Categories
Kesehatan

Ketahui 7 Gejala Burnout yang Harus Diwaspadai, Jika Dibiarkan Malah Bikin Sulit Fokus

bachkim24h.com, Jakarta – Bagi sebagian orang, stres akibat pekerjaan sehari-hari adalah hal yang wajar. Namun terlalu sering mengalami stres berlebihan dapat menimbulkan gejala kelelahan (burnout) yang patut diwaspadai.

Jika Anda pernah mengalami burnout, Anda pasti paham apa artinya jika Anda kekurangan energi dan kelelahan, atau mungkin Anda rentan stres karena makan atau melewatkan waktu makan.

Beberapa orang kesulitan membedakan depresi dan burnout karena kesamaan gejalanya. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang kelelahan dan cara mengidentifikasinya.

Singkatnya, burnout mengacu pada keadaan kelelahan fisik dan emosional kronis yang terjadi sehubungan dengan tempat kerja Anda. Sebagaimana dijelaskan oleh Sarah Sarkis, psikolog, psikolog berlisensi, pelatih eksekutif bersertifikat dan direktur senior psikologi kinerja di Ekos.

Stres kerja yang tidak dikelola secara rutin akan menimbulkan dampak fisik, mental, dan kognitif.

Anda mungkin merasa perlu berusaha lebih keras untuk mencapai hasil yang memuaskan, namun di saat yang sama, Anda juga merasa sudah berusaha semaksimal mungkin namun hasilnya masih belum memuaskan.

“Ketika tingkat aktivitas Anda melebihi tingkat energi, Anda akan mengalami tingkat stres yang tinggi,” kata Dr. Monica Vermani, psikolog klinis terdaftar, penulis, pembicara, dan anggota College of Psychologists of Ontario.

“Dan ketika tingkat stres tinggi secara konsisten dalam hidup Anda, akan ada penumpukan gejala yang dapat menyebabkan kelelahan karena Anda mendahulukan kebutuhan orang lain daripada kebutuhan Anda sendiri.”

Meskipun gejala kelelahan paling sering berhubungan dengan pekerjaan, gejala tersebut sering kali menyebar dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan Anda. kamera.

Berikut beberapa gejala kelelahan yang paling umum, menurut Sarkis dan Vermani, seperti dilansir Women’s Health pada Selasa, 27 Februari 2024. Insomnia: Mungkin termasuk kesulitan dan kesulitan tidur, yang juga dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mudah tersinggung. ujar Sarkis. . Sakit: Anda mungkin mengalami sakit kepala, ketegangan otot, atau ketidaknyamanan fisik lainnya, kata Sarkis. Vermani mencatat bahwa migrain juga mungkin terjadi. Masalah pencernaan: Tahap awal mungkin termasuk mual, sembelit dan diare, kata Vermani. Sarkis menambahkan, sakit perut dan gejala yang berhubungan dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) juga umum terjadi. Terputus: Anda mungkin merasa terputus dari kolega dan tugas Anda, kata Sarkis. Hal ini bisa sangat berbahaya bagi mereka yang bekerja dalam tim yang dinamis. Kesulitan berkonsentrasi: Kabut otak adalah salah satu penyebab paling umum dari gejala ini. Anda mungkin juga mengalami penurunan konsentrasi atau gangguan kinerja kognitif, kata Sarkis. Berkurangnya rasa percaya diri: Anda akan mulai merasa upaya Anda tidak mengalami kemajuan, yang dapat menimbulkan perasaan tidak berdaya atau kurang motivasi. Hasilnya, Anda bisa pensiun atau mengambil cuti sakit untuk beristirahat, kata Sarkis. Isolasi: Anda mungkin merasa ingin menarik diri dari teman dan keluarga, dan mereka mungkin mengeluh tentang kurangnya kehadiran Anda, kata Vermani.

Jika memungkinkan, ambillah langkah aktif untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendorong orang lain (dan diri Anda sendiri) untuk memprioritaskan kesejahteraan mereka. Bagi mereka yang tidak memiliki banyak kekuasaan di tempat kerja, Sarkis menyarankan untuk belajar menetapkan batasan sejak dini dan sering, dan menggunakan kata “tidak” bila diperlukan.

Tentu saja, hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, jadi langkah pertama yang baik adalah memperjelas batasan yang ingin Anda tetapkan. Sebelum berbicara dengan atasan Anda, ada baiknya Anda mengalihkan perhatian Anda dengan cara yang Anda sukai untuk menghilangkan kecemasan atau kegelisahan. Ingatlah bahwa ini mungkin memerlukan beberapa percakapan, tergantung kebutuhan Anda.

Untuk aktivitas sehari-hari, Anda bisa beralih ke gerakan atau mindfulness untuk bersantai di sela-sela rapat atau sebelum dan sesudah bekerja.

“Baik itu yoga, meditasi [mendalam], atau meditasi terpandu, tujuannya adalah melakukan sesuatu dengan kehadiran penuh,” kata Vermani. Berhenti sejenak dan berpikir juga dapat meringankan gejala fisik Anda, tambahnya.

Anda juga perlu memperhatikan dasar-dasarnya dan fokus pada makan teratur dan tidur malam yang nyenyak. Namun jika Anda membutuhkan dukungan tambahan, jangan ragu untuk menghubungi teman, keluarga, terapis, atau bahkan rekan kerja.

Jika Anda tidak mengambil tindakan untuk mengatasi kelelahan Anda, gejala Anda akan bertambah buruk.

“Gejala-gejala ini adalah cara tubuh membuat Anda berhenti, berpikir, dan mengatur ulang,” kata Vermani.

Mengabaikan gejala-gejala kelelahan dapat mengakibatkan: Serangan panik terus-menerus Penurunan kinerja kerja Peningkatan tingkat ketidakhadiran Peningkatan atau penurunan berat badan Ketegangan jangka panjang pada hubungan pribadi Imunitas rendah

Sarkis juga menambahkan, ada kemungkinan burnout yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi mental lainnya.

“Tidaklah berlebihan untuk percaya bahwa jika kelelahan tidak ditangani dalam jangka waktu yang lama, hal ini dapat berkembang menjadi gangguan kejiwaan dan penyakit lain seperti depresi klinis, sehingga membuat orang berisiko tinggi untuk melakukan bunuh diri.”

Categories
Kesehatan

Pentingnya Power Nap untuk Hindari Kecelakaan Saat Mudik, Begini Caranya

bachkim24h.com, JAKARTA – Dokter kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama mengatakan tidur siang singkat atau yang lebih dikenal dengan power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama arus balik Idul Adha 2024.

“Power nap atau tidur siang sekitar 15 hingga 30 menit efektif menambah energi sehingga tubuh kembali bugar dan rasa ngantuk cepat hilang,” kata Ngabila melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu (13/4). ). /2024).

Ngabila, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pelayanan Medis dan Keperawatan RS Tamansari Jakarta, mengatakan pengemudi harus mengoptimalkan tidur siang singkatnya saat mengunjungi rest area, terutama antara pukul 13.00 hingga 15.00 atau malam hari.

Tidur siang singkat memiliki banyak manfaat bagi orang yang mengemudi. Beberapa di antaranya adalah meningkatkan kemampuan fokus dan konsentrasi, mengurangi kelelahan, meningkatkan energi, memperbaiki mood, dan memperlancar proses pelepasan hormon.

Berbeda dengan tidur, tidur siang singkat yang diklaim memiliki manfaat berbeda, membantu tubuh menjalani proses pemulihan jaringan otot dan saraf, melindungi fungsi otak, serta meningkatkan kemampuan fisik dan kognitif.

Bagi yang ingin tidur siang sebentar, Anda bisa memastikan ruangan atau mobil tempat Anda akan tidur dalam keadaan tenang, sejuk, dan gelap. Jika ruangan sangat terang, gunakan masker atau penutup mata.

“Selain itu, sebaiknya jangan tidur setelah makan dan mematikan notifikasi perangkat elektronik agar tidak terganggu untuk mendapatkan tidur yang singkat dan berkualitas. Cara lainnya adalah dengan memposisikan tubuh senyaman mungkin, tarik napas dalam-dalam atau lantunkan mantra, kata Ngabila.

Namun menurut Ngabila, tidur siang singkat membawa seseorang hanya melewati tahap 1-2 dari siklus tidur. Belum memasuki tahap ketiga, yaitu tubuh mengalami tahap keempat yang disebut tidur nyenyak dan tahap lengkap atau rapid eye motion (REM).

“Pada tidur tahap kedua, otot melemah dan fungsi tubuh melambat. Tahap REM akan melumpuhkan otot-otot tubuh untuk sementara waktu, ujarnya.

Ngabila mengingatkan, mengingat waktu singgah di rest area dibatasi 30 menit untuk menghindari kepadatan, pemudik diminta memanfaatkan waktu tersebut untuk memenuhi kebutuhan paling mendesak seperti ke toilet, membeli makanan atau minuman. 10 menit berjalan kaki atau peregangan -15 menit berkendara dan tidak ada yang bisa menggantikannya. Waktu ini juga bisa digunakan untuk tidur berkualitas: 15 atau 30 menit.

Ia juga mengingatkan para pengemudi bahwa minuman manis atau minuman kemasan seperti kopi, teh, dan minuman berenergi tidak baik bagi kesehatan, terutama jantung, dan mengandung banyak gula.

“Jangan memaksakan diri, keselamatan adalah kuncinya. Jika sangat mengantuk, istirahatlah sampai rasa kantuk hilang dan lanjutkan dengan hati-hati,” ujarnya.

Categories
Kesehatan

Petugas KPPS Bekerja hingga Dini Hari, Dokter: Perhatikan Sinyal Tubuh, Jika Ada Gejala Segera ke Puskesmas

bachkim24h.com memberitakan Jakarta Dani (37), salah satu Ketua Panitia Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS di Sleman, Yogyakarta, telah menyelesaikan tugasnya pada Pemilu 2024 pada Kamis, 15 Februari 2024. 01.30 WIB. Ivan (40), warga Bekasi yang menjadi petugas KBPS pada pemilu kali ini, baru bisa pulang pada pukul 02.00 WIB.

Setelah bekerja lebih dari 20 jam di Hari Pemungutan Suara 2024, petugas KPPS mulai merasakan kelelahan. Terkait hal itu, pengurus KBPS diimbau tidak memaksakan diri mengambil tindakan pasca pemilu 2024.

“Kuncinya bukan memaksakan diri, tapi mewaspadai keluhan diri sendiri,” kata praktisi kesehatan masyarakat Nakabila Salama.

Ngabila meminta toleransi dan empati dari pihak keluarga agar para pengurus KPPS bisa beristirahat setelah bekerja keras menghadapi Pemilu 2024.

Kemudian, dia juga meyakini lingkungan atau kantor tempat petugas KBPS bekerja di hari biasa akan memahami kondisi pekerjanya.

“Jadi bisa dilakukan saat cuti atau izin,” kata Nakapila, Kamis (15/2/2024) dalam live Instagram Kementerian Kesehatan.

Jika ada keluhan segera ke puskesmas atau rumah sakit

Nkapila meminta petugas KBPS lebih memahami sinyal yang diberikan pihak badan. Jadi segera konsultasikan ke dokter jika muncul gejala.

“Kalau ada gejala jangan sungkan, jangan malu, jangan malas (malas bergerak), datanglah ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat (untuk diperiksa),” kata Nkapila.

Jika Anda mengalami pusing, untuk sementara Anda bisa mengobatinya dengan paracetamol atau obat bebas. Namun bila gejala tidak kunjung hilang dalam waktu 1 x 24 jam, segera periksakan ke dokter.

Jangan menunggu sampai keluhan meningkat, katanya.

Petugas KPPS sebenarnya tidak bekerja pada D-Day, 14 Februari 2024 saja. Beberapa waktu lalu, kami mulai melakukan koordinasi, tiga hari sebelum tanggal pemungutan suara, mulai dari penjagaan TPS hingga rapat koordinasi.

Rasa lelah yang muncul bukan terjadi kemarin, melainkan sudah menumpuk sejak beberapa hari terakhir. Jadi, dalam kondisi seperti ini, lebih baik mengonsumsi vitamin booster.

“Vitamin terbaik sebenarnya berasal dari buah atau sayuran asli, namun dalam situasi yang jarang terjadi seperti ini, suplemenlah vitamin C atau B3 secara oral,” kata Nkapila.

“Atau kalau mau infus vitamin perlu mendapat resep dari dokter. Booster ini untuk meningkatkan imunitas petugas KBPS,” kata Nkapila.

Nakapila, yang bekerja di RS Taman Sari, Jakarta Barat, mengatakan pada Hari Pemungutan Suara 2024, rumah sakit tempatnya bekerja merawat seorang petugas KBPS yang sakit dan lelah.

Setelah mendapat perawatan yang baik, petugas KBPS bisa dipulangkan dalam kondisi baik.

“Setelah enam jam observasi, Anda bisa dipulangkan. Artinya tidak perlu menunggu gejala bertambah parah (segera diperiksa jika ada gejala),” kata Nkapila.