Categories
Bisnis

Kementerian ESDM Bersiap Buka Seleksi Penyalur LPG 3Kg pada 2025, Berminat?

bachkim24h.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, untuk menjamin pasokan dan pembelian bahan bakar minyak dalam negeri, memiliki program penyediaan dan distribusi. LPG 3 Kg sebagai bagian dari kegiatan substitusi minyak tanah ke LPG yang dilaksanakan sejak tahun 2007.

Merujuk pada Pasal 8 Perpres No. 70 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor. 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga Tabung LPG 3 Kg, penyediaan dan pendistribusian kebutuhan volume tahunan LPG 3 kg dilakukan oleh badan usaha berdasarkan penunjukan Menteri.

Sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 70 Tahun 2021, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi melakukan kegiatan seleksi penyediaan dan pendistribusian LPG isi ulang 3 kg per tahun. 

Namun proses tender selalu gagal karena seluruh badan usaha yang kami undang dalam tender tidak menyerahkan dokumen tender, kata Direktur Pengembangan Usaha Migas Mustika Pertiwi dalam keterangan resmi, Sabtu (22/06/2024). . ).

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi yang diberi kepercayaan untuk menyediakan dan mendistribusikan tabung LPG 3 kg pada tahun 2025 akan kembali menentukan pilihan, tambah Mustika.

Dalam proses seleksi yang akan berlangsung pada paruh kedua tahun 2024, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi akan mengundang pemegang izin niaga migas dengan kegiatan niaga LPG. Badan usaha yang berminat mengikuti seleksi dapat mulai mempersiapkan persyaratan yang diperlukan.

Mustika menjelaskan, berdasarkan Pasal 9 Perpres 70/2021 diatur bahwa alokasi penyediaan dan pendistribusian LPG 3 kg dapat dilakukan melalui penunjukan langsung dan/atau seleksi.

Penunjukan langsung tersebut dilakukan dalam rangka melindungi kilang dalam negeri termasuk pengembangannya dalam jangka panjang, menjamin ketersediaan elpiji 3 kg di dalam negeri termasuk daerah terpencil. Atau jika hanya ada satu badan usaha yang memegang izin niaga. minyak dan gas bumi untuk menyuplai dan mendistribusikan LPG Botol 3 kg,” ujarnya.

 

Selama ini, Pertamina terus meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada masyarakat. Melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, saat ini sedang dilakukan pendataan pengguna LPG 3 kg untuk mendukung perubahan target subsidi LPG 3 kg.

Untuk meningkatkan layanan pendataan dan integrasi data, mulai 1 Juni 2024, pangkalan LPG akan beralih dari pencatatan logbook manual ke logbook digital melalui aplikasi web bernama business application base (MAP), sebuah inovasi dari Pertamina Patra Niaga.

Jadi mulai 1 Juni 2024, masyarakat yang ingin membeli elpiji 3 kg harus menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Hal ini dalam rangka pendataan pertama masyarakat mengenai subsidi LPG. Hal ini juga sejalan dengan ketentuan regulasi Kementerian ESDM. “Sejak 1 Juni, kami telah mengintegrasikan sistem dari Pertamina ke para agen LPG, ke pangkalan dan ke masyarakat, sehingga pemerintah mengetahui profil konsumen siapa saja,” kata Regional Marketing Director Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, dikutip Sabtu (6/1/2024).

 

Ega menegaskan, pendataan yang dilakukan Pertamina Patra Niaga tidak bermaksud menyusahkan masyarakat. Sebaliknya, langkah tersebut merupakan upaya untuk memastikan hak masyarakat atas elpiji 3 kg tetap terpenuhi.

“Sebenarnya bukan untuk mempersulit, tapi untuk melindungi hak masyarakat yang membutuhkan, supaya kita bisa meminimalisir kalau ada indikasinya, mungkin karena disparitas harga antara subsidi dan nonsubsidi cukup besar, kalau ada pihak . yang akan memanfaatkan peluang tersebut, sebenarnya kita bisa memikirkan bagaimana kita bisa melindunginya, kata Ega.

Melalui pendataan dan sistem yang terintegrasi diharapkan penggunaan elpiji 3 kg benar-benar terfokus pada masyarakat yang membutuhkan. “Tujuan dari pencatatan ini adalah untuk memberikan efisiensi kepada masyarakat sasaran yang membutuhkan. Jangan sampai masyarakat yang tidak mempunyai hak merampas hak masyarakat yang dalam tugasnya membutuhkan,” kata Ya.

Selain perubahan target subsidi LPG 3 kg, Pertamina Patra Niaga juga terus meningkatkan pelayanan terutama dalam menjaga keakuratan timbangan tabung gas. Untuk memastikan seluruh Stasiun Pengisian LPG (SPBE) dan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk LPG (SPPBE) mengisi tabung LPG sesuai takaran, dilakukan pemeriksaan mendadak (sidak) di beberapa tempat pada pekan lalu.

Salah satunya dilakukan pada Sabtu, 1 Juni 2024 di SPPBE PT Sadikun, Cimahi, Jawa Barat. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan pun turut serta dalam kegiatan penertiban tersebut. Tujuan pemeriksaan adalah untuk memeriksa kualitas tabung dan kesesuaian isi tabung LPG 3 kg pada saat pengisian di beberapa lokasi SPBE dan SPPBE.

Terkait peninjauan ini, Ega mengatakan hal tersebut merupakan bentuk kerja sama yang baik antara Kementerian ESDM dan Kementerian Perdagangan.

“Ini merupakan kerja sama yang baik antara Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, dan Pertamina sebagai badan usaha yang membawa hasil lebih baik. “Kami juga mengirim beberapa tim yang bergerak di seluruh tanah air kemarin selama seminggu dari seluruh Indonesia untuk meningkatkan layanan ini ke depannya,” kata Ega.

 

Categories
Bisnis

Peningkatan Kapasitas Produksi Kilang Pertamina Internasional Capai 126,2 Ribu Barel per Hari periode 2019 hingga 2023

bachkim24h.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) berupaya meningkatkan kapasitas produksi kilang. Langkah ini bertujuan untuk menjaga kedaulatan negara di bidang energi.

Sekretaris Perusahaan Kilang Minyak Internasional Pertamina Hermansiyakh I. Nasroen menjelaskan, upaya peningkatan kapasitas kilang minyak terus dilakukan Pertamina.

Antara tahun 2019 dan 2023, Pertamina telah meningkatkan kapasitas produksi di kilang yang ada menjadi 126.200 barel per hari dan peningkatan produksi petrokimia menjadi 180.000 ton per tahun, kata Hermansiyakh dalam keterangan tertulis, Rabu (4/3/2024). ).

Beberapa proyek perluasan kapasitas yang telah diselesaikan antara tahun 2019 hingga 2023 antara lain proyek langit biru Cilacap pada Agustus 2019 yang meningkatkan kapasitas produksi dari 23.000 barel per hari menjadi 53.000 barel per hari. Proyek ini juga meningkatkan kualitas produk dari setara Euro II menjadi Euro IV.

Selain itu, ada proyek RDMP Balongan Tahap 1 pada Juni 2022. Pada proyek ini, kapasitas produksi Crude Distillation Unit (CDU) yang sebelumnya sebesar 125.000 barel per hari berhasil ditingkatkan menjadi 150.000 barel per hari. .

KPI juga tengah melakukan upaya peningkatan kapasitas produksi melalui proyek Refinery Master Development Plan (RDMP) Balikpapan. Proyek ini memasuki tonggak sejarah baru dengan diterapkannya program Turn Around (TA) Revamp.

“KPI saat ini memiliki kapasitas pengolahan sekitar 1 juta barel per hari. Rekonstruksi TA yang dilaksanakan KPI saat ini bertujuan untuk mengintegrasikan kilang eksisting dengan kilang baru hasil pelaksanaan proyek RDMP.”

Proyek RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek dengan investasi terbesar yang saat ini dilaksanakan oleh Pertamina. Proyek ini juga merupakan proyek dengan kompleksitas tinggi.

“Proyek RDMP Balikpapan merupakan proyek yang sangat kompleks. Mereka bilang begitu karena kita sedang membangun kilang baru di samping atau bahkan bersinggungan dengan kilang yang sudah ada. Kita harus memastikan bahwa proyek ini berhasil dan kilang minyak yang ada harus berfungsi,” jelas Germansiach.

Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas produksi kilang Balikpapan menjadi 360.000 barel per hari dari kapasitas awal 260.000 barel per hari.

“Dengan peningkatan kapasitas sebesar 100.000 barel per hari, maka Kilang Balikpapan akan menjadi kilang terbesar milik Pertamina,” jelas Hermansiyakh. Selain peningkatan kapasitas penyulingan minyak, direncanakan peningkatan produksi produk petrokimia menjadi 225.000 ton per tahun.

“KPI sebagai bagian dari Pertamina merupakan pilar ketahanan energi dengan produk pengilangannya. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas produksi menjadi salah satu strategi perusahaan untuk terus berkembang,” tambah Hermansiach.

Proyek RDMP di Balikpapan dijadwalkan selesai pada tahun 2025. “Kami mohon dukungan dan doa seluruh masyarakat Indonesia agar proyek ini berjalan lancar dan seluruh proyek dapat selesai tepat waktu,” tutup Germansiach.

Vice President Corporate Communications PT Pertamina (Persero), Fajar Joco Santos, dalam kesempatan lain mengatakan, Pertamina terus berupaya meningkatkan kapasitas kilang dengan standar kualitas produk internasional.

“Proyek kilang ini sedang berjalan, sehingga kapasitas kilang akan ditingkatkan secara bertahap dan semakin memperkuat ketahanan energi nasional,” kata Fajar.