Categories
Otomotif

Berkaca dari Tabrakan Beruntun di Tol Jakarta-Cikampek, Ini Hitungan Jaga Jarak Aman saat Berkendara

bachkim24h.com, Jakarta – Kecelakaan menjadi musibah yang paling ditakuti saat perayaan mudik atau hari raya setiap tahunnya. Setiap tahunnya diperlukan upaya yang berbeda-beda dari semua pihak untuk menekan angka insiden.

Seperti kecelakaan baru-baru ini, tiga mobil terlibat tabrakan beruntun di Km 58, Km 58+600, Karawang, Jawa Barat di Tol Jakarta-Cikampek, bahkan dua di antaranya terbakar.

Melihat kejadian tersebut, para pengendara yang mudik pada Hari Raya Idul Fitri agar tetap melanjutkan pergerakannya dengan aman.

Salah satu tips yang bisa dilakukan adalah menjaga jarak aman agar bisa mengantisipasi pengereman mendadak pada mobil di depan yang bisa berujung pada sejumlah kecelakaan.

Dikembangkan bachkim24h.com Dari berbagai sumber, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga jarak mobil, yaitu jarak minimal dan jarak aman. Keduanya bisa dihitung dari kecepatan mobil kita.

Jarak minimum adalah jarak terdekat antara mobil kita dengan mobil di depannya. Sedangkan jarak aman adalah jarak dengan posisi teraman antara kendaraan yang satu dengan kendaraan yang lain.

Jarak minimal 15 meter dan maksimal 30 meter untuk kecepatan 30 km/jam, jarak minimal 20 meter dan maksimal 40 meter untuk kecepatan 40 km/jam dan kecepatan 50 km. /jam jarak minimal 25 km dan jarak maksimal 50 meter.

Kecepatan 60 km/jam jarak aman 40 meter dan jarak maksimal 60 meter, kecepatan 70 km/jam jarak aman 50 meter dan jarak maksimal 70 meter, kecepatan 80 km/jam jarak aman 60 meter dan jarak maksimal 80 meter, kecepatan 90 km /jam jarak aman 70 meter dan jarak maksimal 90 meter, kecepatan 100 km/jam, jarak aman 80 meter dan jarak maksimal 100 meter.

Dengan melakukan tindakan preventif maka potensi terjadinya kecelakaan dapat diminimalisir.

Pengunjung yang melewati Tol Trans Jawa harus lebih berhati-hati saat melintasi ruas Brebes-Semarang, Jawa Tengah. Terpantau kondisi jalan tol pada malam hari gelap dan tidak ada penerangan di beberapa tempat.

Pantauan, Minggu, 7 April 2024 malam, sesaat setelah melintasi Gerbang Tol (GT) Brebes Timur di kilometer 277, terdeteksi suasana gelap tanpa ada lampu.

Selain itu, pemudik akan kembali merasakan kegelapan total saat melintas dari kilometer 281 – kilometer 282 dan kilometer 288 hingga pintu keluar Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang.

Melansir Antara, rambu-rambu jalan yang menjadi pedoman utama para pengemudi mudik yang sebagian besar didominasi minibus swasta dan bus AKAP hanya berpandangan mata kucing.

Sementara itu, penerangan jalan umum (PJU) kerap kita jumpai di beberapa rest area atau gerbang tol sepanjang Tol Trans Jawa ruas Brebes-Semarang.

Kondisi jalan yang sebagian besar gelap membuat kekhawatiran pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.

Categories
Bisnis

Kecelakaan Tol Cikampek KM 58, Kemenhub Duga Sopir Kelelahan

bachkim24h.com, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meluncurkan penyelidikan atas kecelakaan di KM 58+600 Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Tol Cikampek 58). Diduga penyebab kecelakaan adalah kelelahan pengemudi.

Hendro Sugiatno, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, mengatakan proses penyelidikan akan dilakukan bekerja sama dengan pihak kepolisian. Sementara itu, pengemudi Daihatsu Grandmax diyakini kelelahan saat menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Cikampek di tengah angin.

Diduga pengemudi Daihatsu Grandmax kelelahan sehingga mobil berangkat arah Jakarta, kata Hendro dalam keterangannya, Senin (4/8/2024).

Ia berharap penumpang bisa beristirahat jika merasa mengantuk atau lelah. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan beberapa titik, misalnya di rest area paling lama 30 menit, atau bisa juga keluar tol terlebih dahulu untuk mencari rest area yang lebih nyaman.

“Mengingat kondisi lalu lintas yang padat dan membuat para penumpang kelelahan, diharapkan mereka lebih memilih waktu istirahat. Disarankan istirahat 30 menit setiap berkendara selama 4 jam berturut-turut,” ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat merencanakan waktu perjalanannya dengan sebaik-baiknya.

“Penumpang dapat memilih untuk berangkat pada waktu yang tidak memungkinkan untuk tidur dan mengusahakan tidur yang cukup sebelum berkendara,” tambahnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turun tangan menyikapi kecelakaan maut di KM 58+600 Tol Jakarta-Cikampek (Yapek). Kementerian Perhubungan dan polisi akan menyelidiki kecelakaan tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno mengaku turut prihatin atas kejadian yang menyebabkan 12 orang meninggal tersebut. Ternyata ada 3 kendaraan yang terlibat, 2 di antaranya terbakar di jalan raya.

“Kami turut prihatin atas kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa ini,” kata Hendro dalam keterangannya, Senin (8/4/2024).

Menurut dia, pihaknya sudah sepakat dengan Polri untuk mengusut kecelakaan di Tol Yapek tersebut. 

Saat ini Humas Umum telah sepakat dengan pihak kepolisian untuk melanjutkan penyelidikan menyeluruh atas kecelakaan tersebut, ujarnya.

Berdasarkan informasi, kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 58+600 arah Jakarta pada pukul 07.04. Sedikitnya ada 3 mobil yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Kendaraan tersebut terdiri atas satu unit bus Primajasa bernomor registrasi B 7655 TGD dan satu unit mobil Daihatsu Grandmax bernomor registrasi B 1635 BKT serta satu unit mobil Daihatsu Terios bernomor registrasi E 1399 MF.

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melaporkan lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek (Yapek) kembali normal menyusul kecelakaan lalu lintas di KM 58+600 arah Jakarta. Selain itu, perseroan kembali menerapkan sistem contraflow terbuka dan tertutup di kilometer 47-70 Tol Japek arah Chikampek.

Nixon Sitorus, Sekretaris Perusahaan Jasa Marga, mengatakan arus lalu lintas sudah pulih setelah kecelakaan teratasi. Hingga pukul 12.00 WIB, mobil melaju mulus dua arah di Tol Japek.

“Mulai rusak, sudah bocor,” kata Nixon saat dikonfirmasi wartawan, Senin (8/4/2024).

Diketahui, pada Senin 8 April 2024 pukul 07.04 terjadi kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 58+600 arah Jakarta. Jalur berlawanan di KM 47 dan KM 70 ditutup sementara untuk mengatasi kecelakaan tersebut dan mempercepat evakuasi yang melibatkan 3 kendaraan yaitu Daihatsu GrandMax, Daihatsu Terios dan Big Bus di KM 58.

“Atas kebijaksanaan kepolisian, PT Jasamarga Transjawa Tol telah membuka dan menutup lalu lintas Tol Jakarta-Cikampek dari KM 47 hingga KM 70 arah Cikampek,” kata Senior Manager Kantor PT Jasamarga Transjawa Tol 1 Amri Sanusi. dalam pernyataannya.