Categories
Kesehatan

Mahasiswi Tabrak Pemotor karena Mabuk, Ini Bahaya Berkendara di Bawah Pengaruh Alkohol

REPUBLIKA.CO. Menurut polisi, Marissa sedang mengendarai mobilnya saat itu.

Kepala Dinas Lalu Lintas Pekanbaru, Kompol Alwin Agung Wibawa, mengatakan dalam keterangannya: “Pelaku berada di perlintasan klub dan dia satu-satunya orang di dalam mobil tersebut.”

Lalu apa saja risiko mengemudi di bawah pengaruh alkohol? Menurut Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme (NIAAA), alkohol mengganggu koordinasi, keterampilan mengemudi, dan kemampuan mengemudi seseorang. Minum alkohol dapat membuat orang kehilangan kendali dan menjadi agresif, sehingga memengaruhi kemampuannya dalam mengemudi.

Menurut NIAAA, meminum alkohol mempengaruhi otak selama berjam-jam, mempengaruhi perilaku seseorang keesokan paginya. Kafein tidak membantu mengurangi efek alkohol pada tubuh.

Para ahli dari Institut Rehabilitasi Alkohol menegaskan bahwa mengemudi setelah minum alkohol adalah kejahatan serius. Bahkan alkohol dalam jumlah kecil pun dapat menyebabkan situasi mengemudi yang berbahaya.

Kelompok risiko terbesar untuk mengemudi dalam keadaan mabuk adalah mereka yang mengidap gangguan penggunaan alkohol atau alkohol (AUD). Artinya, mereka mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dalam waktu singkat, yang dapat menimbulkan efek samping berbahaya.

Begitulah pengaruh minuman keras terhadap kemampuan mengemudi seseorang, menurut laporan Alcohol Recovery Guide pada Senin (5/8/2024).

1. Waktu pergerakannya lambat

Ketika Anda memiliki alkohol dalam sistem Anda, hal itu memengaruhi seberapa cepat tubuh bereaksi terhadap berbagai situasi. Minum alkohol memperlambat waktu reaksi Anda, yang meningkatkan risiko kecelakaan.

Oleh karena itu, jika mobil di depan Anda tiba-tiba berhenti atau ada pejalan kaki yang menyeberang jalan, otak Anda membutuhkan waktu lama untuk memproses keadaan dan menghindari kecelakaan tersebut.

2. Kurangnya perencanaan

Konsumsi alkohol berlebihan mempengaruhi kreativitas, seperti koordinasi mata, tangan, dan kaki. Tanpa keterampilan perencanaan yang kritis, Anda mungkin tidak dapat bertahan dalam situasi berbahaya.

Beberapa tanda penurunan koordinasi antara lain kesulitan berjalan, kecanggungan, dan ketidakmampuan berdiri tegak. Minum terlalu banyak alkohol dapat membuat Anda sulit keluar dari mobil dan menyalakannya.

3. Mengurangi konsentrasi

Alkohol mempunyai efek pada konsentrasi berapa pun. Ada banyak hal yang memerlukan perhatian penuh Anda saat berkendara, seperti berhenti di jalan raya, mengontrol kecepatan, dan memantau sinyal lalu lintas. Saat Anda mabuk, perhatian Anda terganggu secara signifikan, sehingga sangat meningkatkan risiko kecelakaan.

4. Mengurangi penglihatan

Minum terlalu banyak alkohol dapat berdampak buruk pada mata. Setelah minum, penglihatan Anda mungkin kabur atau Anda mungkin tidak bisa mengontrol gerakan mata.

Penglihatan yang buruk dapat memengaruhi cara Anda menilai jarak antara mobil Anda dan kendaraan lain di jalan. Selain itu, hanya sedikit yang dapat dilihat dari luar, atau dilihat dari kedua arah lurus ke depan.

5. Hambatan terhadap keadilan

Otak mengontrol cara kita mengevaluasi situasi tertentu. Ini memainkan peran penting dalam penilaian saat mengemudi. Misalnya, Anda harus bisa mengantisipasi masalah lain dan mengambil keputusan dengan jelas jika ada kendaraan lain yang melintasi jalan tersebut. Penilaian Anda membantu Anda tetap waspada dan waspada terhadap lingkungan sekitar saat mengemudi.