Categories
Bisnis

Buntut Kekerasan STIP Jakarta, Kemenhub Evaluasi Seluruh Sekolah Kedinasan

bachkim24h.com, Jakarta – Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengungkapkan keprihatinannya atas adanya kekerasan di Sekolah Tinggi Perhubungan atau STIP Jakarta yang berada di bawah Kementerian Perhubungan.

Sementara itu, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan segera mengevaluasi model parenting untuk perbaikan ke depan.

“Meski tindakan kekerasan tersebut sungguh tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diterima di lingkungan sekolah, namun perbaikan tersebut tetap perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa,” tegas Adita di kemudian hari. /5/2024).

Tim investigasi internal telah dibentuk untuk mengevaluasi kasus kekerasan di STIP Jakarta. Tak hanya di lingkungan perguruan tinggi, penilaian pola asuh orang tua ini juga akan dilakukan di sekolah formal lain yang berada di bawah Kementerian Perhubungan.

Ditambahkannya, “Hasil evaluasi komponen kampus STIP selanjutnya akan diterapkan pada sekolah lain yang berada di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan.”

Adita menambahkan, untuk proses hukum yang berjalan di STIP Jakarta, Kementerian Perhubungan mendukung penuh dan akan bekerja sama dengan Polres Jakarta Utara. Seluruh elemen STIP Jakarta juga didorong untuk berkolaborasi dan bekerja sama untuk mendukung penuh proses hukum yang sedang berjalan.

“Pada saat yang sama, untuk mendukung proses hukum yang sedang berjalan, sekolah tetap dapat melaksanakan proses pembelajaran, telah dilakukan upaya penerapan sistem pendidikan hybrid setiap semester, dan setiap minggu dilaksanakan secara bergantian,” ujarnya. . 

Selain itu, untuk memastikan tidak ada risiko kekerasan di masa depan, sekolah telah menambahkan kamera CCTV di seluruh area kampus, menghilangkan potensi kekerasan dan secara aktif terlibat dengan pemangku kepentingan terkait. Terkait dengan proses penciptaan karakter, termasuk alumni dan himpunan kru.

Adita menyimpulkan: “Sanksi yang lebih berat juga akan diterapkan, termasuk pemecatan tanpa menghormati pendidikan, jika siswa diminta untuk ‘membuktikan bahwa mereka telah melakukan kekerasan.’ 

 

Polisi telah menetapkan tersangka pelaku pemukulan hingga tewasnya mahasiswa tahun pertama Universitas Ilmu Kelautan (STIP) Putu. Pelaku diketahui bernama Tegar Rafi Sanjaya alias TRS (21), mantan korban.

Kepala Satuan Reserse Kriminal AKBP Polres Metro Jakarta Utara Hady Saputra Siagian mengatakan, pihaknya belum menerima laporan lebih lanjut mengenai kejadian serupa.

Oh tidak (laporan kekerasan serupa) sejauh ini, hanya korban, kata Hady, Minggu (5 Mei 2024).

Meski begitu, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Apakah pelaku pernah melakukan hal serupa kepada siswa lain atau tidak.

“Masih dalam penyelidikan karena kami tidak melapor. Apa kami tidak tahu? Karena tindak pidananya sebagai laporan, kalau Anda terlibat atau teman Anda juga ikut dipukul ya silakan lapor ke kami, kami terima, tapi kalau sejauh ini tidak ada”.

Polres Metro Jakarta Utara sebelumnya telah menetapkan mahasiswa tahun kedua Sekolah Tinggi Ilmu Kelautan (STIP) sebagai tersangka penganiayaan dan pembunuhan terhadap mahasiswa tahun pertama Putu Satria Ananta Rustika (19).

Tersangka diketahui merupakan perwira senior Tegar Rafi Sanjaya (TRS) yang melakukan pemukulan terhadap Puto.

Kompol Gidion Arif Setyawan mengatakan, pihaknya telah melakukan olah TKP dan menyimpulkan adanya ketidaksesuaian antara keterangan saksi dan keterangan pelaku yang kini berstatus tersangka. Polisi Sabtu (5/4/2024).

Tersangka diidentifikasi setelah pihak berwenang membangun sebuah kasus. Kemudian, berdasarkan keterangan 36 orang saksi yang fokus pada pelaku kejahatan tersebut.

“Total 36 orang yang kami periksa berada di TKP, sehingga kami menyimpulkan bahwa tersangka dalam kejadian tersebut hanyalah saudara laki-laki TRS,” jelas Gidion.

Atas perbuatannya, pelaku akan diancam dengan Pasal 338 Jo Cabang 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Jurnalis: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com