula Trangil segera mendapat pendanaan dari LPDB-KUMKM.
Selain itu, dari segi wilayah operasional, Pabrik Gula Tenang meliputi berbagai wilayah Pantura, dimulai dengan 2.409 petani yaitu Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kudus, Jepara, Pati, Blora dan Rembang.
“Langkah ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mendukung pengembangan sektor produktif, termasuk sektor gula, untuk mencapai ketahanan pangan berkelanjutan,” tambah Supomo.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, dan koperasi, Supomo berharap Indonesia bisa semakin mandiri atau swasembada dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional, termasuk komoditas gula.
“Diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap rencana ketahanan pangan untuk mencapai swasembada pangan, menurunkan laju inflasi sektor pangan, mengurangi jumlah impor pangan, meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan kesejahteraan. kerja sama yang baik dengan semua pihak,” pungkas Supomo.