bachkim24h.com, Jakarta – Membentuk otot merupakan dambaan banyak orang, baik pria maupun wanita. Otot yang kuat tidak hanya untuk penampilan yang menarik, namun juga meningkatkan kekuatan tubuh, tenaga dan produksi energi.
Salah satu kunci utama pembentukan massa otot adalah asupan protein yang cukup.
Otot kita terbuat dari 80 persen protein, seperti batu bata yang membangun dinding. Untuk menjaga kesehatan dan membantu pertumbuhan otot, kita memerlukan asupan protein yang cukup.
Menurut penelitian yang dilansir Health, mengonsumsi protein lebih banyak dari yang direkomendasikan dapat membantu membangun dan mempertahankan massa otot, bahkan saat menurunkan berat badan. Mengapa Protein Penting untuk Membangun Massa Otot?
Protein adalah bahan bakar utama otot. Saat kita mengonsumsi makanan yang mengandung protein, tubuh akan memecahnya menjadi asam amino yang diperlukan untuk membangun protein baru dan senyawa penting lainnya seperti neurotransmiter.
Beberapa asam amino, seperti valin, leusin, dan isoleusin (dikenal sebagai BCAA), penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan otot.
Tubuh kita memerlukan asupan asam amino yang cukup dari makanan kaya protein untuk menjaga massa otot dan mencegah pengecilan otot.
Bagi mereka yang ingin membentuk otot, kita membutuhkan asupan protein yang lebih banyak dibandingkan orang yang hanya ingin menjaga massa otot.
Hipertrofi otot, yaitu peningkatan massa otot, hanya dapat terjadi bila terdapat keseimbangan protein bersih yang baik, yang berarti pertumbuhan otot baru melebihi kerusakan otot.
Sebaliknya, atrofi otot atau pengecilan otot terjadi ketika keseimbangan protein bersih negatif, yang dapat terjadi saat mengikuti diet rendah protein.
Oleh karena itu, diet tinggi protein dan latihan ketahanan penting untuk mencegah hilangnya otot dan meningkatkan pertumbuhan otot.
Kebutuhan protein orang yang aktif berbeda dengan orang yang ingin membentuk otot.
Orang yang aktif secara fisik perlu mengonsumsi lebih banyak protein daripada RDA (Recommended Dietary Allowance) untuk menjaga massa ototnya.
Sedangkan orang yang ingin membentuk massa otot membutuhkan lebih banyak protein. Para ahli merekomendasikan makan lebih dari 2,0 gram protein per kilogram berat badan per hari.
Misalnya seseorang memiliki berat badan 70 kg, kebutuhan protein hariannya dapat dihitung sebagai berikut: 2,0 gram protein/kg x 70 kg = 140 gram protein
Orang yang ingin meningkatkan pertumbuhan otot dengan latihan ketahanan dan asupan protein tinggi, sebaiknya mengonsumsi antara 1,6 hingga 2,2 gram protein per kilogram berat badan per hari.
Orang yang ingin mempertahankan atau membangun massa otot sekaligus menghilangkan lemak tubuh memerlukan kadar protein yang lebih tinggi, berkisar antara 2,3 hingga 3,1 gram protein per kilogram berat badan per hari.
Untuk menambah asupan protein, Anda bisa mengonsumsi makanan kaya protein dan menambahkan sumber protein pada setiap makanan dan camilan.
Banyak makanan yang tinggi protein. Ada dua kategori makanan berprotein yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani
Jenis protein ini berasal dari daging atau produk hewani. Berikut beberapa contoh protein hewani: Telur: Satu butir telur berukuran besar mengandung 6,28 gram protein, menjadikannya pilihan protein yang berguna untuk memulai hari Anda. Dada ayam: Satu dada ayam kecil tanpa kulit menyediakan 31 gram protein, menjadikannya sumber protein yang sangat baik untuk hidangan utama yang mengenyangkan. Ikan salmon: Satu porsi tiga porsi salmon kalengan mengandung 19,6 gram protein dan kaya akan asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan. Udang: Satu porsi udang dalam tiga porsi mengandung 20,4 gram protein dan merupakan sumber protein yang lezat dan serbaguna. Yoghurt Yunani: Tujuh porsi yogurt Yunani mengandung 19,9 gram protein dan kaya kalsium, menjadikannya pilihan camilan yang mengenyangkan dan sehat. Protein nabati
Jenis protein ini terbuat dari sayuran dan produk kacang-kacangan. Berikut beberapa contoh protein nabati: Tahu: Satu porsi tahu tiga ons mengandung 8,67 gram protein, menjadikannya sumber protein nabati yang terjangkau dan serbaguna. Kacang-kacangan: Satu ons bubuk protein kacang mengandung 24 gram protein, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk suplementasi protein pasca-latihan. Edamame: Satu cangkir edamame mengandung 18,5 gram protein dan merupakan sumber protein nabati yang lezat dan mudah digunakan. Tempe: Satu porsi 100 gram tempe menyediakan 19,9 gram protein, baik untuk dimasukkan ke dalam banyak makanan.
Membangun massa otot memerlukan pola makan yang tepat, termasuk asupan protein yang cukup. Berikut beberapa tipsnya: Kebutuhan Protein: Menjaga berat badan: 1,6-2,2 gram protein/kg berat badan per hari. Penurunan berat badan: 2,3-3,1 gram protein/kg berat badan/hari. Waktu Konsumsi Protein: Konsumsi protein kaya setiap 3 jam untuk memaksimalkan pertumbuhan otot. Suplementasi protein paling efektif setelah pelatihan ketahanan. Jumlah Protein yang Direkomendasikan: Konsumsi 20 gram protein berkualitas (seperti whey) setelah berolahraga. Cara mengonsumsi Protein:
Minumlah protein shake atau makan camilan kaya protein (20 gram) setelah berolahraga.
Asupan protein yang cukup dan tepat waktu, terutama setelah berolahraga, merupakan kunci pembentukan massa otot. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk panduan yang lebih personal.