Categories
Bisnis

Kapitalisasi Pasar Amazon Bisa Tembus USD 3 Triliun, Kapan?

bachkim24h.com, Jakarta – Amazon menjadi anggota terbaru grup perusahaan dengan nilai pasar 2 triliun USD. Selain menjadi aset e-commerce utama, perusahaan ini juga memberi investor cara untuk berinvestasi dalam kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan.

Setelah menembus kapitalisasi $2 triliun, pertanyaan berikutnya adalah seberapa cepat Amazon dapat mencapai kapitalisasi pasar $3 triliun. Sehingga dia bisa menempatkannya pada perusahaan terbesar di dunia.

Untuk mencapai nilai pasar $3 triliun, Amazon harus tumbuh sebesar 50%. Ini bukan prestasi kecil, dengan pertumbuhan melebihi 30% di awal tahun. Namun, ada potensi katalis untuk hal ini.

Menurut Yahoo Finance, Jumat (12/7/2024), perusahaan ini memiliki banyak peluang terkait AI. Jika perusahaan ini bisa mempengaruhi gagasan untuk meningkatkan nilai Nvidia lebih dari dua kali lipat, mustahil Amazon akan terbang pada paruh kedua tahun ini.

Raksasa teknologi ini telah menginvestasikan $4 miliar di perusahaan AI Anthropic, menunjukkan minat yang kuat pada chatbots. Mereka juga meluncurkan kemampuan AI untuk asisten Alexa-nya, dengan opsi untuk memonetisasinya melalui versi premium.

Lalu ada segmen Amazon Web Services, yang dapat memperoleh manfaat dari peningkatan pengeluaran terkait AI dari perusahaan-perusahaan yang memperluas kemampuan cloud mereka. Hal ini merupakan bagian besar dari pertumbuhan Amazon di masa depan, dimana perusahaan tersebut berencana menghabiskan dana sebesar $100 miliar untuk pusat data selama dekade berikutnya.

 

Industri AI akan menawarkan peluang besar di masa depan. Idenya adalah semakin cepat AI dapat menggunakannya, semakin cepat pula biayanya meningkat.

Tidak ada keraguan bahwa Amazon tumbuh secara eksponensial. AI dapat meningkatkan semua bidang bisnisnya, termasuk e-commerce.

Namun agar sahamnya bisa naik di tahun 2024, perusahaan membutuhkan pertumbuhan yang pesat. Dalam tiga bulan pertama tahun 2024, penjualan Amazon meningkat 13% menjadi $143,3 miliar.

Nilainya bagus, tapi belum bisa dikatakan pertumbuhannya besar. Jadi, meyakinkan investor bahwa permintaan terkait AI akan meningkat secara signifikan tidaklah cukup. Investor bisa mendapatkan gambaran lebih baik mengenai kinerja perusahaan setelah merilis hasil kuartal kedua.

Jika pertumbuhan Amazon terus meningkat dan pedoman diperpanjang hingga sisa tahun ini, kemungkinan besar saham tersebut akan menghasilkan keuntungan besar dalam beberapa minggu dan bulan mendatang

 

 

Sebelumnya, saham Amazon naik 3,9 persen menjadi USD 193,61 pada perdagangan Rabu 26 Juni 2024. Pergerakan harga Amazon mendorong kapitalisasi perusahaan melebihi USD 2,01 triliun atau Rp 33,048 triliun (perkiraan dollar AS hingga 16 rupiah, 441 nilai tukarnya berada pada kisaran 441). ) untuk pertama kalinya.

Dalam keterangannya kepada CNBC, Kamis (27/6/2024), Amazon telah bergabung dengan Nvidia, Apple, Alphabet, dan Microsoft untuk mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar US$ 2 triliun atau lebih. Investor kini berinvestasi di perusahaan teknologi karena euforia mengenai kecerdasan buatan telah mencapai puncaknya.

Di sisi lain, Nvidia, yang memproduksi perangkat grafis untuk server yang mendukung model-model utama Amerika, adalah salah satu penerima manfaat terbesar dengan peningkatan pangsa pasar dari $2 triliun menjadi $3 triliun hanya dalam tiga bulan.

Saham Amazon sejauh ini telah meningkat 27,5 persen pada tahun 2024. Sementara itu, Nasdaq naik sekitar 18 persen dibandingkan periode yang sama.

Pada bulan April 2024, perusahaan melaporkan pendapatan Q1 2024 yang menunjukkan bisnis Amazon Web Services (AWS) terus pulih dari perlambatan yang dipicu oleh perusahaan yang mengurangi belanja cloud.

 

 

Para eksekutif Amazon juga berbicara tentang bagaimana AWS dapat mengambil manfaat dari lonjakan permintaan layanan AI tersebut.

Investor juga menyambut baik pemotongan yang dilakukan perusahaan yang telah mendorong pertumbuhan pendapatan Amazon dalam beberapa kuartal terakhir. CEO Amazon Andy Jassy telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengendalikan pengeluaran perusahaan, termasuk PHK yang berdampak pada lebih dari 27.000 karyawan Amazon.

Amazon membutuhkan waktu lebih dari empat tahun untuk mencatatkan kapitalisasi pasar lebih dari $2 triliun. Kapitalisasi pasar Amazon mencapai $1 triliun pada tahun 2020, kedua kalinya dalam sejarah setelah mencapai tonggak sejarah tersebut untuk pertama kalinya pada tahun 2018.

 

Categories
Bisnis

6 Fakta Bursa Sepekan: IHSG Merah, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp11.754 Triliun

JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah peristiwa perdagangan di Bursa Efek Indonesia selama 5 hari antara 22-26 April 2024. Data transaksi cukup beragam, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis , sedangkan kapitalisasi pasar atau kapitalisasi pasar naik tipis menjadi 11,754 triliun rupiah.

Ada juga 2 obligasi yang ditempatkan pada minggu ini, yaitu Obligasi Berkelanjutan I JACCS MPM Finance Indonesia Tahap III Tahun 2024 oleh PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance senilai Rp 500 miliar.

Ada pula obligasi VI Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2024 yang diterbitkan PT Astra Sedaya Finance yang mulai dicatatkan di BEI dengan nilai pokok obligasi Rp 2,5 triliun.

Mengutip statistik BEI, berikut enam fakta pasar saham sepekan pada Sabtu (27/4): 1. IHSG terkoreksi IHSG terkoreksi 0,72% menjadi 7.036.075 dibandingkan akhir pekan lalu 7.087.317.

2. Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) Rata-rata nilai transaksi harian juga turun 12,91% menjadi Rp 13,62 triliun dibandingkan akhir pekan lalu Rp 15,64 triliun.

3. Rata-rata frekuensi harian. Rata-rata frekuensi transaksi dalam sepekan juga mengalami penurunan signifikan sebesar 22,63 persen menjadi 1,06 juta transaksi dibandingkan minggu lalu sebesar 1,37 juta transaksi.

4. Rata-rata volume transaksi harian Namun sepanjang sepekan, rata-rata volume transaksi harian meningkat 10,65 persen menjadi 19,22 miliar saham dibandingkan akhir pekan lalu sebesar 17,37 miliar saham.

5. Kapitalisasi Pasar: Kapitalisasi pasar juga meningkat sebesar 0,31% selama sepekan menjadi Rp 11,754 triliun dibandingkan Rp 11,718 triliun pada minggu sebelumnya.

6. Investor Asing: Selama sepekan, investor asing menjual total 3,17 triliun rupiah. Namun asing masih membukukan beli bersih sebesar Rp 9,78 triliun pada tahun 2024.