bachkim24h.com, Jakarta – Ruang Nuswantara, induk perusahaan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), PT Bukit Teknologi Digital (B-TECH) dan PT BISA (BIRU) mengumumkan hasil keuangan tahun 2023.
PT Delta Dunia Makmur Tbk mencatatkan laba bersih sebesar USD 36 juta atau Rp 563,2 miliar (asumsi Rp 15.646 per dolar AS) sepanjang tahun 2023, naik 26% dari tahun sebelumnya.
Pendapatan perusahaan tumbuh 18 persen menjadi $1,8 miliar pada tahun 2023 dari $1,5 miliar pada tahun 2022. Delta Dunia Group menunjukkan rekor kinerja sepanjang tahun 2023 dalam hal kemacetan, omset, dan EBITDA, melebihi target grup untuk tahun tersebut.
Perkembangan ini sebagian besar didorong oleh penurunan kargo yang mencapai rekor tertinggi, naik 14% dibandingkan tahun sebelumnya, dan volume produksi di Indonesia (naik 10% tahun ke tahun) dan Australia (naik 28% tahun ke tahun).
Hal ini didukung oleh peningkatan signifikan dalam beberapa keberhasilan kesepakatan, termasuk tambang Saraji dan Burton milik BMA (BHP dan Mitsubishi Alliance) di Australia.
Biaya tunai (biaya tunai tidak termasuk bahan bakar per miliar meter kubik) meningkat sebesar 8%, terutama disebabkan oleh peningkatan volume di BUMA Australia untuk memenuhi permintaan pelanggan. Biaya pegawai dan biaya suku cadang, termasuk bahan ban serta pengeboran dan peledakan, juga meningkat karena tekanan inflasi.
Namun, peningkatan ini sebagian diimbangi oleh upaya berkelanjutan grup untuk meningkatkan efisiensi biaya melalui keunggulan teknologi dan operasional. Belanja Modal/Investasi (Modal) turun 20% YoY menjadi USD 121 juta atau Rp 1,8 triliun.
Penurunan tersebut disebabkan oleh berhasilnya penyelesaian beberapa proyek di Indonesia sesuai target tahun 2023 sebesar USD 105 juta atau Rp 1,6 triliun USD 145 juta 2,2 triliun. Pengelolaan investasi yang ketat terus menjadi prioritas grup.
Direktur Delta Dunia Group Dian Andyasuri menekankan perubahan strategis pada rangkaian produk perseroan sebagai respons terhadap pergeseran global menuju ekonomi rendah karbon.
“Seiring dengan adaptasi kami terhadap penurunan permintaan batubara termal, kami akan memanfaatkan tingginya permintaan batubara metalurgi, yang masih merupakan bahan penting dalam produksi baja. Transisi yang direncanakan ini merupakan landasan dari strategi diversifikasi kami, yang telah menghasilkan pendapatan signifikan. hasilnya,” kata Dian dalam keterangannya dikutip Senin (18/03/2024).
Dian menambahkan, batubara metalurgi dan infrastruktur saat ini menyumbang 19 persen pendapatan, sehingga membawa perusahaan mencapai tujuan mengurangi ketergantungan pada batubara termal hingga 50 persen pada tahun 2028.
Pada akhir perdagangan saham sesi I, Senin (18 Maret 2024), harga saham DOID naik 5,74 persen ke Rp 442 per saham. Harga saham DOID dibuka naik empat poin ke Rp 422 per saham. Saham DOID berada di level tertinggi Rp 448 dan terendah Rp 420 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 5.690 kali dan sebanyak 395.765 saham diperdagangkan. Kesepakatan itu bernilai Rp 17,3 miliar.
Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Lakukan riset dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. bachkim24h.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Sebelumnya diberitakan, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), menerima jaminan fasilitas keuangan senilai US$750 juta dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Pinjaman ini berlaku selama 69 bulan dan berakhir pada tahun 2029. Pinjaman ini memungkinkan pembiayaan kembali dan mendukung proyek pertumbuhan. Demikian kutipan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (1 Februari 2023).
Selain itu, pengaturan ini juga akan memperkuat Bukit Makmur Mandiri Utama untuk mempertahankan pertumbuhan dan keunggulan operasional dengan menyediakan modal yang diperlukan untuk memajukan proyek-proyek utama dan melaksanakan potensi akuisisi sejalan dengan tujuan strategis perusahaan.
Direktur Utama Bukit Makmur Mandir Indra Kanoena mengatakan pendanaan ini menunjukkan keyakinan BNI terhadap posisi kuat dan kemampuan pembelian strategis perusahaan.
“Kami bersyukur atas kemitraan ini, yang menawarkan persyaratan pembiayaan yang kompetitif dan memperkuat posisi kami sebagai pengusaha pertambangan internasional yang besar,” ujarnya.
Indra menambahkan fasilitas pinjaman ini akan digunakan secara strategis untuk meningkatkan operasional perusahaan dan memajukan rencana pertumbuhannya, sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap komitmen perusahaan terhadap keunggulan operasional dan pertumbuhan berkelanjutan.
Ditya Maharhani Harninda, Head of Corporate Banking BNI, menyatakan kerja sama dengan BUMA, pemain utama sektor pertambangan di Indonesia dan Australia, sangat diapresiasi.
“Kemitraan ini sejalan dengan strategi kami untuk mendukung perusahaan terkemuka seperti BUMA, yang tidak hanya dikenal karena kepemimpinannya di industri tetapi juga komitmennya terhadap praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG),” ujarnya.
“Pengaturan pembiayaan ini memperkuat portofolio BNI di segmen ini dan menunjukkan komitmennya untuk mendorong kegiatan yang mengedepankan praktik bisnis berkelanjutan dan bertanggung jawab.”
Fasilitas ini menjadi tonggak penting dalam rangka perayaan hari jadi BUMA yang ke-25, memperkuat komitmen BUMA terhadap pemangku kepentingan, masyarakat, dan lingkungan.
“Kedepannya, kami bersemangat untuk melanjutkan perjalanan pertumbuhan kami, mendorong perkembangan industri dan memberikan dampak positif kepada komunitas yang kami layani. Kami berterima kasih atas dukungan mitra keuangan kami, antara lain Bank BNI, Bank Mandiri, JTrust Bank, Indonesia Eximbank dan Bank” Muamalat, perusahaan rental dan pemegang obligasi USD dan Rupiah yang semuanya berkontribusi dalam perjalanan BUMA,” kata Indra.