Categories
Kesehatan

Kemenkes Datangkan 1.000 Dosis Vaksin Mpox, Sisa 40 untuk Dikirim ke Bali

bachkim24h.com, JAKARTA — Obat dan vaksin diharapkan berperan penting dalam upaya pengendalian wabah Mepox atau cacar monyet. Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, penyediaan obat-obatan dan vaksin merupakan strategi pengurangan yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyakit Mepox yang saat ini melanda dunia.

Menteri Kesehatan Budi dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/8/2024) mengatakan pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mepox, dan tersisa 40 dosis yang akan dikirim. . “Yang risiko tinggi kita kirim dulu ke Bali, kita berikan tenaga laboratorium, tenaga kesehatan, lalu kelompok risiko tinggi,” kata Bali.

Menteri Kesehatan Budi juga mengatakan pemerintah sedang berupaya untuk segera mendapatkan lebih banyak vaksin Mpox dari Jepang. “Vaksin ini kita beli dari Denmark, ada yang dari Jepang, Jepang tidak mengekspor. Nanti presiden akan mencoba mendekati pemerintah Jepang untuk melihat apakah mereka bisa mendatangkan vaksin Mepox Jepang dari Jepang,” ujarnya.

Terkait fasilitas kesehatan, Menkes Budi memastikan seluruh rumah sakit di Bali dan Jakarta telah dilengkapi dengan obat-obatan yang diperlukan. Ia menegaskan, seluruh pasien Mepox bisa sembuh jika mendapat pengobatan yang tepat.

“Dari pengalaman kami, Anda mendapatkan 100 persen dari apa yang Anda dapatkan kembali.

Mereka menjelaskan, Mpox di Indonesia yang terdiagnosis 88 kasus merupakan varian 2B yang memiliki angka kematian jauh lebih rendah dibandingkan varian 1B yang terjadi di Afrika. “Angka kematian 1B itu tinggi, hampir 10 persen. Kalau kita masih 0,1 persen. Varian 1B ini belum menyebar kemana-mana, kecuali dua negara Swedia dan Thailand, satu lagi di Afrika. Kenapa? Karena? Mereka datang dari Afrika,” katanya.

Budi, penularan Mepox terjadi melalui kontak fisik dan dalam kelompok tertentu, sehingga potensi penularannya tidak kalah dengan Covid-19. Sedangkan untuk vaksin Mepox, Menteri Kesehatan telah memastikan tersedia di Indonesia dan akan menerima dana hibah sebesar $3,5 juta per dosis.

Meski harga vaksin Mepox mahal, kata Budi, vaksin ini diprioritaskan untuk kelompok risiko tinggi dan daerah yang terjadi wabah. Saat ini kasus Mepox baru ditemukan di Pulau Jawa dan Kepulauan Riau. Menteri Kesehatan Budi mengimbau masyarakat waspada namun tidak terlalu khawatir.

 

Categories
Kesehatan

FASTEMI, Terobosan Kemenkes untuk Penanganan Darurat Serangan Jantung di Daerah Terpencil

bachkim24h.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meluncurkan program inovatif bernama FASTEMI (Strategi Farmakologi Agresif untuk Penatalaksanaan ST-Elevation Myocardial Infarction/STEMI).

Tujuan dari program ini adalah memberikan pertolongan cepat kepada masyarakat yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung, khususnya serangan jantung jenis STEMI.

Saat ini program FASTEMI sedang dalam tahap percontohan di Kabupaten Sukabom, Jawa Barat dan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Inisiatif untuk menjangkau daerah-daerah terpencil

Kepala program percontohan proyek FASTEMI, Dr. Jenis serangan jantung Isman Firdaus, Sp.JP(K), FIHA, FESC, FSCAI, STEMI merupakan kondisi kritis akibat oklusi total arteri koroner yang berisiko menimbulkan komplikasi serius dan kematian. Hingga saat ini, STEMI hanya ditangani di rumah sakit besar yang memiliki laboratorium kateterisasi untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat.

“Inisiatif program FASTEMI ini dimaksudkan sebagai upaya pertolongan pertama bagi pasien serangan jantung tipe STEMI di daerah terpencil, jauh dari kota besar,” jelas Dr. langit Akses terhadap pengobatan dengan obat fibrinolitik

Salah satu capaian program FASTEMI adalah penggunaan obat antikoagulan (fibrinolitik) seperti tenecteplase. Obat ini disiapkan di puskesmas atau rumah sakit setempat yang tidak mempunyai laboratorium yang sehat. Dengan sekali suntikan, obat ini dapat membantu membuka sumbatan pembuluh darah jantung, memberikan pertolongan pertama yang penting sebelum mengirim pasien ke rumah sakit besar.

Lanjut dokter, obat fibrinolitik disiapkan di puskesmas atau rumah sakit yang tidak memiliki laboratorium kateterisasi, sehingga jika pasien terkena serangan jantung STEMI bisa segera disuntik. langit 

 

Untuk mendukung suksesnya program ini, Kementerian Kesehatan juga fokus pada pelatihan dan penyiapan sumber daya manusia (SDM) di puskesmas. Pelatihan tersebut meliputi pemberian Tencteplase serta penggunaan peralatan darurat seperti defibrillator dan peralatan EKG.

“Konsep program FASTEMI adalah yang pertama dilakukan adalah pendidikan. Seorang dokter mengatakan: Adanya pelatihan tenaga kesehatan di puskesmas karena mungkin saja ada tenaga kesehatan yang tidak terlatih dalam penatalaksanaan pasien serangan jantung di puskesmas. langit

 

Program FASTEMI juga didukung oleh pusat telemedis bernama KOMEN (konsultasi kesehatan online), yang memungkinkan puskesmas setempat berkoordinasi dengan rumah sakit pendukung. Fasilitas ini memungkinkan hasil EKG dikonsultasikan dengan ahli jantung untuk memastikan diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat.

 

Program FASTEMI saat ini sedang dilaksanakan dalam tahap uji coba karena persiapan dan pelatihan fasilitas dokter lokal di wilayah Sukaboom dan wilayah Pasaman Barat. Jika berhasil, program ini akan diperluas ke 34 provinsi di Indonesia untuk mengurangi kematian akibat serangan jantung.

Harapannya bisa menurunkan angka kematian akibat serangan jantung. Pada akhirnya dokter ini berkata: Oleh karena itu, pada pasien serangan jantung yang mengalami penyumbatan total pada pembuluh jantung, pertolongan pertama dapat dilakukan di puskesmas. langit

Program FASTEMI merupakan langkah penting dalam meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan memastikan bahwa mereka menerima perawatan yang cepat dan tepat pada saat serangan jantung darurat.

Categories
Kesehatan

Ahli Tekankan Skrining Hipotiroid Kongenital Saat Anak Baru Lahir

bachkim24h.com, JAKARTA – Dokter spesialis anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Bambang Trijaja menghimbau keras para orang tua yang anaknya terlahir dengan hemangioma kongenital. Hemangioma kongenital adalah suatu kondisi bawaan yang mempengaruhi produksi hormon tiroid dan menghambat perkembangan otak seseorang.

Hipotiroid kongenital bisa dicegah, dan jika bisa dideteksi, obatnya lebih murah, sehingga deteksi dini penting untuk mencegah kerusakan otak pada anak, ujarnya di Jakarta, Kamis (25). / 4/2024).

Bambang mengatakan, jika penyakit ini tidak ditangani dengan baik sejak masa kanak-kanak, maka bisa menyebabkan keterbelakangan mental di usia dewasa.

Ia menemukan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan hemangioma bawaan memiliki IQ rata-rata 77. “Jika skrining dilakukan tiga bulan sebelum kelahiran, kemudian hemangioma kongenital terdeteksi dan diobati, rata-rata IQ naik menjadi 77. “Kalau lebih dari tiga bulan, sudah terlambat,” ujarnya.

Bambang mengatakan, tidak ada tanda-tanda jelas dari hipotiroidisme kongenital, namun ia mengidentifikasi gejala-gejala seperti kesulitan buang air kecil, badan berjerawat dan terasa dingin, serta fitur wajah yang secara umum tidak ada bahkan pada usia satu bulan. Sepertinya orang tua berusia 4-6 minggu.

Ia mengungkapkan, 1:3.000 anak di seluruh dunia kini terlahir dengan hemangioma kongenital.

Untuk itu, Bambang menyarankan para orang tua untuk memeriksakan hemangioma kongenital 2-3 hari setelah lahir untuk memastikan pertumbuhan anak normal.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan Kementerian Kesehatan akan memperkuat perluasan skrining 14 penyakit, termasuk skrining hemangioma kongenital. Persoalan tersebut dibahas dalam Konferensi Nasional Tenaga Kesehatan (Rakerkesnas) tahun 2024 dan undang-undang kesehatan didasarkan pada strategi kesehatan yang bertujuan untuk mencegah masyarakat jatuh sakit atau menjaga kesehatan melalui program promosi dan pencegahan.

Skrining gonore bawaan akan terus diperluas, wanita hamil akan menjalani skrining enam kali, dan program imunisasi negara akan diaktifkan,” kata Menteri Kesehatan.

 

Categories
Kesehatan

Kemenkes Sebut Tak ada Hubungan Antara Nyamuk Wolbachia dan Keganasan Nyamuk Dengue

bachkim24h.com, Jakarta – Direktur Penyakit dan Pengendalian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu membenarkan tidak ada hubungan antara penyebaran nyamuk ber-Wolbachia dengan tingkat keganasan Nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue. jangan terbakar.

Maxi menjelaskan, spesies nyamuk Aedes aegypti di wilayah penyebaran nyamuk Wolbachia, tetap sama. Tanda dan gejala orang yang digigit nyamuk Aedes aegypti antara lain demam tinggi yang diikuti nyeri otot, muntah, diare, sakit kepala, pilek, dan pendarahan.

“Secara keseluruhan pola dan gejalanya sama. Tidak ada perbedaan jumlah nyamuk Aedes aegypti sebelum dan sesudah pelepasan Wolbachia,” kata Maxi di Jakarta, Senin (1/4).

Penyebaran nyamuk ber-Wolbachia kini telah mencapai 5 kota yaitu Semarang, Kupang, Bontang, Bandung, dan Jakarta Barat.

Kompetensi pemangku kepentingan dan masyarakat lokal diperhitungkan dalam mendefinisikan kelima bidang ini.

Semarang menjadi tempat pertama penyebaran nyamuk ber-Wolbachia, disusul Bontang dan Kupang. Sampai saat ini, iklan ini tidak tersedia di semua tempat.

Di Kota Semarang penyebaran nyamuk ber-Wolbachia di 4 kecamatan, di Kota Bontang di 3 kecamatan, dan di Kota Kupang di 1 kecamatan. 

 

 

Saat ini di wilayah Bandung prevalensi nyamuk pembawa Wolbachia hanya terdapat di 1 kecamatan yaitu Pesangrahan di Kecamatan Ujung Berung. General Manager Maxi menambahkan, pendistribusian nyamuk pembawa Wolbachia di Jakarta Barat belum dilakukan.

Sebab, kita menunggu kesiapan masyarakat dan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Kementerian Kesehatan yang sempat tertunda akibat pergantian kepemimpinan di DKI Jakarta. .

Maxi melaporkan, hasil pemeriksaan bersama Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan di 5 kota terlihat setelah keluarnya ember berisi nyamuk ber-Wolbachia, mayoritas nyamuk Aedes aegypti menemukan Wolbachia sebanyak 20%. .

Jumlah tersebut, kata Maxi, lebih rendah dibandingkan persentase nyamuk Aedes aegypti pembawa Wolbachia yang berjumlah 60% dari total spesies.

“Ketika populasinya mencapai 60 persen, pelepasan nyamuk ber-Wolbachia akan berhenti dan efek pengurangan demam berdarah akan mulai terasa setelah 2 tahun, 4 tahun, 10 tahun, dan seterusnya, seperti pekerjaan yang dilakukan di luar kota Yogyakarta,” kata Maxi. .

 

Penyebaran nyamuk pembawa Wolbachia terbukti mampu menurunkan angka kasus DBD di Kota Yogyakarta. Sejak pertama kali disebarkan pada tahun 2017, nyamuk pembawa Wolbachia terbukti mampu menurunkan infeksi demam berdarah sebesar 77 persen dan tempat berlindung sebesar 86 persen.

Categories
Kesehatan

Demam Berdarah Dengue Mengganas, Kemenkes RI Gelar International Arbovirus Summit 2024

bachkim24h.com, Jakarta – International Arbovirus Summit 2024 resmi digelar di Kura-Kura Bali. Konferensi ini diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Brazil serta didukung oleh PT Takeda Innovative Medicine.

Acara ini bertujuan untuk mengatasi meningkatnya penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk di seluruh dunia, khususnya infeksi demam berdarah, yang baru-baru ini melonjak di Amerika Selatan, Asia Tenggara, dan Timur Tengah.

Acara yang diadakan di Akademi GISAID di kampus United in Diversity (UID) di Bali ini, akan mempromosikan strategi pengendalian arbovirus, mengeksplorasi perkembangan vaksin terkini, dan mengevaluasi kemanjuran vaksin . Intervensi dan evolusi virus.

Nikki Kitty, Ph.D. Direktur Kebijakan Vaksin di Takeda Pharmaceuticals International Dia menekankan bahwa dia sedang berupaya melawannya

“Demam berdarah dengue menimbulkan beban yang signifikan bagi keluarga, sistem kesehatan, dan perekonomian. Mengingat demam berdarah dapat menginfeksi siapa saja tanpa diskriminasi, maka penanggulangan demam berdarah memerlukan pendekatan terpadu dan “Kita memerlukan kemitraan yang kuat lebih dari itu,” ujarnya.

Oleh karena itu, Takeda dengan senang hati berkontribusi pada KTT Arbovirus Internasional 2024 dan membantu pemerintah dalam mengembangkan strategi untuk mengendalikan penyakit arbovirus, termasuk demam berdarah.

Melalui inisiatif ini, Takeda berharap apa yang dilakukannya akan membuka jalan menuju pencapaian tujuan WHO yaitu “nol kematian akibat demam berdarah” pada tahun 2030.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan partai politik yang berbeda harus menyusun strategi untuk mengatasi masalah arbovirus dan lebih terbuka terhadap pendekatan yang mungkin dilakukan.

“KTT Arbovirus Internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2024 merupakan implementasi kerja sama internasional untuk membantu negara-negara meningkatkan kesiapsiagaan, pencegahan dan respons terhadap arbovirus lima hal,” ujarnya.​

Pertama, mengedukasi dan melatih masyarakat tentang cara menghindari penyakit menular. Melalui pendidikan dan pemahaman yang memadai, masyarakat kita akan mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari untuk mencegah infeksi lebih lanjut.

Yang kedua, namun juga penting, adalah vektor kendali. Yang ketiga adalah pengawasan atau monitoring yang kuat. Yang keempat adalah vaksinnya, dan yang kelima adalah pengobatannya, atau obatnya jika Anda terinfeksi.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga minggu ke-14 April 2024 saja, jumlah kasus demam berdarah yang tercatat di Indonesia mencapai 60.296 kasus dengan kematian sebanyak 455 orang.

Jumlah ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan minggu ke-17 tahun sebelumnya (2023), dengan 28.579 infeksi dan 209 kematian.

Sementara itu, dokter spesialis anak Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Aida Safitri Laxanawati mengatakan, vaksinasi untuk mencegah demam berdarah bisa menjadi salah satu solusi untuk memberikan perlindungan yang lebih komprehensif bagi keluarga Indonesia.

“Vaksin demam berdarah telah tersedia di Indonesia sejak tahun 2016. Vaksin yang tersedia di Indonesia dapat diberikan pada kelompok usia 6 hingga 45 tahun. “Kami memiliki hasil yang menunjukkan profil efikasi dan keamanan pada kelompok usia tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komite IX DPR RI Emmanuel Melquiades Laca Lena mengatakan, pemerintah berperan penting dalam membentuk pendekatan Indonesia dalam penerapan vaksin dan strategi kesehatan masyarakat, terutama dalam mengatasi tantangan seperti demam berdarah bermain.

Menurut saya, sangat penting untuk memprioritaskan vaksin berdasarkan kebutuhan kesehatan masyarakat, beban penyakit, dan sumber daya yang tersedia. Indonesia memiliki program imunisasi nasional, ujarnya.

Sementara itu, keputusan apakah akan memasukkan vaksin baru ke dalam program imunisasi nasional harus didasarkan pada bukti ilmiah, analisis efektivitas biaya, dan konsultasi dengan pemangku kepentingan terkait.

Agar vaksin menjadi lebih efektif, penting untuk menargetkan kelompok berisiko tinggi dan wilayah dimana penyakit ini lazim.

“Penting juga untuk melibatkan masyarakat secara efektif. Pengawasan dan pengawasan pasca vaksinasi dapat membantu menilai efektivitas vaksin, memantau efek samping, dan memantau tren penyakit untuk mengatasi masalah dengan cepat.” “Penggunaan teknologi inovatif seperti Wolbachia, dikombinasikan dengan vaksinasi dan langkah-langkah pengendalian vektor, juga penting,” katanya.

Ia melanjutkan bahwa sebagai anggota Kongres, ia mengawasi program-program tersebut untuk memastikan program tersebut transparan, efisien, dan demi kepentingan kesehatan masyarakat.

Melibatkan pemangku kepentingan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan mendorong kolaborasi dan memberdayakan masyarakat untuk mengambil langkah proaktif dalam memerangi demam berdarah.

Categories
Edukasi

Kemenkes Bantah Terlibat Pencopotan Prof Budi dari Dekan FK Unair

bachkim24h.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan tidak terlibat dalam keputusan Rektor Universitas Airlanga (Unir) yang mencopot Profesor Budi Santoso dari jabatan Dekan Fakultas Kedokteran. FK). Sebab, Profesor Budi menolak program pemerintah mendatangkan dokter asing ke Indonesia.

“Berita ini tidak ada hubungannya dengan Kementerian Kesehatan. Ini persoalan internal di Unair dan mungkin bisa dilakukan klarifikasi lebih lanjut di Rektorat Unair,” kata Kepala Kantor Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan. . , Siti Nadia Tarmisi. Dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (3/7/2024) malam WIB.

Berita ini diawali oleh Prof. Budi beredar Selasa ini melalui WhatsApp Group (WAG) Dosen FK Unair. Usai menerima keputusan Rektorat Unair yang mencopotnya dari jabatan Dekan FK Unair, ia berpamitan kepada 300 anggota kelompok tersebut.

“Terhitung hari ini saya diberhentikan sebagai dekan FK Unair. Saya menerimanya dengan lapang dada dan ikhlas. Saya mohon maaf karena ada salah dan khilaf selama saya menjalankan FK Unair dan kita terus berjuang demi FK Unair yang kita cintai. .Untuk maju dan berkembang,” Budi Santoso WAG membacakan kutipan dari pernyataan yang diberikan kepada

Saat dikonfirmasi, Profesor Budi membenarkan bahwa pernyataannya tersebut merupakan bentuk kewajibannya untuk berpamitan kepada guru dan sesepuh. Benar, ini pesan yang saya sampaikan kepada rombongan guru di FK Uniyar. Benar saya dipecat hari ini, ujarnya.

Saat ditanya apakah hal tersebut ada kaitannya dengan pernyataan penolakan program dokter asing di Indonesia, Profesor Budi membenarkan hal tersebut. “Iya. Proses somasi saya ada hubungannya dengan ini,” ujarnya.

Ia merasa ada perbedaan pendapat antara dirinya dan manajemen Unair terkait program Kementerian Kesehatan yang mendatangkan dokter asing. Sayangnya, ketidaksepakatan tersebut mengakibatkan dia dicopot dari jabatan dekan.

“Saya dan Pak Rektor berbeda pendapat dan saya nyatakan berbeda dan keputusan beliau diterima. Namun, jika saya mau mengutarakan hati nurani dan bertanya kepada semua dokter, saya kira mereka akan bersedia menerimanya. Dokter asing ? Jawabannya tidak,” kata Profesor Budi.

Ia mengaku Rektorat Unair meneleponnya pada Senin (7/1/2024) untuk mengklarifikasi pernyataan Budi yang menolak program doktor asing di Indonesia. Sementara itu, sehari kemudian, dia dipecat.

Dalam keterangan pribadinya kepada wartawan di Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (27/6/2024), Profesor Budi mengaku tidak setuju dengan program dokter asing di Indonesia. “Kami tidak setuju dengan fakultas kedokteran baik secara pribadi maupun institusional,” katanya.

Profesor Budi yakin 92 FK di Indonesia bisa meluluskan dokter yang berkualitas. Bahkan, kualitasnya tak kalah dengan dokter luar negeri. Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan mengatur persyaratan dan batasan bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan warga negara asing (WNA) yang ingin berpraktik di Indonesia.

Sebuah misi untuk menyelamatkan nyawa…

 

Categories
Lifestyle

Masyarakat Diminta Tak Khawatir Pernah Divaksin AstraZeneca, Begini Penjelasan Kemenkes

JAKARTA – Vaksin AstraZeneca bisa menyebabkan TTS atau trombosis disertai trombositopenia atau pendarahan. Penerima vaksin AstraZeneca takut melihatnya.

Direktur Kantor Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan, masyarakat Indonesia yang menerima vaksin AstraZeneca pada masa pandemi beberapa tahun lalu tidak perlu khawatir.

Saya sampaikan masyarakat tidak perlu khawatir karena Komnas KIPI belum menerima informasi mengenai TTS atau transfusi darah dari vaksin AstraZeneca di Indonesia, kata Siti Nadia saat ditemui di Hotel Moritz, Senin. (6/5/2024).

Mengenai efek vaksin AstraZeneca, Siti Nadia menjelaskan, waktu penyuntikan dan efek vaksin adalah empat hingga 42 hari dan enam bulan setelah penyuntikan terakhir.

Dengan kata lain, jika seseorang sudah mendapat vaksin AstraZeneca lebih dari enam bulan dan memiliki darah, maka itu tidak ada hubungannya dengan vaksin tersebut.

Jadi kalau sudah divaksin enam bulan atau lebih dan keluar darah, pasti bukan karena vaksin Covid-19 AstraZeneca, ujarnya.

Sementara itu, pemerintah dalam hal ini BPOM bersama Kementerian Kesehatan dan Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI) terus memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti setiap kasus KIPI.

BPOM menghimbau masyarakat untuk melaporkan reaksi merugikan setelah penggunaan vaksin pada program imunisasi petugas kesehatan sebagai bagian dari program pengawasan obat, kata BPOM dalam keterangannya.

Categories
Kesehatan

Upaya Kemenkes Tanggulangi Kasus TB di Indonesia

bachkim24h.com, Jakarta – Data Global TB Report 2023 menunjukkan Indonesia menjadi negara kedua dengan jumlah kasus tuberkulosis (TB) tertinggi setelah India. Diperkirakan 1.060.000 kasus dan 134.000 kematian akibat TBC terjadi di negara ini setiap tahunnya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan Masyarakat (Kemenkes) dr. Imran Pambudi mengatakan peningkatan deteksi TBC pada tahun 2023 meningkat menjadi 77% yaitu 820.789 kasus, dengan 134.528 kasus TBC terdeteksi pada anak. Peningkatan deteksi ini merupakan hal yang baik dalam upaya pemberantasan TBC.

“Penemuan kasus ini bagus karena bisa kita tangani secara langsung dan bisa segera diobati agar tidak menular ke orang lain,” kata Direktur P2PM dalam temu media melalui zoom meeting, Jumat (22/3). /). ) 2024).

Pencegahan TBC, kata Imran, ada dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021. Menurutnya, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang mengadakan pemilihan presiden terkait TBC.

“Satu-satunya negara yang mempunyai Perpres terkait TBC adalah Indonesia, karena kata Presiden, masalah TBC bukan hanya masalah kesehatan saja, tapi harusnya berbagai kementerian dan sektor juga ikut bertanggung jawab,” ujarnya. Mempercepat Pengobatan TBC

Upaya percepatan pengendalian TBC di Indonesia dilakukan melalui beberapa pilar yaitu pencegahan, promosi kesehatan, deteksi, pengobatan dan surveilans, serta di berbagai sektor.

Pertama, pencegahan tuberkulosis dengan mengadakan pertemuan kesadaran untuk memperluas pemberian terapi pencegahan. Kedua, promosi kesehatan dengan melaksanakan kampanye TBC komunitas dan multisektoral pada peringatan TBC dan hari kesehatan nasional.

Ketiga, deteksi, pengobatan, dan surveilans dengan penemuan kasus aktif pada kontak rumah tangga dan populasi berisiko, seperti Lapas/Rutan pada tahun 2022-2023. Pemerintah juga meluncurkan penggunaan rezim pengobatan BPaL/M secara nasional mulai Januari 2024 setelah penerapan awal di 4 provinsi.

Keempat, kolaborasi multisektoral yaitu diselenggarakannya High Level TB Meeting (HLM) untuk memantau keterlibatan 19 kementerian dalam upaya pemberantasan TBC, serta pembentukan Forum Kemitraan Percepatan Pengendalian TBC (WKPTB) yang melibatkan 19 kementerian. kementerian dan 35 mitra.

Upaya lain yang dilakukan Kementerian Kesehatan melalui P2PM yaitu pertemuan dengan Kementerian Koordinator PMK dan kementerian lain untuk membahas rumah singgah bagi pasien TB resistan obat (DR), pelatihan TBC, yaitu kegiatan pendampingan bagi tenaga kesehatan TBC. program (dokter, perawat, apoteker, teknisi laboratorium), dan optimalisasi deteksi kasus TBC melalui kegiatan skrining dan penelusuran kontak kolaboratif dengan kader/komunitas.

Pelatihan daring bagi petugas kesehatan melalui platform e-learning TBC, lokakarya komunikasi motivasi bagi organisasi penyintas TBC, dan lokakarya perencanaan logistik program TBC.

Ketua KOPI TB Pusat Prof. dr. Erlina Burhan yang juga menjadi narasumber pada konferensi pers tersebut menjelaskan, penyakit TBC dapat diobati dan dicegah melalui Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).

“TPT merupakan pengobatan yang diberikan kepada seseorang yang terinfeksi Mycobacterium tuberkulosis dan berisiko terkena TBC,” kata Prof. Erlina.

Dampak TPT dalam eliminasi tuberkulosis adalah dapat menurunkan risiko tuberkulosis sebesar 24-86% pada seluruh populasi berisiko, termasuk yang terdiagnosis tuberkulosis laten. Hal ini mengurangi risiko TBC atau kematian akibat TBC pada pasien HIV yang memakai ARV secara teratur hingga 60%. Pasien anak yang mengonsumsi TPT mengurangi risiko TBC hingga 82%. kata Prof. Erlina.

Laporan investasi kasus terkini menegaskan bahwa pelaksanaan skrining TBC yang dibarengi dengan terapi pencegahan TBC (TPT) mempunyai potensi besar dalam menurunkan jumlah kasus dan kematian TBC. Laporan ini menyoroti bahwa investasi di bidang kesehatan masyarakat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan populasi rentan dan mencapai tujuan global untuk mengakhiri TBC.

Categories
Kesehatan

Kemenkes Targetkan Ada Rumah Sakit Utama Layanan Kanker di Tiap Provinsi

bachkim24h.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan membuat program agar setiap provinsi memiliki rumah sakit kanker yang besar. Rumah sakit kanker perawatan primer adalah rumah sakit yang dilengkapi untuk melakukan terapi radiasi, pembedahan kanker tingkat lanjut, dan kemoterapi.

Tujuan ini merupakan bagian dari upaya reformasi kesehatan, khususnya perubahan layanan yang diberikan. Salah satu proyek siklus rujukan adalah Program Akreditasi Rumah Sakit yang bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap layanan maternitas, meningkatkan kemampuan, dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM).

Tujuannya tidak hanya agar setiap provinsi mempunyai rumah sakit utama dan layanan kanker, namun juga setiap kabupaten mempunyai layanan perantara. Rumah sakit perantara adalah rumah sakit yang mengkhususkan diri pada perawatan bedah dan kemoterapi.

Proyek rumah sakit ini melalui perjanjian kerjasama antara RSCM dengan beberapa rumah sakit pemerintah di beberapa daerah seperti RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung, RSUP Dr. Sitanala Tangerang, RSUD Banten, dr. Soedarso Pontianak, dan RSUD Ulin Banjarmasin.

Penandatanganan perjanjian kerja sama fokus layanan kanker dilakukan di RSCM, Jakarta pada Senin (5/2/2024).

“RSCM sebagai rumah sakit pendukung daerah mempunyai tanggung jawab melaksanakan kegiatan sosialisasi melalui pendampingan, pelayanan ketenagakerjaan dan pelatihan pendidikan, promosi dan deteksi dini.” Wakil Menteri Kesehatan Prof Dante Saxono Harbono.

Kanker merupakan masalah besar di Indonesia karena angka kematian yang masih tinggi dan biaya pengobatan yang tinggi. Ia mengatakan: “Di Indonesia, akan ada 400.000 pasien kanker pada tahun 2022. Oleh karena itu, kami membuat kampanye sosial agar pelayanan kanker di daerah harus seperti pelayanan kanker di pusat.” kata Dante saat membuka Jaringan Pelayanan Kanker Regional di RSCM, Jakarta.

Dukungan ini akan dilakukan dengan menggabungkan rumah sakit umum seperti RSCM untuk mendukung rumah sakit di tingkat konferensi. Nantinya akan dilakukan persiapan terhadap RS induk, RS perantara, dan puskesmas tingkat pertama seperti puskesmas.

Rumah sakit ini juga akan memberikan dukungan lebih dengan menyediakan obat-obatan yang diperlukan dan memastikan kualitas obat dalam negeri sama dengan obat impor. Harapannya, pasien tidak berobat ke luar negeri.

Perubahan layanan bersalin dalam bentuk perawatan di rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan diagnosis dini pasien kanker. Dante menjelaskan, banyak pasien kanker yang tidak sembuh karena kurangnya diagnosis dini, keterlambatan diagnosis, dan kurangnya intervensi kanker. Semua faktor tersebut menyebabkan kurangnya akses, kurangnya kualitas pelayanan rumah sakit, kurangnya peralatan medis, kurangnya dokter yang terampil dan kurangnya sumber daya manusia.

“Banyak pasien berada pada level tinggi. Jika kita melihat status deteksi dini kanker, ada banyak faktor yang berperan.” Profesor Dante mengatakan: Ini merupakan salah satu program nasional untuk mengatasi berbagai penyakit kronis yang membutuhkan biaya tinggi dan penting untuk ditinjau ulang.

Direktur Jenderal (Direktur) RSCM, Dr. Dukungan RSCM akan fokus pada empat jenis layanan kanker, yaitu kanker payudara, usus besar, paru-paru, dan anak, menurut Soprianto.

Ia berharap melalui kerja sama ini, rumah sakit umum setempat dapat memperluas akses dan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, khususnya layanan kanker.

RSCM berkomitmen terhadap pelaksanaan program ini secara efektif dan efisien.

“Kami yakin bahwa kami dapat membuat perbedaan besar dalam pencegahan kanker di Indonesia,” kata CEO Dr.Dr. Superianto.

Categories
Kesehatan

Cakupan Imunisasi Polio Tambahan di Jateng, Jatim, dan DIY Capai 44,7 Persen

bachkim24h.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah memulai Pekan Imunisasi Polio Nasional (PIN) putaran kedua pada 19-25 Februari 2024. Ini merupakan kelanjutan dari putaran pertama. yang dilaksanakan pada tanggal 15 hingga 21 Januari 2024.

Data di lapangan, cakupan Sub PIN Polio di Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mencapai 44,7 persen dari total sasaran 3.832.692 anak dalam dua hari putaran kedua.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI dr Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan, imunisasi tambahan tersebut dilakukan sebagai respons terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) polio pasca adanya kasus di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sub PIN ini sudah diterapkan di tiga wilayah tersebut seperti Kabupaten Sleman DIY.

Cakupan imunisasi tiap daerah sebesar 39,9 persen di Jawa Tengah, 48,8 persen di Jawa Timur, dan 37,6 persen di Kabupaten Sleman, DIY. Maxi menyatakan, meski di Sleman tidak ada kasus, namun karena berbatasan dengan Klaten, Jawa Tengah, maka imunisasi tambahan juga dilakukan.

Ia juga menjelaskan Sub PIN polio putaran pertama dan kedua telah dilakukan sebulan sebelumnya dengan target cakupan minimal 95 persen. Setiap putaran Sub PIN berlangsung selama satu minggu dan penambahan sampah selama satu minggu berikutnya, dengan jarak antar putaran minimal satu bulan, sebagaimana disampaikan Sehat Negeriku pada Sabtu, 24 Februari 2024.

Sasaran imunisasi tambahan adalah anak usia 0 sampai 7 tahun dengan target cakupan 95 persen, dilakukan di banyak tempat seperti puskesmas, posyandu, sekolah dan tempat imunisasi lainnya.

Pemerintah juga terus melacak kasus kelumpuhan akut dan polio lingkungan. Masyarakat khususnya orang tua diimbau untuk memastikan anaknya mendapatkan imunisasi polio sesuai jadwal yang ditentukan dan menerapkan perilaku hidup bersih, termasuk kasus kelumpuhan kepada petugas kesehatan jika terjadi pada anak di bawah 15 tahun.

“Jangan disentuh, harus sesuai jamban. Lalu cuci tangan pakai sabun. Segera informasikan juga ke petugas kesehatan jika menemukan kasus kelumpuhan pada anak di bawah 15 tahun,” kata Maxi.