Categories
Kesehatan

Apakah Kurma Punya Manfaat Spesifik Buat Pria?

bachkim24h.com, JAKARTA — Dalam praktik pengobatan tradisional Afrika, mengonsumsi kurma telah lama dipercaya dapat mengatasi ketidaksuburan pria. Namun tinjauan penelitian menyatakan bahwa hanya sedikit penelitian ilmiah yang mendukung efektivitas konsumsi kurma untuk tujuan kesehatan tersebut.  

Dikutip dari laman Medical News Today, Jumat (22/3/2024), peneliti menguji pengaruh kurma terhadap kesuburan tikus dengan infertilitas yang disebabkan oleh neurotoksin. Hasilnya, kurma mengurangi tanda-tanda ketidaksuburan pada tikus, namun pada saat yang sama menurunkan kadar hormon testosteron.

Tim ilmuwan menyarankan bahwa akan ada penelitian lanjutan serupa di masa depan. Terutama untuk mengetahui jumlah kurma yang akan dikonsumsi untuk mengatasi ketidaksuburan. Dengan hasil tinjauan ilmiah yang ada, peneliti belum bisa membuat klaim mengenai pengaruh kurma terhadap kesuburan manusia, khususnya pria.

Namun kandungan nutrisi yang tinggi pada kurma terbukti sangat baik untuk kesehatan secara keseluruhan dan membantu mencegah penyakit baik pada pria maupun wanita. Hal ini juga telah dibuktikan dalam sejumlah penelitian.

Tinjauan ilmiah tahun 2016 mencatat bahwa beberapa penelitian mengaitkan konsumsi kurma secara teratur dengan kemampuan berpikir yang lebih baik dan risiko penyakit Alzheimer yang lebih rendah. Artinya kurma mampu meningkatkan kesehatan otak.

Studi tersebut juga menyoroti bahwa konsumsi suplemen kurma dalam jangka panjang pada hewan pengerat dikaitkan dengan berkurangnya pembentukan plak di otak. Plak ini merupakan ciri khas penderita Alzheimer, suatu kondisi yang merusak daya ingat dan kemampuan berpikir.

Selain itu, kurma dapat membantu meringankan penyakit kronis karena sifat antioksidannya yang kuat. Sifat-sifat ini mengatasi proses yang disebut stres oksidatif, yang berperan dalam perkembangan kanker, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.

Tinjauan ilmiah yang menganalisis sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kurma berpotensi mengobati diabetes dan mengatasi komplikasi diabetes. Pasalnya, kurma mampu meningkatkan fungsi pankreas untuk mengeluarkan insulin, hormon yang membantu menjaga kadar gula darah tetap normal.  

Selain itu, kurma kaya akan serat sehingga memungkinkan tubuh menyerapnya secara perlahan selama proses pencernaan. Ini membantu menjaga gula darah seseorang tetap stabil. Seperti yang Anda ketahui, gula darah tinggi bisa menjadi masalah kronis bagi penderita diabetes.

Categories
Lifestyle

Kurma Basah vs Kurma Kering, Mana yang Paling Baik untuk Buka Puasa?

JAKARTA – Kurma menjadi salah satu buah yang dianjurkan dikonsumsi saat berbuka puasa. Setelah seharian berpuasa, rasa manisnya mampu memberikan energi pada tubuh.

Jenis kurma ada bermacam-macam, kurma kering dan kurma basah. Namun tahukah Anda kalau Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam menganjurkan berbuka puasa dengan kurma basah?

Informasi ini disampaikan oleh pengkhotbah dan konsultan kesehatan Dr. Zaidul Akbar. Beliau menjelaskan mengapa kurma basah paling baik untuk berbuka puasa takzil.

“Nabi SAW berbuka puasa dengan kurma basah. Kurma basah masih memiliki kandungan air yang cukup tinggi,” kata dr Zaidul di channel YouTube Dr Zeidul Akbar Official, Selasa (26/3/2024).

Kurma basah memiliki kandungan air dan gula yang cukup tinggi, sehingga paling baik dikonsumsi saat berbuka puasa.

Makan kurma basah memberi tubuh manfaat air dan gula.

“Dengan menggunakan kurma, kita mendapatkan 2 manfaat sekaligus: kita mendapatkan air dan gula. Dan itu langsung memberi energi pada tubuh kita,” jelas Dr. Zaydun:

Selain itu, Dr. Zaydun menjelaskan, puasa dengan kurma dan air sangat dianjurkan dibandingkan langsung makan makanan berat.

Oleh karena itu, jika tidak ada nomornya. Zeidoon merekomendasikan penggunaan buah-buahan lain dengan banyak air dan gula. Buah-buahan ini mampu memberikan energi ekstra pada tubuh setelah berjam-jam lapar dan haus.

“Karena tubuh kita sudah lama tidak mendapat makanan, maka jangan makan makanan yang sulit dicerna. Jadi urutannya seperti kurma, air untuk adaptasi tubuh kita,” jelas dr Zaydun:

“Jika tidak punya kurma, carilah buah-buahan yang tinggi gula dan air, seperti nanas dan anggur,” ujarnya.