Categories
Bisnis

Menkeu Tekankan Pentingnya Sikap Proaktif IPG untuk Transisi Energi

bachkim24h.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya pendekatan aktif negara-negara anggota International Partners Group (IPG) dan negara-negara anggota Just Energy Transition Association (JETP) untuk menerapkan energi berkeadilan. lewat

Pengumuman tersebut disampaikannya saat mengikuti diskusi yang digelar pada Rabu (17/4) waktu setempat, dengan dukungan Global Energy Alliance for People and the Planet (GEAPP), Komisi Iklim Presiden Afrika Selatan, dan World Resources. Institute (WRI) dan Bank Dunia.

“Peran aktif semua pihak sangat kita butuhkan untuk memastikan koordinasi antara negara-negara anggota IPG dengan lembaga perantara keuangan berjalan lancar dan konsisten sehingga memungkinkan kita mencapai sinergi, menjawab tantangan dan memaksimalkan upaya kolektif”, kata Shri Mulyani dalam sambutannya. Jakarta, keterangannya, Jumat.

Di Indonesia, terdapat program kolaboratif JETP Indonesia yang didanai oleh dana publik dan swasta dari IPG melalui Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) untuk mempercepat transisi yang adil.

“JETP merupakan salah satu pencapaian nyata Indonesia pada KTT Presidensi G20 yang diselenggarakan di Bali pada tahun 2022,” kata Menkeu.

Menteri Keuangan mengumumkan kerja sama dengan IPG dalam pengembangan kebijakan dan rencana investasi JETP secara keseluruhan di Indonesia dimulai pada November 2023.

Kolaborasi ini memiliki tujuan yang ambisius, seperti mencapai pangsa energi terbarukan sebesar 44 persen dalam bauran energi nasional pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol bersih untuk sektor ketenagalistrikan pada tahun 2050.

Menteri Keuangan juga berbicara tentang struktur pembiayaan, dimana 3 persen dari dana negara yang dialokasikan merupakan bagian hibah, dan sekitar 60 persen merupakan pinjaman dengan persyaratan yang menguntungkan. “Saya menekankan perlunya pendanaan yang fleksibel, penyederhanaan akses dan pentingnya menjaga transparansi dan akuntabilitas,” ujarnya.

Selain kerja sama dengan JETP, Indonesia juga mendapat pendanaan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) untuk melaksanakan tugas penerapan Energy Transition Mechanism (ETM), sebuah platform nasional transisi energi nasional.

Sedangkan sebagai katalis dana, Indonesia mengusulkan untuk menyalurkan pendanaan JETP melalui platform ETM-Country. Indonesia juga melihat kemajuan yang baik dalam JETP, termasuk beberapa proyek prioritas dan target pada tahun 2024

 

JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya komitmen aktif negara-negara anggota International Partners Group (IPG) dan Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mencapai transisi energi yang berkeadilan.

Pengumuman tersebut disampaikannya saat mengikuti diskusi yang digelar pada Rabu (17/4) waktu setempat, dengan dukungan Global Energy Alliance for People and the Planet (GEAPP), Komisi Iklim Presiden Afrika Selatan, dan Komisi Iklim Presiden Afrika Selatan. Institut Sumber Daya Dunia (WRI) dan Bank Dunia.

“Peran aktif semua pihak sangat kita perlukan untuk memastikan koordinasi antara negara-negara anggota IPG dengan lembaga perantara keuangan berjalan lancar dan konsisten sehingga memungkinkan kita mencapai sinergi, menjawab tantangan dan memaksimalkan upaya kolektif”, kata Shri Mulyani dalam sambutannya. Jakarta, keterangannya, Jumat.

Di Indonesia, terdapat program kolaboratif JETP Indonesia yang didanai oleh dana publik dan swasta dari IPG melalui Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) untuk mempercepat transisi yang adil.

“JETP merupakan salah satu pencapaian nyata Indonesia pada KTT Presidensi G20 yang diselenggarakan di Bali pada tahun 2022,” kata Menkeu.

Menteri Keuangan mengumumkan kerja sama dengan IPG dalam pengembangan kebijakan dan rencana investasi JETP secara keseluruhan di Indonesia dimulai pada November 2023.

Kolaborasi ini memiliki tujuan yang ambisius, seperti mencapai pangsa energi terbarukan sebesar 44 persen dalam bauran energi nasional pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol bersih untuk sektor ketenagalistrikan pada tahun 2050.

Menteri Keuangan juga berbicara tentang struktur pembiayaan, dimana 3 persen dari dana negara yang dialokasikan merupakan bagian hibah, dan sekitar 60 persen merupakan pinjaman dengan persyaratan yang menguntungkan. “Saya menekankan perlunya pendanaan lunak, penyederhanaan akses dan pentingnya menjaga transparansi dan akuntabilitas,” ujarnya.

Selain kerja sama dengan JETP, Indonesia juga mendapat pendanaan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) untuk melaksanakan tugas penerapan Energy Transition Mechanism (ETM), sebuah platform nasional transisi energi nasional.

Sementara sebagai katalis dana, Indonesia mengusulkan untuk menyalurkan pendanaan JETP melalui platform ETM-Country. Indonesia juga melihat kemajuan yang baik dengan beberapa proyek yang diprioritaskan dan ditargetkan pada tahun 2024 di bawah JETP.

Categories
Bisnis

Kementerian Bertambah di Era Prabowo Bakal Bebani Anggaran Negara? Ini Jawaban Kemenkeu

bachkim24h.com, Jakarta – Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Kelompok Kebijakan Fiskal (PKAPBN BKF) Kementerian Keuangan Wahyu Utomo memastikan rencana penambahan kementerian oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan terpengaruh / organisasi. anggaran negara.

Wahyu mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mendukung peningkatan jumlah Kementerian/Lembaga melalui belanja non-K/L. Tahun depan, belanja non-Kementerian dipatok sebesar Rp1.541,3 triliun, meningkat signifikan dibandingkan non-Kementerian. pengeluaran. 2024 senilai Rp 1.376,7 triliun.

“Mungkin ada beberapa K/L yang muncul, ada yang dipisah dan lain sebagainya, tentu kita perhatikan. Tapi kami juga sudah hitung kemungkinan untuk menerima belanja non-K/L,” kata Wahyu dalam temu media Kementerian Keuangan di Anyer, Banten, diumumkan pada Kamis (26/9/2024).

Wahyu juga mengatakan APBN 2025 dirancang untuk menjaring program-program utama presiden terpilih Prabowo Subianto dengan memberikan ruang fiskal yang memadai. 

“Terkait dinamika penambahan K/L, kami sangat memperhatikan dan mengakomodasi. Namun kita masih dalam kerangka pengelolaan fiskal yang sehat dengan defisit (APBN 2025) masih terkendali di angka 2,53%,” ujarnya.

Sebelumnya, para ekonom mengungkapkan, ada cara agar rencana Prabowo Subianto bisa terlaksana tanpa menambah beban APBN. 

Ekonom Institute for Economic and Financial Development (Indef) Abra Talattov mengatakan salah satu penyebabnya adalah dibentuknya kementerian yang fokus menangani masalah pangan Indonesia.

“Kalaupun Presiden mendatang merasa butuh lebih banyak kursi untuk memasukkan kepentingan politik, ya dengan porsi yang sama di sektor pertanian, kalaupun namanya ketahanan pangan, jalan tengahnya menurut saya adalah dengan memasukkan beberapa kegiatan. . Kementerian Pertanian,” kata Abra kepada bachkim24h.com, pada 13 September 2024.

 

 

 

Caranya dengan memisahkannya dari direktur jenderal Kementerian Pertanian. Misalnya saja direktorat yang menangani sumber daya dan prasarana atau di bagian produksi.

Nanti bisa dipecah dan aspek lain direktorat sarana dan prasarana misalnya bisa dipisahkan dan bisa dibentuk kementerian baru untuk keamanan pangan, terutama dalam konteks produksi, ujarnya.

Cara ini dinilai bisa menghemat uang alokasi APBN. Abra mengatakan, anggaran kementerian yang dihasilkan dari fraksi tersebut bisa menggunakan alokasi pertama kepada Dirjen di Kementerian Pertanian.

Sebelumnya, Dewan Pertimbangan sekaligus Ketua Tim Inisiatif Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Burhanuddin Abdullah mengungkapkan, Presiden terpilih Prabowo Subianto berniat meninjau ulang Kementerian Keuangan pada tahun pertamanya. ketentuan.

Menurut Burhanuddin, akan dibentuk Kementerian Pendapatan Negara yang tugas utamanya menangani pengelolaan pajak, bea cukai, dan rumah tangga. Kementerian baru ini akan menggabungkan Direktorat Jenderal Luar Negeri (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

“Harus ada perubahan organisasi. Yang pertama adalah pembentukan Kementerian Keuangan Nasional. Insya Allah akan ada Menteri Keuangan Negara yang menangani pajak, retribusi, dan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), selain Kementerian Keuangan,” kata Burhanuddin dalam acara Economic Outlook 2025, Kamis (26/9/ 2024 ).Mendukung Program Prabowo

Burhanuddin menjelaskan, reorganisasi ini penting untuk mendukung implementasi program strategis Prabowo di tahun pertama kepemimpinannya.

Ia menekankan bahwa mengandalkan kemauan politik saja tidak cukup; diperlukan perubahan kelembagaan yang dapat meningkatkan penerimaan negara secara signifikan.

“Kemauan politik saja tidak cukup. Harus ada kemampuan untuk melaksanakannya. Oleh karena itu, perlu perubahan kelembagaan,” lanjutnya.

 

Selain perubahan di Kementerian Keuangan, Burhanuddin juga mengatakan akan dilakukan transformasi organisasi di Kementerian BUMN.

Menurut dia, meski total nilai BUMN Indonesia mencapai USD 1 triliun, kontribusinya terhadap negara dinilai masih rendah.

Perubahan kelembagaan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan pada Januari 2025, ketika pemerintahan Prabowo resmi berkuasa.

“Harus ada transformasi kelembagaan, transformasi industri, transformasi budaya, dan transformasi tata kelola. Itu yang akan kita lakukan mulai Januari 2025,” tutup Burhanuddin.

 

Categories
Edukasi

Ditutup 20 Juni, Simak Cara Daftar Sekolah Kedinasan PKN STAN 2024

JAKARTA – Pendaftaran sekolah resmi 2024 ditutup pada 13 Juni 2024. Bagi siswa lulusan SMA/SMK yang ingin mendaftar PKN STAN 2024 (Sekolah Politeknik Negeri) masih mempunyai kesempatan, sebelum penutupan pendaftaran sekolah resmi 2024 sekaligus. Pendaftaran PKN STAN sendiri ditutup pada tanggal 20 Juni 2024. Artikel kali ini akan membahas cara daftar PKN STAN 2024, simak yuk!

Cara Daftar PKN STAN 2024

Bagi yang telah lulus UTBK SNBT 2024 (Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Komputer), masih mempunyai kesempatan untuk mendaftar PKN STAN 2024.

Karena salah satu syarat pendaftaran PKN STAN 2024 adalah akun UTBK SNBT 2024, bagi yang belum mendaftar UTBK SNBT 2024, maka tidak otomatis terdaftar di sekolah terakreditasi PKN STAN tahun ini.

Bagi yang ingin mendaftar di sekolah yang terakreditasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ini, cara mendaftar PKN STAN 2024 perlu diketahui: 1. Peserta akan mendaftar pada bagian sebagai berikut:

A. Kunjungi portal resmi Sistem Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (SSCASN) di https://dikdin.bkn.go.id;

Di atas. Membuat akun SSCASN sekolah yang valid menggunakan NIK dan nomor KK lalu mencetak kartu detail akun;

Ketiga. Login sekolah resmi SSCASN (https://dikdin.bkn.go.id) menggunakan NIK dan password yang terdaftar;

D. Pilih sekolah terakreditasi PKN STAN, pilih metode penerimaan siswa baru (penerimaan reguler/kabupaten/TK), biodata lengkap, nomor SNBT UTBK, Nomor Pokok Siswa Nasional (NISN), Nomor Kepala Sekolah Nasional (NPSN) Sekolah Menengah (SMA )/ bidang paralel dan bidang lainnya dan menyerahkan dokumen yang diperlukan:

• Pas foto berwarna terbaru (belum discan) (3 bulan terakhir) ukuran 500 Kb dan KTP format .jpg bagi peserta 17 tahun ke atas atau KK bagi yang belum menerima KTP atau sertifikat KTP pengganti, maksimal ukuran 500 Kb dan format .jpg

• Kartu peserta UTBK SNBT 2024 ukuran maksimal 750 Kb dan format .pdf Klasifikasi nilai/rapor : ringkasan nilai rapor khususnya bagian akademik pada berbagai bagian dan kategori untuk kelas X dan 11 serta bagian berbeda atau SMA ke 12 rapor/sederajat kelas (bagian berbeda bahkan untuk kelas X dan 11 dan bagian berbeda tiap kelas

Categories
Edukasi

7 Jurusan yang Lulusannya Banyak Dibutuhkan Kementerian Keuangan, Cek Program Studimu

JAKARTA – Inilah 7 Magister Perguruan Tinggi yang sangat dibutuhkan lulusan Kementerian Keuangan. Berkarir di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjadi dambaan banyak pencari kerja, khususnya lulusan perguruan tinggi. Hingga saat ini, pegawai Kementerian Keuangan merupakan lulusan Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN.

Namun tahukah Anda, banyak juga mahasiswa reguler bukan sekolah negeri yang berpeluang besar bekerja di Kementerian Keuangan. Artikel kali ini akan membahas 7 Perguruan Tinggi yang Sangat Membutuhkan Lulusan di Kementerian Keuangan, Simak!

7 program studi yang lulusannya sangat dibutuhkan di Kementerian Keuangan

1 Akuntansi

Tentunya sudah tidak heran lagi jika magister akuntansi menjadi salah satu magister yang paling banyak dicari di Kementerian Keuangan. Karena pada bagian ini mahasiswa mempelajari banyak aspek terkait metode pencatatan dan penyusunan laporan keuangan yang sangat berguna untuk membantu pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan.

2 Perpajakan

Selain akuntansi, perpajakan juga sangat dibutuhkan di Kementerian Keuangan karena akan banyak mengolah data keuangan dan perpajakan masyarakat.

3 Izin bea cukai

Jurusan ini merupakan salah satu jurusan yang sangat dibutuhkan di Kementerian Keuangan karena lulusannya pasti akan mengisi posisi-posisi kosong di setiap kantor bea cukai di setiap kota.

4 Manajemen sumber daya

Pengelolaan aset di Kementerian Keuangan juga sangat dibutuhkan karena departemen ini banyak melakukan penelitian terkait pengelolaan dan perancangan aset suatu lembaga atau organisasi.

5 lagu

Ilmu hukum sangat diminati oleh Kementerian Keuangan. Pengacara biasanya ditugaskan untuk menyelesaikan analisis dokumen kebijakan di Kementerian Keuangan.

6. Rekayasa informasi

Hampir semua organisasi, termasuk Kementerian Keuangan, membutuhkan lulusan IT. Mata kuliah teknik informasi memang sangat diperlukan di Kementerian Keuangan, karena mata kuliah teknik ini biasanya bekerja pada perancangan sistem aplikasi dan database Kementerian Keuangan.

7 perpustakaan

Tenang saja, departemen perpustakaan juga sering dicari oleh Kementerian Keuangan karena departemen ini banyak mengajarkan cara mengolah, mengelola, dan berbagi informasi.

Categories
Edukasi

Gaji Lulusan PKN STAN Disebut-sebut Sangat Besar, Penasaran? Segini Jumlahnya

JAKARTA – Demikian informasi rincian gaji calon PKN STAN yang perlu diketahui para pejuang sekolah dinas 2024. Hal ini terutama berlaku bagi lulusan sekolah resmi terkait jasa seperti Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN.

Selain memiliki jaminan masa depan sebagai PNS, calon PKN STAN juga akan bekerja di instansi di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan gaji yang memadai. Artikel kali ini akan mengulas Gaji Calon PKN STAN, Simak!

Berapa Gaji dan Tunjangan Calon PKN STAN?

Berdasarkan PMK Nomor 226/PMK.01/2020, calon program PKN STAN D3 akan diangkat pada CPNS Kelas IIc, sedangkan calon program PKN STAN D1 akan menempati CPNS Kelas IIa. Sedangkan calon program D4 PKN STAN akan disamakan dengan calon S1 yakni CPNS Golongan IIIa.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedelapan Belas Atas Peraturan Nomor 7 Tahun 1977 mengatur tentang gaji pegawai negeri sipil. Berdasarkan peraturan tersebut, gaji lulusan PKN STAN adalah sebagai berikut:

1. Lulusan Program D1 PKN STAN : Rp.

2. Lulusan program D3 PKN STAN : Rp 2.301.800 – 3.665.000 (PNS Kelas IIc)

3. Lulusan program D4 PKN STAN : Rp 2.579.400.

Selain gaji pokok, calon PKN STAN juga akan mendapatkan tunjangan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 156 Tahun 2014, Tunjangan Kinerja (Tukin) terkecil di Kementerian Keuangan adalah Tukin Jabatan Kelas 1 yaitu sebesar Rp2.575.000, sedangkan Tukin terbesar di Kementerian Keuangan adalah Kelas 27 yaitu sebesar Rp 46.950.000.

STAN PKN Jurusan dan Status

Dilansir dari website PKN STAN, PKN STAN mempunyai program akademik Diploma III (D3) dan Diploma IV (D4). Pada tahun 2023, PKN STAN hanya membuka program D4 saja, seperti D4 Akuntan Publik, D4 Manajemen Keuangan Negara dan D4 Manajemen Aset Publik.

PKN STAN tetap membuka jurusan D3, namun pendaftaran PKN STAN jurusan D3 hanya berlaku bagi alumni PKN STAN yang masih memiliki gelar D1.

PKN STAN merupakan sekolah resmi yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan. PKN STAN merupakan salah satu sekolah favorit resmi bagi calon mahasiswanya. Setiap tahunnya, pendaftaran PKN STAN bisa mencapai ribuan peserta.

Mahasiswa yang belajar di PKN STAN tidak dipungut biaya selama masa studinya. Selain mendapatkan pendidikan gratis, calon PKN STAN juga akan segera diangkat menjadi CPNS. Nantinya calon PKN STAN akan ditempatkan di Kementerian Keuangan atau lembaga pemerintah lainnya.

Categories
Bisnis

Ditjen Pajak: 67,36 juta NIK Telah Dipadankan dengan NPWP

bachkim24h.com, JAKARTA– Direktur Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menyebutkan jumlah orang yang terdaftar (NIK) yang cocok dengan Nomor Wajib Pajak (NPWP) mencapai 67,36 juta orang.

“Dari total 73,48 juta wajib pajak dalam negeri, sebanyak 67,36 juta wajib pajak NIK yang NIK-nya terkait dengan NPWP,” kata Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo dalam konferensi pers APBN edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin (25). /3/2024).

Terkait 11,7 juta NIK yang sebelumnya bermasalah dalam pencocokan, Suryo melaporkan ada 5,5 juta NIK yang dicocokkan menggunakan sistem. Dengan demikian, sisa NIK yang tidak digabungkan dengan NPWP sebanyak 6,11 juta.

“Bisa jadi sebagian besar wajib pajak sudah meninggal, cacat, atau sudah pindah ke luar Indonesia. Kami akan kaji ulang,” ujarnya.

Suryo mengatakan, pihaknya akan terus menjalin kerja sama dengan Dukapil untuk memperkuat pengembangan NIK dengan NPWP. Suryo sebelumnya pernah meminta masyarakat melalui berbagai media untuk segera membandingkan NIK dengan NPWP agar catatan perpajakan bisa menjadi acuan saat menggunakan prosedur utama perpajakan nantinya.

“Kami masih bekerja sama dengan Dirjen Dukapil untuk membandingkan lebih dari 12,3 juta yang saat ini berjalan dengan baik,” ujarnya dalam jumpa pers APBN RI di Jakarta, Kamis (22/2). Selesai.”

Sementara itu, wajib pajak dapat membandingkan NIK dan NPWP secara online di laman jasa.go.id, dan juga terdapat layanan virtual untuk memberikan bantuan jika wajib pajak mengalami kendala dalam membandingkan data dan informasi.

Implementasi penuh NIK berdasarkan NPWP akan selesai pada 1 Juli 2024. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 136 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas PMK Nomor 112/PMK.03/2022 yang mengacu pada NPWP orang perseorangan. , , pembayar pajak dan pembayar pajak utama.

Categories
Bisnis

Kemenkeu: Realisasi Pembayaran THR ASN Daerah Baru Sentuh Rp 322 Miliar

bachkim24h.com, Jakarta – Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemengkeu) Luki Alfirman memberikan kabar terkini mengenai pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Insinyur Sipil Negara (ASN).

Pada 25 Maret 2024 pukul 10.45 WIB tercatat ada 12 pemerintah daerah (pemda) yang mengalokasikan THR sebesar Rp322 miliar.

“Kami cek kembali THR pemerintah daerah, hingga pukul 10.45 WIB pagi tadi, sudah ada 12 pemda yang menyalurkan THR sebesar Rp 322 miliar,” kata Luki dalam konferensi pers APBN kita pada Maret lalu. Tanggal 15/3/2024, di kantor Kementerian Keuangan, Senin (25/3/2024).

Menurut Luki, seperti tahun lalu, Kementerian Keuangan akan menyalurkan Dana Perbendaharaan (TDF) selain penyaluran THR ASN daerah.

TDF merupakan alat yang ditawarkan oleh Badan Perbendaharaan Umum Negara (BUN) kepada pemerintah daerah untuk menginvestasikan dananya pada BUN sebagai bentuk transfer nontunai ke daerah dalam bentuk simpanan di Bank Indonesia (BI).

“Nanti NSC sebagian akan kita distribusikan sesuai keputusan pemerintah daerah, kita harapkan bisa disalurkan hari ini atau besok.

Senada dengan itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengumumkan realisasi pelaksanaan ASN dan Tunjangan Hari Raya Pensiunan (THR) hingga 24 Maret 2024 telah mencapai Rp13,4 triliun dari total Rp48,7 triliun. . . Hingga 24 Maret, capaian komposisi THR dicapai pada level Rp13,4 triliun, kata Menkeu.

Shri Mulyani menjelaskan alokasi pembayaran THR pada tahun 2024 sebesar Rp48,7 triliun yang terdiri dari pembayaran THR sebesar Rp19 triliun kepada APBN dan APBD dengan biaya sebesar Rp18 triliun kepada ASN/Perwira/TNI/Polri. Kemudian untuk pensiunan dan pensiunan sebesar 11,7 triliun.

“THR tahun 2024 ini akan menghabiskan anggaran sebesar Rp48,7 triliun sesuai yang saya sampaikan di pengumuman THR,” pungkas Menkeu.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Reliance) Shri Mulyani Indrawati mengatakan ASN di daerah belum menerima Tunjangan Cuti (THR) tahun 2024. Sebab, Kementerian Keuangan belum mendapat informasi spesifik mengenai alokasi uang tersebut. THR bagi PNS dan ASN daerah.

“Untuk APBN kita belum dapat informasinya, nanti kita akan tunjukkan pengertian Tamsil bagi ASN daerah, TPG ASN daerah, dan guru ASN daerah,” kata APBN kita dalam konferensi pers yang digelar di Kementerian pada 15 Maret 2024. Keuangan, Senin (25/03/2024).

Alokasi pemberian THR tahun 2024 sebesar Rp48,7 triliun, yakni THR dari APBN untuk ASN/Kantor/TNI/Polri sebesar Rp18 triliun dan APBD untuk ASN daerah, ASN TPG daerah sebesar Rp19 triliun. , dan evaluasi guru ASN daerah. Kemudian untuk pensiunan dan pensiunan sebesar 11,7 triliun.

“THR 2024 ini akan menghabiskan anggaran sebesar Rp48,7 triliun sesuai yang saya sampaikan di pengumuman THR,” ujarnya.

Selain itu, total pelaksanaan ASN Pusat dan Tunjangan Pensiun (THR) hingga 24 Maret 2024 sebesar Rp13,4 triliun sehingga totalnya Rp48,7 triliun.

“Per 24 Maret, komponen THR Rp 13,4 triliun.

Rinciannya, realisasi realisasi THR dari APBN mencapai Rp3,2 triliun dari Rp18 triliun. THR 625 telah dibagikan kepada 112 pegawai pusat ASN/perwira/TNI/Polri.

“Dari 4.722 unit yang sudah mengirimkan perintah pembayaran, sudah ada 625.112 karyawan dan sudah kami proses, sehingga THR Rp 3,2 triliun bisa kami bayarkan. Masih ada Rp 18 triliun. Ada Rp 3,2 triliun. Akan memberi tahu Anda minggu depan. , lapor Kementerian Keuangan.

Sementara itu, realisasi angka THR pensiunan mencapai Rp10,2 triliun dari Rp11,7 triliun. Rinciannya, Rp 9,98 triliun disalurkan kepada 3,07 juta pensiunan melalui PT Taspen, dan Rp 168,6 miliar disalurkan kepada 57,4 ribu pensiunan melalui PT Asabri.

Sebelumnya, seperti disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, pemberian Tunjangan Cuti (THR) kepada Pegawai Negeri Sipil (ASN) dan Pensiunan (THR) hingga 24 Maret 2024 sebesar Rp 13,400 miliar. 48,7 triliun.

Hal tersebut diungkapkan Menkeu pada konferensi pers APBN kita pada 15 Maret 2024 di Kementerian Keuangan (25/3) pada Senin (25/3), komposisi THR mencapai Rp 13,4 triliun hingga 24 Maret /2024).

Menkeu menjelaskan alokasi THR pada tahun 2024 sebesar Rp48,7 triliun yang meliputi alokasi THR untuk ASN/Perwira/TNI/Polri dari APBN sebesar Rp18 triliun dan APBD Rp19 triliun. Kemudian untuk pensiunan dan pensiunan sebesar 11,7 triliun.

“THR 2024 ini akan menghabiskan anggaran sebesar Rp48,7 triliun sesuai yang saya sampaikan di pengumuman THR,” ujarnya.

Rinciannya, realisasi realisasi THR dari APBN mencapai Rp3,2 triliun dari Rp18 triliun. THR 625 telah dibagikan kepada 112 pegawai pusat ASN/perwira/TNI/Polri.

“Sudah ada 625.112 pegawai dari 4.722 unit yang sudah mengirimkan perintah pembayaran dan sudah kami proses sehingga bisa dibayarkan THR sebesar Rp 3,2 triliun. Artinya, untuk selanjutnya masih ada Rp 18 triliun Rp 3,2 triliun. Diakui seminggu,” jelas Menkeu.

Sementara itu, Kementerian Keuangan belum menerima informasi mengenai masuknya THR dari APBD. Artinya, ASN daerah, ASN TPG daerah, dan guru ASN Tamsil daerah tidak akan menerima THR.

“Kami belum menerima data APBD, nanti kami akan tampilkan nilai ASN daerah, TPG ASN Daerah, dan evaluasi guru ASN daerah,” ujarnya.

Selain itu, sebenarnya angka THR pensiunan mencapai Rp10,2 triliun dari Rp11,7 triliun. Rinciannya, Rp 9,98 triliun disalurkan kepada 3,07 juta pensiunan melalui PT Taspen, dan Rp 168,6 miliar disalurkan kepada 57,4 ribu pensiunan melalui PT Asabri.

“Pengakuan pensiunnya cepat, sudah Rp 10,2 triliun. Pembayarannya lewat Taspen dan Asabri,” tutupnya.

Categories
Bisnis

Kemenkeu: KAP Tak Terbitkan LAI Tanpa Kode QR Kena Sanksi

bachkim24h.com, Batavia – Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (FPPC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyikapi Surat Edaran Nomor SE-4/PPPC/2024 tentang Himbauan Penggunaan Rekening Publik yang disertai Laporan Independen. Sidang auditor (LAI) dengan kode QR.

Surat edaran ini mempunyai tujuan utama untuk memverifikasi keabsahan LAI yang diterbitkan oleh Kantor Akuntan Publik (PAF), serta memberikan pedoman yang jelas kepada pengguna laporan keuangan yang telah diaudit dalam mengambil keputusan LAI yang sah dan sah.

Kepala PPPK Kementerian Keuangan Erawati mengatakan dalam surat edaran PPPK yang diterbitkan KAP kepada pengguna jasa akuntan publik untuk menegaskan PPPK tentang keabsahan LAI.

Hal ini dimaksudkan untuk memitigasi kemungkinan terjadinya LAI oleh akuntan publik atau penyandang disabilitas yang tidak memiliki izin resmi dari Menteri Keuangan.

“PPPC menekankan kebijakan ini kepada pengguna laporan keuangan auditan yang telah mendapat opini dan ditandatangani oleh akuntan publik dan diterbitkan oleh KAP atau cabang KAP,” kata Erawati, di Batavia, Jumat (8/3/2024).

Pentingnya memastikan validitas LAI ditunjukkan melalui metode yang transparan. Pengguna wajib memindai kode QR di LAI, klik tautan baca untuk mengakses situs Pelita karena tautan tersebut mengarah ke alamat resmi (URL) https://pelita.kemenkeu.go .id.

Selanjutnya, pengguna harus hati-hati memeriksa informasi dasar di LAI, seperti Nama CA, Nama Klien, Periode Pendapat, Nomor LAI, Tanggal LAI, Akuntan Publik yang Bertanggung Jawab, Opini, Total Aset dan Laba/Rugi Bersih.

Surat Edaran nomor SE-4/PPPK/2024 merupakan inisiatif baru PPPK dalam upaya memitigasi potensi penyalahgunaan kode QR. Meski sebelumnya sudah ada Surat Edaran SE-4/PPPK/2021 yaitu tentang Pendaftaran dan Pencantuman QR Code dalam Laporan Auditor Independen, namun SE terbaru ini memiliki tujuan dan fokus berbeda, tidak hanya sebagai pemutakhiran SE 2021.

SE-4/PPPK/2024 membawa perubahan penting terhadap ketentuan yang terdapat dalam pelaporan Auditor Independen (LAI) yang disajikan dengan kode QR. Dengan diterbitkannya SE ini.

“PPPC berharap manfaatnya dapat dirasakan sepenuhnya oleh pengguna jasa dan Kantor Akuntan Publik (PAF). Pengguna jasa yang memilih KAP tanpa menerbitkan LAI dengan kode QR berpotensi mengalami kesulitan dalam verifikasi laporan keuangan entitas,” ujarnya.

Sesuai ketentuan peraturan yang berlaku, KAP yang tidak memiliki atau tidak menerbitkan LAI dengan kode QR dapat dikenakan sanksi yaitu pembekuan izinnya paling singkat satu tahun dan paling lama dua tahun sesuai PMK. -186/PMK.01/2021.

Sanksi tersebut selain merugikan reputasi KAP juga berpotensi merusak kepercayaan pelanggan dan pemangku kepentingan.

Surat edaran ini didasarkan pada beberapa landasan hukum, antara lain UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, Peraturan Pemerintah nomor 20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik dan Peraturan Menteri Keuangan n. uang Untuk memperoleh informasi lebih lanjut, pengguna dapat menghubungi service center 134 atau mengirimkan email ke [email protected].

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendapat opini wajar dengan pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas pemeriksaan laporan keuangan BA015 (Kementerian Keuangan) dan laporan keuangan BA Perbendaharaan Umum. Negara (BUN).

“APBN sebagai instrumen negara harus dijaga kesehatannya. @bpkriofficialis menggandeng @kemenkeuri dalam menjaga kesehatan APBN #UangKita melalui pemeriksaan laporan keuangan BA015 (Kementerian Keuangan) dan BA laporan keuangan bendahara umum. BUN ),” tulis Sri Mulyani, dari Instagram pribadinya, Rabu (31/1/2024).

Menurut Menkeu, kemarin sore (30/1) proses rapat pendahuluan pemeriksaan BA015 dan BUN telah selesai dengan anggota 2 Badan Pemeriksa Keuangan.

Proses akuntansi ini dalam undang-undang no. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang mengatur bahwa Menteri dan Pimpinan lembaga sebagai pengguna dan pemakai sumber daya keuangan terikat pada kewajiban membuat laporan keuangan dalam bentuk laporan keuangan.

Laporan keuangan yang akan diperiksa adalah laporan APBN tahun 2023 yang disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Laporan keuangan BA015 merupakan laporan konsolidasi seluruh satuan kerja (satker) di lingkungan Kementerian Keuangan yang berjumlah 899 satuan kerja yang terdiri dari 12 unit Eselon I dan 7 Organisasi Layanan Umum (PSA). Sedangkan laporan keuangan BA BUN merupakan konsolidasi 10 subjek yang terdiri dari 788 satuan kerja.

Menkeu menegaskan, Kementerian Keuangan berkomitmen penuh dan terus meningkatkan kualitas laporan keuangan BA015 dan BA BUN dengan sungguh-sungguh dan mengikuti seluruh rekomendasi hasil audit BPK RI.

“Mudah-mudahan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) saat ini masih bisa dilaksanakan dan diambil kembali. Saya menyambut baik Anggota II BPK yang baru, Bapak Daniel Lumban Tobing dan tim yang akan melakukan proses pemeriksaan terhadap kedua laporan keuangan tersebut,” tutupnya. .