Categories
Sains

Ilmuwan Top Australia Klaim Temukan Jawaban Misteri Jatuhnya Pesawat MH370

KUALA LUMPUR – Seorang ilmuwan mengaku akhirnya berhasil memecahkan misteri kejadian yang menimpa Malaysia Airlines penerbangan MH370, lapor MailOnline hari ini.

Vincent Lane, peneliti di Universitas Tasmania, mengatakan dia juga telah mengidentifikasi “tempat persembunyian besar” di mana pesawat itu jatuh.

Dia mengatakan sinyal yang diterima dari hilangnya Boeing 777 di Samudera Hindia membantu menentukan pola penerbangan sebelum MH370 dikonfirmasi hilang pada Maret 2014.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal Navigation, Lane mengklaim bahwa sinyal dan pemeriksaan reruntuhan mendukung hipotesis bahwa MH370 berada dalam kendali ketika jatuh ke arah timur.

Ia menyimpulkan, pilot MH370 sengaja mengambil keputusan untuk menembak jatuh pesawat yang membawa 239 penumpang tersebut.

Teori serupa sebelumnya dikemukakan oleh pilot Inggris Simon Hardy.

Namun, Lin menepis teori sebelumnya bahwa MH370 jatuh ke laut dengan kecepatan tinggi karena alasan yang tidak diketahui setelah menyimpang dari rute Kuala Lumpur-Beijing.

“Ini mengubah narasi bahwa hilangnya MH370 tidak direncanakan karena kehabisan bahan bakar dan kecelakaan berkecepatan tinggi menjadi insiden yang direncanakan oleh seorang pilot yang melakukan ‘penghilangan secara menakjubkan’ di selatan Samudera Hindia,” jelas Lin di LinkedIn. Sebuah artikel yang mengumumkan publikasi terbarunya.

Dia kemudian mengklaim bahwa kerusakan pada sayap, sayap, dan sayap pesawat serupa dengan yang dialami pesawat komersial US Airways ketika pilotnya, Kapten Chesley Sullenberger, melakukan pendaratan terkendali di Sungai Hudson dekat Manhattan pada Januari 2009. .

Ia pun mengklaim penelitiannya memberikan lokasi yang jelas terjadinya jatuhnya pesawat.

Itu adalah koordinat lokasi yang tercatat dalam simulator penerbangan yang sebelumnya ditemukan oleh Biro Investigasi Federal (FBI) tetapi dianggap “tidak relevan,” katanya.

Categories
Sains

Pilot Batik Air A320 Tertidur saat Terbang, KNKT Lakukan Investigasi

JAKARTA – Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) melaporkan pilot Batik Air tertidur dalam penerbangan Airbus A320 (PK-LUV) penerbangan ID6723 Kendari – Jakarta pada 25 Januari. Kelalaian ini terungkap setelah selesai dilakukan penyelidikan.

Melansir FlightGlobal, Jumat (8/3/2024), pernah terjadi kejadian mencurigakan pada penerbangan ID6723 dimana pesawat kehilangan kontak dan lepas landas. Saat itu, kedua pilot yang bekerja di pesawat tersebut mengaku mengalami masalah radio yang membuat mereka tidak bisa merespons pengatur lalu lintas udara.

Namun penyelidikan menemukan kedua pilot tersebut tidur selama 28 menit selama 2 jam 35 menit. Dalam keterangannya, KNKT menyebut kejadian tersebut terjadi tak lama setelah pertemuan pertama pilot dengan otoritas pengatur lalu lintas udara di Jakarta.

KNKT menyebutkan, kejadian tersebut bermula saat pesawat mencapai ketinggian maksimal sekitar pukul 08.37 waktu setempat. Saat itu kedua pilot melepas headsetnya dan pilot pertama bertanya kepada pilot kedua apakah dia boleh tidur. Pilot kedua kemudian melanjutkan perjalanan dan pilot pertama tertidur.

Setelah 40 menit tidur, pilot pertama bangun dan menanyakan apakah pilot kedua ingin istirahat. Petugas lainnya menolak dan melanjutkan pekerjaannya. Ia kemudian melakukan upaya pertama dengan pengatur lalu lintas udara di Jakarta dengan arah 250° timur jalan.

Sekitar 1 menit setelah kontak dengan Jakarta, pilot juga tertidur, tidak ada respon dari pusat kendali di Jakarta yang dihubungi. Kedua pilot tertidur selama penerbangan 28 menit tersebut dan pesawat lepas landas.

Pilot pertama kemudian terbangun dan menyadari bahwa pesawat tidak berada di landasan. Pilot pertama kemudian mengangkat pilot kedua dan menanggapi panggilan dari pusat kendali regional di Jakarta yang menyatakan mereka mengalami masalah komunikasi radio.

KNKT mengatakan, pilot kedua mengaku kurang istirahat karena harus bangun beberapa kali malam itu untuk membantu istrinya merawat anaknya yang baru lahir. Beruntung pesawat masih berhasil mendarat di Jakarta tanpa mengalami kerusakan apa pun.